Dream - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un dengan bangga memamerkan terminal baru bandara Pyongyang sementara rakyatnya tengah berjuang menghadapi ancaman kelaparan akibat kekeringan yang melanda negara komunis tersebut.
Foto-foto saat Kim meninjau restoran dan toko-toko bangunan terminal baru bernilai jutaan poundsterling itu dipublikasikan pemerintah Korea Utara secara online. Padahal fasilitas tersebut kemungkinan akan jarang dimanfaatkan mengingat sedikitnya rakyat Korea Utara yang melakukan perjalanan udara.
Deretan toko bebas pajak itu menjual cokelat dan alkohol, sementara sebuah kafe di sekitarnya menyediakan kopi espresso untuk beberapa penumpang yang cukup beruntung bisa bepergian menggunakan pesawat terbang.
Peresmian tersebut dilakukan Kim di tengah-tengah negara menghadapi kekeringan terburuk dalam satu abad terakhir. Kekeringan itu akan memicu kekhawatiran memburuknya kelaparan setelah dua juta orang sangat tergantung pada belas kasihan pengiriman bantuan makanan darurat dari negara lain.
Foto-foto Kim dan istrinya, Ri Sol-Ju, saat meninjau terminal baru itu diterbitkan dalam tiga halaman penuh harian Rodong Sinmun yang disetir oleh Partai Pekerja yang menjadi penguasa tunggal pemerintah.
Bangunan utama bandara yang bagian depannya sebagian besar tertutup kaca dilaporkan enam kali lebih besar dari terminal lama. Namun hanya ada beberapa penerbangan mingguan ke dan dari ibu kota Korea Utara. Sebagian besar penerbangan membawa wisatawan, terutama turis Tiongkok dan warga Korea Utara yang melakukan bisnis resmi.
Mengenakan kemeja hitam dan celana panjang putih, Kim menggambarkan bangunan baru itu sebagai " landmark era militer pertama" .
Dia mengatakan kepada para pejabat yang ikut dalam peninjauan itu " Sangat puas bisa melihat terminal bagus ini dibangun selaras dengan rasa estetika modern dan karakter nasional."
Selain membangun terminal baru, Kim juga memerintahkan pembuatan jalan dan rel yang menghubungkan Pyongyang dan bandara, yang terletak sekitar 15 mil barat laut ibu kota negara.
Banyak warga Korea Utara menderita kelaparan, kekurangan air minum dan listrik. Gaji rata-rata penduduk negara komunis itu lima kali lebih rendah daripada rakyat negara tengah-tengah Korea Selatan.
Hampir sepertiga anak balita mengalami kekurangan gizi, menurut PBB, dengan sekitar 20 persen perempuan hamil dan menyusui menderita kondisi serupa.
(Sumber: Mirror.co.uk)
Advertisement
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Si Romantis yang Gampang Luluh: 4 Zodiak Ini Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Lebih dari Sekadar Bermain, Permainan Tradisional Ajak Anak Latih Fokus dan Kesabaran
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Halte TJ Senen Sentral yang Terbakar, Berubah Jadi Halte Jaga Jakarta
Nyaman, Tangguh, dan Stylish: Alas Kaki yang Jadi Sahabat Profesional Modern
4 Komunitas Jalan Kaki di Indonesia, Perjalanan Jadi Pengalaman Menyenangkan
Mau Liburan? KAI Wisata Tebar Promo HUT ke-16, Ada Diskon Bagi yang Ultah Bulan September
Sosok Ferry Irwandi, CEO Malaka Project yang Mau Dilaporkan Jenderal TNI ke Polisi