Menyaksikan Hari Kiamat dari Surat At-Takwir, Jadi Pengingat untuk Tingkatkan Keimanan

Reporter : Arini Saadah
Jumat, 28 April 2023 13:36
Menyaksikan Hari Kiamat dari Surat At-Takwir, Jadi Pengingat untuk Tingkatkan Keimanan
Membaca surat At-Takwir akan menjadi doa untuk melindungi diri dari kejelekan di dunia dan akhirat.

Dream – Juz 30 dari Al-Quran terdiri dari surat-surat pendek yang mudah dihafalkan. Mayoritas surat dalam juz 30 tergolong surat Makkiyyah. Salah satunya adalanya Surat At-Takwir.

Surat yang menempati urutan ke-81 dalam perututan Al-Quran ini juga bagian dari surat makkiyyah. Surat At-Takwir berjumlah 29 ayat, yang mana nama surat ini diambil dari ayat pertama yang berbunyi ‘idzas-syamsu kuwwirat'. Dalam Bahasa Arab, at-takwir artinya bergulung-gulung. Keutamaan surat ini ialah menjadi pengingat bagi umat Islam tentang mengerikannya hari kiamat.

Surat ini termasuk salah satu surat yang menggambarkan tentang dahsyatnya hari kiamat. Rasulullah SAW dalam suatu hadist bersabda: “ Barangsiapa yang ingin merasakan hari kiamat seperti menyaksikannya dengan mata kepala sendiri, hendaklah ia membaca 'idzas-syamsu kuwirat, idzas-syamaaunfatarat, dan idzas-syamaaunsyaqat”. (HR. Tirmidzi)

Hadis tersebut menjelaskan bahwa ketiga surat itu, termasuk surat At-Takwir, merupakan surat yang menggambarkan secara gamblang tentang fenomena hari kiamat yang dahsyat. Hal ini semestinya bisa menjadi wawasan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan umat Islam kepada Allah SWT.

Agar lebih jelasnya, berikut Dream telah berhasil merangkum dari berbagai sumber tentang makna yang terkandung dalam surat At-Takwir lengkap dengan asbabun nuzul dan bacaan ayatnya.

1 dari 4 halaman

Bacaan Surat At-Takwir

Dalam surat At-Takwir, Allah bersumpah dengan 12 sumpah berturut-turut tentang kejadian-kejadian hari kiamat yang sangat dahsyat untuk menekankan dan menegaskan bahwa pada hari tersebut setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dia kerjakan selama di dunia. Lebih jelasnya simak bacaan surat At-Takwir lengkap artinya di bawah ini sebagaimana dikutip dari Al-Quran Digital Dream.co.id:

اِذَا الشَّمْسُ كُوِّرَتْۖ

Apabila matahari digulung,

وَاِذَا النُّجُوْمُ انْكَدَرَتْۖ

dan apabila bintang-bintang berjatuhan,

وَاِذَا الْجِبَالُ سُيِّرَتْۖ

dan apabila gunung-gunung dihancurkan,

وَاِذَا الْعِشَارُ عُطِّلَتْۖ

dan apabila unta-unta yang bunting ditinggalkan (tidak terurus),

وَاِذَا الْوُحُوْشُ حُشِرَتْۖ

dan apabila binatang-binatang liar dikumpulkan,

وَاِذَا الْبِحَارُ سُجِّرَتْۖ

dan apabila lautan dipanaskan,

وَاِذَا النُّفُوْسُ زُوِّجَتْۖ

dan apabila roh-roh dipertemukan (dengan tubuh),

وَاِذَا الْمَوْءٗدَةُ سُىِٕلَتْۖ

dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya,

بِاَيِّ ذَنْۢبٍ قُتِلَتْۚ

karena dosa apa dia dibunuh?

وَاِذَا الصُّحُفُ نُشِرَتْۖ

Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar,

وَاِذَا السَّمَاۤءُ كُشِطَتْۖ

dan apabila langit dilenyapkan,

وَاِذَا الْجَحِيْمُ سُعِّرَتْۖ

dan apabila neraka Jahim dinyalakan,

2 dari 4 halaman

وَاِذَا الْجَنَّةُ اُزْلِفَتْۖ

dan apabila surga didekatkan,

عَلِمَتْ نَفْسٌ مَّآ اَحْضَرَتْۗ

setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya.

فَلَآ اُقْسِمُ بِالْخُنَّسِۙ

Aku bersumpah demi bintang-bintang,

الْجَوَارِ الْكُنَّسِۙ

yang beredar dan terbenam,

وَالَّيْلِ اِذَا عَسْعَسَۙ

demi malam apabila telah larut,

وَالصُّبْحِ اِذَا تَنَفَّسَۙ

dan demi subuh apabila fajar telah menyingsing,

اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ

sesungguhnya (Al-Qur'an) itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),

ذِيْ قُوَّةٍ عِنْدَ ذِى الْعَرْشِ مَكِيْنٍۙ

yang memiliki kekuatan, memiliki kedudukan tinggi di sisi (Allah) yang memiliki ‘Arsy,

مُّطَاعٍ ثَمَّ اَمِيْنٍۗ

yang di sana (di alam malaikat) ditaati dan dipercaya.

