Jembatan Beton Berdiri, Warga Jagabita Tak Lagi Terisolir

Reporter : Ahmad Baiquni
Senin, 15 Januari 2018 18:13
Jembatan Beton Berdiri, Warga Jagabita Tak Lagi Terisolir
Kini, warga tidak perlu lagi merasa khawatir jembatan hanyut ataupun tercebur ke sungai.

Dream - Warga Desa Jagabita, Parung Panjang, Bogor, kini bisa bernapas lega. Mereka tak lagi terisolir lantaran sudah ada jembatan beton yang menghubungkan Jagabita dengan kampung sebelah yaitu Desa Bojong Bitung, Legok, Tangerang.

Jembatan tersebut dibangun atas dana sedekah yang diinisiasi PPPA Daarul Quran. Mulai dibangun pada Agustus 2017, jembatan tersebut kini telah sepenuhnya dapat digunakan masyakarat.

" Melalui program Jembatan Kehidupan, PPPA berupaya membantu kesulitan masyarakat yang daerahnya belum tersentuh tangan-tangan pemerintah, wilayah terisolir dan mengalami ketimpangan ekonomi, sosial, serta pendidikan sehingga desa tersebut tumbuh mandiri," ujar Direktur Eksekutif PPPA Daarul Quran, Tarmizi As Sidiq, melalui keterangan tertulis diterima Dream.

Jembatan baru Jagabita

Warga Jagabita sendiri sudah hampir 100 tahun tidak memiliki jembatan beton. Selama ini, jembatan dibangun menggunakan konstruksi bambu seadanya

Jembatan yang digunakan warga untuk melintas Sungai Cimanceuri hanya bisa dilalui dengan berjalan kaki dan sepeda motor. Jika ingin menyeberang, warga harus bergantian.

Selain itu, warga juga harus berhati-hati ketika menyeberang jembatan. Ini karena kondisi jembatan yang rapuh sehingga bisa membuat orang mudah tergelincir dan tercebur ke sungai.

Setiap tahun, jembatan harus diperbaiki dengan dana hasil patungan warga seadanya. Ini lantaran jembatan mudah rusak terkena air.

Jembatan baru Jagabita

Apalagi jika hujan tiba, warga tidak berani melintas. Ini karena tanah di Desa Jagabita adalah tanah merah sehingga membuat jembatan licin ketika dilalui.

Ditambah lagi ketika air sungai meluap, bisa menghanyutkan jembatan. Alhasil, aktivitas keseharian maupun pendidikan dan ekonomi masyarakat Jagabita terhambat.

Selanjutnya, kata Tarmizi, jembatan ini dibangun dengan melibatkan warga secara langsung. " Kearifan lokal yang dibangun oleh PPPA Daarul Quran bertujuan agar warga turut menjaga keberadaan dan kelestarian jembatan baru ini," kata Tarmizi.

(Sah)

Beri Komentar