Resmi! Indonesia Batal Berangkatkan Jemaah Haji 2021

Reporter : Ahmad Baiquni
Kamis, 3 Juni 2021 14:19
Resmi! Indonesia Batal Berangkatkan Jemaah Haji 2021
Salah satu pertimbangan yang diambil yaitu menjaga keselamatan jiwa jemaah haji.

Dream - Pemerintah telah mengambil keputusan terkait ibadah haji 1442 H/2021 M. Pemerintah kembali tidak mengirimkan jemaah haji ke Tanah Suci.

" Menetapkan pembatalan keberangkatan jemaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji 1442 H/2021 M bagi Warga Negara Indonesia yang menggunakan kuota haji Indonesia maupun kuota haji lainnya," ujar Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, dalam konferensi pers di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis 3 Juni 2021.

Keputusan ini dituangkan dalam Keputusan Menteri Agama Nomor 660 Tahun 2021. " Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan 3 Juni 2021," kata Gus Yaqut.

Gus Yaqut menjelaskan, ada sejumlah pertimbangan dalam menetapkan keputusan ini. Seperti kasus pandemi Covid-19 meski di Indonesia sudah membaik namun cenderung meningkat di sejumlah negara lain, termasuk di Saudi.

 

1 dari 5 halaman

Belum Ada Kepastian dari Saudi

Pertimbangan lainnya, pemerintah wajib menjaga keselamatan jiwa jemaah haji. Menurut Gus Yaqut, keselamatan jemaah haji terancam pandemi Covid-19 beserta varian barunya di seluruh dunia.

Hingga saat ini, tambah Gus Yaqut, pemerintah Arab Saudi belum mengundang Pemerintah Indonesia untuk membahas dan menandatangani nota kesepakatan penyelenggaraan ibadah haji.

" Pemerintah Arab Saudi belum membuka layanan ibadah haji 1442 H/ 2021 M dan Pemerintah Indonesia membutuhkan ketersediaan waktu yang cukup untuk melakukan persiapan pemberangkatan jemaah haji," kata Gus Yaqut.

2 dari 5 halaman

Kepastian Haji 2021 Diumumkan Siang Ini

Dream - Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR sepakat mengumumkan kepastian pemberangkatan jemaah haji 2021 pada Kamis, 3 Juni 2021. Pengumuman akan dilakukan bersama di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

" Insya Allah besok (Kamis) siang akan kami umumkan di Kantor Kemenag," ujar Gus Yaqut, dikutip dari Merdeka.com.

Kesepakatan diambil setelah Kemenag dan Komisi VIII menggelar rapat tertutup pada Rabu, 2 Juni 2021. Gus Yaqut pun meminta masyarakat bersabar.

" Tadi sudah saya sampaikan sudah dibahas dari A sampai Z, besok akan kita sampaikan ke publik, sabar sedikit," kata dia.

3 dari 5 halaman

Agar Tak Salah Paham

Selanjutnya, Gus Yaqut mengaku tak ingin timbul kesalahpahaman dalam penyampaikan keputusan ini ke publik. Sehingga dia menilai perlu ada penataan sebelum keputusan diumumkan.

" Kan harus ditata supaya tidak salah apa yang disampaikan ke publik, harus transparan yang disampaikan ke publik," kata dia.

Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto, menjelaskan hal senada. Dia mengatakan telah terjadi pembicaraan dari hati ke hati antara DPR dan Kemenag terkait nasib penyelenggaraan haji 2021.

" Tadi saya memimpin rapat secara tertutup, pembicaraan dari ke hati, maka besok kami dengan Pak Menteri akan mengumumkan pelaksanaan haji tahun ini," terang Yandri.

4 dari 5 halaman

Terlalu Mepet, DPR Sarankan Pemberangkatan Haji 2021 Ditunda

Dream - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, menyarankan Pemerintah menunda pemberangkatan jemaah haji 2021. Dia beralasan, usulan itu disampaikan karena mepetnya pelaksanaan haji dan juga mempertimbangkan faktor keselamatan jemaah.

" Daripada memberikan harapan-harapan, sebetulnya kita juga tidak bisa memberikan jaminan kepada mereka, lebih baik kita tegas saja, lebih baikn menunda pemberangkatan," ujar Ace, dikutip dari Merdeka.com.

Menurut Ace, Arab Saudi hingga saat ini belum juga memberikan kepastian mengenai penyelenggaraan haji 2021. DPR juga masih mempertanyakan soal penggunaan vaksin yang diakui kerajaan Saudi untuk pendatang dari luar negeri yang diizinkan masuk ke negaranya.

Diakui Ace, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini memang sudah mengakui penggunaan vaksin Sinovac dengan menyetujui izin penggunaan darurat. Namun dia berharap kepastian juga bisa diperoleh dari kerajaan Saudi mengingat Indonesia sebagian besar menggunakan vaksin buatan China tersebut  

" Kalaupun Indonesia diberikan kuota haji oleh Arab Saudi, ya tentu kita sambut baik namun harus dipastikan memang kendala vaksin ini sudah tidak menjadi masalah bagi kita," ucap dia.

5 dari 5 halaman

Waktunya Mepet

Ace menyoroti ketersediaan waktu yang hanya tinggal 1,5 bulan untuk pemberangkatan haji jika ternyata Indonesia mendapatkan jatah kuota dari Saudi. Dia berpandangan, lebih baik Pemerintah realistis.

" Kalau saya, merekomendasikan lebih baik Pemerintah realistis saja, kita lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan jemaah," kata dia.

Lebih lanjut, Ace menekankan kesehatan jemaah harus menjadi prioritas Pemerintah. Hal itu jika nanti ternyata Saudi sudah membuat keputusan tetap menyelenggarakan haji.

" Saya meminta Pemerintah tetap harus memprioritaskan kesehatan para jemaah dan kalaupun diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan ibadah haji, kesehatan jemaah harus dijamin termasuk juga protokol kesehatannya selama di Arab Saudi," ucap Ace.

Beri Komentar