وَمَا صَاحِبُكُمْ بِمَجْنُوْنٍۚ

Dan temanmu (Muhammad) itu bukanlah orang gila.

 

وَلَقَدْ رَاٰهُ بِالْاُفُقِ الْمُبِيْنِۚ

Dan sungguh, dia (Muhammad) telah melihatnya (Jibril) di ufuk yang terang.

 

وَمَا هُوَ عَلَى الْغَيْبِ بِضَنِيْنٍۚ

Dan dia (Muhammad) bukanlah seorang yang kikir (enggan) untuk menerangkan yang gaib.

 

وَمَا هُوَ بِقَوْلِ شَيْطٰنٍ رَّجِيْمٍۚ

Dan (Al-Qur'an) itu bukanlah perkataan setan yang terkutuk,

فَاَيْنَ تَذْهَبُوْنَۗ

maka ke manakah kamu akan pergi?

اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ

(Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam,

لِمَنْ شَاۤءَ مِنْكُمْ اَنْ يَّسْتَقِيْمَۗ

(yaitu) bagi siapa di antara kamu yang menghendaki menempuh jalan yang lurus.

وَمَا تَشَاۤءُوْنَ اِلَّآ اَنْ يَّشَاۤءَ اللّٰهُ رَبُّ الْعٰلَمِيْنَ ࣖ

Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan seluruh alam.

3 dari 4 halaman

Asbabun Nuzul Surat At-Takwir

Ilustrasi

Berbicara tentang asbabun nuzul, tidak semua ayat dalam surat At-Takwir memilikinya. Di antara ayat yang memiliki asbabun nuzul ialah ayat 29 dan 29. Imam Ibnu Jarir dan Imam Ibnu Abu Hatim, telah mengetengahkan sebuah hadits melalui Sulaiman ibnu Musa.

Sulaiman ibnu Musa menceritakan, ketika surat At-Takwir ayat 28 diturunkan, Abu Jahal mengatakan bahwa, hal tersebut terserah kepada diri kami sendiri. Jika kami menghendaki, niscaya kami dapat menempuh jalan yang lurus itu, dan jika kami tidak menghendakinya, niscaya kami tidak akan dapat menempuh jalan itu.

Arti ayat 28 berbunyi: " Bagi siapa di antara kamu yang mau menempuh jalan yang lurus.” Kemudian Abu Jahal berceletuk bahwa manusia atau ia sendiri berhak dan terserah mau menentukan 'jalan lurus' dalam hidupnya seperti apa.

Maksudnya adalah, bahwa ia merasa bebas menentukan jalan hidupnya tanpa harus mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW untuk menempuh jalan yang lurus itu. Karena komentar Abu Jahal itu, lalu Allah SWT menurunkan surat At-Takwir ayat 29, " Dan kamu tidak dapat menghendaki (menempuh jalan lurus itu) kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam."

4 dari 4 halaman

Kandungan dan Keutamaan Surat At-Takwir

Kandungan dan keutamaan surat At-Takwir penting diketahui umat Islam. Dengan mengetahui pokok kandungannya, kita bisa menjadikan ayat Tuhan itu sebagai pengingat dan pegangan hidup dalam bertingkah laku sehari-hari.

Tanpa mengetahui isi kandungan dan keutamaannya, ayat-ayat Tuhan hanyalah kosong tanpa makna. Maka dari itu mari kita ketahui bersama isi kandungannya yang luar biasa tentang kedahsyatan hari kiamat itu.

Kandungan pokok surat At-Takwir berisi fenomena dahsyat yang terjadi pada hari kiamat. Pada hari kiamat setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya selama di dunia. Baik perilaku baik maupun buruk akan ditampakkan, hal ini membuat seseorang ketakutan terhadap pembalasan atas semua perilakunya. Singkatnya, surat At-Takwir mengemukakan tentang kejadian-kejadian pada hari kiamat serta kebenaran Al-Quran sebagai wahyu Allah SWT dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.

Surat yang terdiri dari 29 ayat ini memiliki keistimewaan dan keutamaan tersendiri. Berdasarkan kitab Lamahatul Anwar wa Nafahatul Azhar, Muhammad bin Abdul Wahid Al-Ghafiqi menyebutkan beberapa riwayat mengenai keutamaan surah Al-Takwir.

Di antara keutamaannya ialah karena dari surat ini kita bisa mengetahui proses terjadinya hari kiamat. Jika kita membaca surah At-Takwir dan mengerti kandungan serta isinya, maka kita akan melihat gambaran utuh tentang hari kiamat seakan-akan kita sedang melihatnya.

Dari Ibnu Umar, dia berkata bahwa Nabi SAW bersabda, " Barangsiapa yang ingin melihat hari kiamat seperti halnya dia melihat dengan mata kepala, maka hendaknya dia membaca surah Idzasy syamsu kuwwirat, idzas samaa-un fathorot, dan idzas samaa-un syaqqot."

Tak hanya itu, jika membaca surat At Takwir, maka kita akan dilindungi dari kejelekan di dunia dan akhirat. Hal ini berdasarkan riwayat berikut: Dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda: " Barangsiapa membaca surat ‘Abasa dan Idzasy syamsu kuwwirat, maka akan melindunginya dari kejelekan di dunia dan akhirat."

Beri Komentar