Cerita Joko Kendil, Musafir yang Mengembara Selama 24 Tahun 'Naik Macan Putih' Tetap Ingat Sholat 5 Waktu

Reporter : Okti Nur Alifia
Senin, 10 Oktober 2022 10:01
Cerita Joko Kendil, Musafir yang Mengembara Selama 24 Tahun 'Naik Macan Putih' Tetap Ingat Sholat 5 Waktu
Dalam pengembaraannya, ia hendak menuju Gunung Muria. Kemudian dilanjutkan perjalanan keliling dunia. Ia berencana mengakhiri pengembaraannya pada tahun 2025.

Dream - Ini kisah perjalanan musafir Joko Kendil yang mengembara selama 24 tahun. Sosoknya sudah viral di media sosial, banyak video yang merekam perjalanannya.

Ketika dia lewat, banyak warga yang merekamnya. Dengan penampilan khas warna hitam serta caping hijau, dia begitu mudah dikenali.

Cara jalannya yang cepat membuat orang terheran-heran. Tak peduli siang panas atau gelap, Joko Kendil tetap berjalan. Dia mengungkapkan alasannya hidup mengembara, serta tujuan di masa depannya.

1 dari 3 halaman

Dalam tayangan YouTube Sinau Hurip, Joko Kendil mengaku sudah mulai mengembara sejak usia 19 tahun. Pengembaraan itu dilakukan atas permintaan gurunya, Syekh Hadi Demak Guntur.

Dalam pengembaraannya, ia hendak menuju Gunung Muria. Kemudian dilanjutkan perjalanan keliling dunia. Ia berencana mengakhiri pengembaraannya pada tahun 2025.

joko kendil

Saat ditanya kenapa jalannya cepat sekali, pria asal Lor Kadilangu itu mengatakn, “ Saya tidak jalan, yang jalan macan saya.”

2 dari 3 halaman

Menurut dia, nama " Joko Kendil" adalah pemberian sang guru. Nama itu diambil dari nama seorang murid Sunan Kalijaga. Sedangkan nama aslinya adalah Kosnan. 

joko kendil

Joko Kendil telah menjadi yatim piatu, namun dia masih punya dua kakak perempuan. Setelah pengembaraannya selesai pada tahun 2025, ia berencana akan datang ke gurunya lagi.

“ Nanti katanya mau dicarikan jodoh,” kata Joko Kendil setengah berbisik dengan bahasa Jawa.

3 dari 3 halaman

Berjalan kaki pastinya sangat menguras tenaga, meskipun demikian dia tak pernah meninggalkan sholat lima waktu. Saat waktu sholat tiba, ia akan mampir ke masjid terdekat.

Di masjid itulah, dia akan mandi dan mencuci bajunya. Setelah itu baru ia melanjutkan perjalanan lagi.

“ Seng penting ojo edan awake, edano marang Gusti Allah,” ujar Joko Kendil.

Joko Kendil berpesan bahwa dalam menjalani hidup harus rajin ibadah karena hidup di dunia itu tidak lama. 

Beri Komentar