Haji Di Tengah Pandemi Covid-19 (Shutterstock.com)
Dream - Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR sepakat mengumumkan kepastian pemberangkatan jemaah haji 2021 pada Kamis, 3 Juni 2021. Pengumuman akan dilakukan bersama di Gedung Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.
" Insya Allah besok (Kamis) siang akan kami umumkan di Kantor Kemenag," ujar Gus Yaqut, dikutip dari Merdeka.com.
Kesepakatan diambil setelah Kemenag dan Komisi VIII menggelar rapat tertutup pada Rabu, 2 Juni 2021. Gus Yaqut pun meminta masyarakat bersabar.
" Tadi sudah saya sampaikan sudah dibahas dari A sampai Z, besok akan kita sampaikan ke publik, sabar sedikit," kata dia.
Selanjutnya, Gus Yaqut mengaku tak ingin timbul kesalahpahaman dalam penyampaikan keputusan ini ke publik. Sehingga dia menilai perlu ada penataan sebelum keputusan diumumkan.
" Kan harus ditata supaya tidak salah apa yang disampaikan ke publik, harus transparan yang disampaikan ke publik," kata dia.
Ketua Komisi VIII, Yandri Susanto, menjelaskan hal senada. Dia mengatakan telah terjadi pembicaraan dari hati ke hati antara DPR dan Kemenag terkait nasib penyelenggaraan haji 2021.
" Tadi saya memimpin rapat secara tertutup, pembicaraan dari ke hati, maka besok kami dengan Pak Menteri akan mengumumkan pelaksanaan haji tahun ini," terang Yandri.
Dream - Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Ace Hasan Syadzily, menyarankan Pemerintah menunda pemberangkatan jemaah haji 2021. Dia beralasan, usulan itu disampaikan karena mepetnya pelaksanaan haji dan juga mempertimbangkan faktor keselamatan jemaah.
" Daripada memberikan harapan-harapan, sebetulnya kita juga tidak bisa memberikan jaminan kepada mereka, lebih baik kita tegas saja, lebih baikn menunda pemberangkatan," ujar Ace, dikutip dari Merdeka.com.
Menurut Ace, Arab Saudi hingga saat ini belum juga memberikan kepastian mengenai penyelenggaraan haji 2021. DPR juga masih mempertanyakan soal penggunaan vaksin yang diakui kerajaan Saudi untuk pendatang dari luar negeri yang diizinkan masuk ke negaranya.
Diakui Ace, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) belum lama ini memang sudah mengakui penggunaan vaksin Sinovac dengan menyetujui izin penggunaan darurat. Namun dia berharap kepastian juga bisa diperoleh dari kerajaan Saudi mengingat Indonesia sebagian besar menggunakan vaksin buatan China tersebut
" Kalaupun Indonesia diberikan kuota haji oleh Arab Saudi, ya tentu kita sambut baik namun harus dipastikan memang kendala vaksin ini sudah tidak menjadi masalah bagi kita," ucap dia.
Ace menyoroti ketersediaan waktu yang hanya tinggal 1,5 bulan untuk pemberangkatan haji jika ternyata Indonesia mendapatkan jatah kuota dari Saudi. Dia berpandangan, lebih baik Pemerintah realistis.
" Kalau saya, merekomendasikan lebih baik Pemerintah realistis saja, kita lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan jemaah," kata dia.
Lebih lanjut, Ace menekankan kesehatan jemaah harus menjadi prioritas Pemerintah. Hal itu jika nanti ternyata Saudi sudah membuat keputusan tetap menyelenggarakan haji.
" Saya meminta Pemerintah tetap harus memprioritaskan kesehatan para jemaah dan kalaupun diberikan kesempatan untuk menyelenggarakan ibadah haji, kesehatan jemaah harus dijamin termasuk juga protokol kesehatannya selama di Arab Saudi," ucap Ace.
Dream - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengaku heran dengan belum diizinkannya warga Indonesia masuk ke Arab Saudi. Padahal, jika merujuk pada penanganan Covid-19 di Indonesia relatif baik.
" Saya belum tahu kenapa warga Indonesia masih belum diizinkan masuk ke Saudi," ujar Gus Yaqut, melalui laman Kemenag.
Gus Yaqut mengatakan belum mengetahui kriteria yang dipakai Saudi untuk mengizinkan masuk warga dari negara tertentu. Jika merujuk pada kasus Covid-19, Indonesia bahkan jauh lebih baik daripada Amerika Serikat.
" Kalau diurutkan, USA (Amerika Serikat) tertinggi jumlah kasus Covid-19 di dunia. Perancis di urutan 8, Italia urutan 9, Jerman urutan 17, sementara Indonesia di urutan 19 jumlah kasus Covidnya," kata Gus Yaqut.
Otoritas penerbangan Saudi telah mengumumkan membuka kembali jalur udara internasional. Warga dari 11 negara yaitu Uni Emirat Arab, AS, Italia, Inggris, Irlandia, Jepang, Jerman, Perancis, Portugal, Swedia, dan Switzerland dibolehkan masuk wilayah Saudi.
Sayangnya, Indonesia tidak masuk dalam daftar tersebut. Alhasil, hal ini menghambat proses pengiriman jemaah umroh maupun haji dari Indonesia ke Saudi.
" Jadi saya belum tahu kriteria yang digunakan Saudi," kata dia.
Advertisement
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Bikin Ngakak, Solusi Tora Sudiro yang Sering Dipunggungi Oleh Sang Istri Saat Tidur
Layanan Transaksi 7 Gerbang Tol Dalam Kota Jakarta Kembali Normal
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama