Mantan Kepala Intelijen Saudi Bongkar Hubungan Rahasia Negaranya dengan Israel

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 13 Februari 2019 19:01
Mantan Kepala Intelijen Saudi Bongkar Hubungan Rahasia Negaranya dengan Israel
Hubungan Arab Saudi, Bahrain, dan UEA dijalankan oleh Mossad?

Dream - Mantan kepala intelejen Arab Saudi, Turki Al Faisal, pekan ini membeberkan hubungan istimewa antara Israel dan sejumlah negara teluk, selama 25 tahun terakhir.

Menurut laman Middle East Monitor, yang mengutip koran Qatar, Al Arab, Faisal mengungkapkan rahasia itu saat diwawancarai jurnalis Israel, Barak Ravid. Sebelumnya, Ravid mengklaim telah mewawancarai 20 pejabat dari negara-negara teluk mengenai hubungan rahasia dengan Israel.

Meski demikian, menurut Israel Channel 13, banyak dari narasumber yang diwawancarai Ravid menolak untuk muncul di depan kamera televisi.

Ravid menulis, Faisal --yang telah berbicara beberapa kali dengan media Israel dan mengkritik perlawanan Palestina-- setuju untuk berbicara mengenai 'Rahasia Negara Teluk'. Pembicaraan itu untuk mendalami hubungan rahasia antara Israel, Arab Saudi, Bahrain, dan Qatar.

Televisi Israel menayangkan wawancara tersebut selama dua menit. Tetapi, dari tayangan pendek itu, terungkap posisi Arab Saudi terhadap perjuangan Palestina.

Faisal menyebut, situasi Israel dan Palestina sebagai 'masalah Palestina atau cara menyelesaikan konflik`, alih-alih menggunakan kalimat Konflik Arab-Israel.

1 dari 1 halaman

Hubungan Tiga Negara Teluk dan Mossad

Rencananya, wawancara itu akan ditayangkan secara utuh. Ravid mengklaim, telah mendapat informasi mengenai " dunia ekonomi, politik, dan hubungan militer" antara Israel dan Arab Saudi, Bahrain, dan Uni Emirate Arab (UEA).

Dia menambahkan, banyak orang Israel yang tak mengetahui hubungan itu dijalankan oleh Kementerian Luar Negeri Israel dan badan intelejen Israel, Mossad.

Selama serangan Israel ke Gaza pada 2014, Faisal, yang juga anggota kerajaan, berkata akan menyambut orang Israel di rumahnya. " Aku akan menyambut kalian (orang Israel) di rumahku di Riyadh," kata Faisal.

Beri Komentar