Dream - Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mengungkap penyebab suara pasangan nomor urut 3, Ganjar-Mahfud jeblok dan berada di posisi buncit dalam hasil hitungan quick count Pemiliha Presiden (Pilpres) 2024.
Direktur Eksekutif Indokator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan peroleh suara rendah Ganjar-Mahfud dikarenakan narasi demokrasi antara elite partai dengan basis massa tidak " nyambung'.
Direktur Eksekutif Indokator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi
Menurut Burhanuddin, basis pemilih Prabowo dan Ganjar cenderung puas terhadap kondisi demokrasi saat ini yang dinilai baik.
" Nah, lagi-lagi, ini menjelaskan paslon nomor 03 underperform," dikutip Dream dari merdeka.com.
Kritik tajam dari kubu Ganjar-Mahfud soal kebebasan demokrasi, pelanggaran konstitusi, etika demokrasi, ternyata tidak selaras dengan pendukungnya yang merasa puas dengan demokrasi era Jokowi yang mencapai 76,1 persen. Sementara angka yang tidak setuju hanya 22,9 persen.
Banyaknya pendukung Ganjar-Mahfud yang merasa puas dengan demokrasi era Jokowi karena melihat dari sisi kemudahan mencari nafkah dan mendapatkan pekerjaan yang baik.
" Tetapi ditanya basis pendukungnya, mereka puas-puas saja, jadi memang repot jadi Mas Ganjar ya di Pemilu 2024 karena enggak nyambung aspirasi elit dengan masanya," tuturnya.
Hal ini berbeda dengan pasangan nomor urut 1 Anies-Cak Imin. Isu kondisi demokrasi yang tidak baik lebih diterima para pendukung Paslon AMIN dengan meraih persentase tidak puas 41,8 persen dan puas 55,9 persen.
" Pak Anies ini jualan ketidakpuasan terhadap demokrasi dari sudut pandang kebebasan sipil. Minimal dirasakan 41,8 persen. Jadi kalau jualan demokrasi sakit ke kalangan pendukung Mas Anies itu punya resonansi," ucap Burhanuddin.
Hal itu tertangkap dari hasil survei pendukung Ganjar-Mahfud yang sekitar 49,6 persen tidak mau menyampaikan pilihannya.
Sedangkan pemilih yang menyatakan dukungannya secara terang kepada Ganjar-Mahfud hanya 16,8 persen.
Kondisi itu berbalik dibandingkan pendukung Prabowo-Gibran yang lebih rendah hanya 39,1 persen tidak memberitahu pilihannya, dan ada 20,7 persen yang terang-terangan mendukung.
Sementara untuk pendukung paslon Anies-Muhaimin terdapat 36,2 persen yang tidak memberi tahu dukungannya, dan ada 26,2 persen yang aktif menyuarakan dukungannya kepada Anies-Muhaimin.
" Ini juga yang menjelaskan pemilih Mas Ganjar dan Prof Mahfud paling kecil dukungannya, karena pendukungnya cenderung kurang aktif ketimbang dua paslon lainnya," tuturnya.
Adapun survei ini diambil berdasarkan total responden sebanyak 2.975 (99,2 persen) dengan toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1.8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Para responden diambil berdasarkan metode two stage stratified random sampling dengan jumlah awal sampel dari 3.000 TPS yang tersebar secara proporsional di setiap daerah pemilihan.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN