MUI: Corona Bisa Jadi Peringatan dari Allah SWT

Reporter : Maulana Kautsar
Rabu, 4 Maret 2020 06:02
MUI: Corona Bisa Jadi Peringatan dari Allah SWT
Umat Islam diminta menghindari permusuhan karena virus corona.

Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan tausiyah menghadapi penyebaran virus corona, Covid-19. MUI menyebut virus corona bisa jadi peringatan dari Allah SWT agar umat Islam mendekatkan diri kepada-Nya.

" Mengajak semua elemen bangsa, khususnya yang beragama Islam, untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT agar terhindar dari musibah ini, dengan memperbanyak taubat, memohon ampun kepada Allah, memperbanyak sedekah, dan meninggalkan permusuhan," tulis Wakil Ketua Umum MUI, KH Muhyiddin Junaidi, Selasa, 3 Maret 2020.

Selain itu, MUI mengajak umat Islam untuk melakukan qunut nazilah di setiap sholat fardhu.

Doa qunut nazilah

Doa qunut nazilah


Doa di atas dibaca pelan saat sholat sirriyah dan dibaca keras saat sholat jahriyah.

1 dari 5 halaman

Wudu

Selain itu, MUI juga mengajak umat Islam memperbanyak wudu sesuai tata caranya.

Khususnya saat mencuci kedua tangan agar melakukan lebih ekstra dengan memakai sabun agar diyakini lebih bersih, saat berkumur, dan saat membersihkan hidung.

" Karena sesuai keterangan para ahli kesehatan, cara-cara tersebut diyakini dapat menangkal penularan virus corona," ucap dia.

MUI juga mengimbau seluruh elemen bangsa bersatu dan menghidarkan perilaku berbantahan dan saling menyalahkan. MUI juga meminta masyarakat tak menyebarkan berita yang belum diketahui kebenarannya.

" Meminta kepada umat Islam agar berpegang teguh kepada pola hidup yang islami, dimulai dengan makanan, minuman, pakaian dan muamalah demi meraih ridha Allah SWT," ucap dia.

2 dari 5 halaman

Rahasiakan Data Pasien Corona, Jokowi Sebut 'Kasus 1 dan 2'

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan menteri kesehatan untuk mengingatkan rumah sakit dan pejabat pemerintah agar tidak membuka data pribadi tentang pasien positif virus corona.

" Hak-hak pribadi penderita corona harus dijaga. Tidak boleh dikeluarkan ke publik. Ini etika kita dalam berkomunikasi," ujar Jokowi, dalam tayangan Kompas TV, Selasa, 3 Maret 2020.

Jokowi juga meminta media massa menghormati privasi penderita pada kasus 1 dan 2 Covid-19.

" Sehingga secara psikologis, mereka tidak tertekan dan dapat pulih kembali," ucap dia.

Sebaliknya, Jokowi mengajak masyarakat untuk mendoakan dua pasien kasus 1 dan 2. " Saya juga minta masyarakat untuk bersama-sama berdoa memberi dukungan dan empati terhadap pasien kasus 1 dan kasus 2," ucap dia.

Kepada masyarakat, Presiden meminta untuk selalu menjaga kebersihan dan kebugaran. Langkah minimal itu diharapkan bisa menjaga imunitas menjadi lebih baik.

" Sering cuci tangan, jangan menyentuh wajah, gini (sambil memperlihatkan cara menyentuh wajah,red), dan yang terbaik menjaga kebersihan dan menjaga kebugaran," kata dia.

3 dari 5 halaman

Kondisi Terkini 2 Pasien Positif Corona: Tak Sesak dan Tidak Diinfus

Dream - Kasus sebaran virus corona, Covid-19, di China terus mengalami penurunan. Menurut Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto kasus virus corona turun ke angka terendah di angka 120 kasus pada Senin, 2 Maret 2020.

" Jumlah terkecil sejak Januari, makin menurun. Yang menjadi masalah, kasus di luar China makin naik," ucap Achmad yang telah ditunjuk pemerintah menjadi juru bicara penanganan corona, dalam tayangan Kompas TV, Selasa, 3 Maret 2020.

Achmad mengatakan, kenaikan sebesar 81 persen terfokus di empat negara saja, diantaranya, Korea Selatan, Iran, Jepang, dan Italia.

Saat ini, kata Achmad, pemerintah mewaspadai pola baru Covid-19. Sebab, tren kesakitan virus ini menurun.

" Gejala klinis minimal tidak seperti saat awal-awal di Hubei, kita temukan positif tanpa gejala. Pola-pola semacam ini yang kita cermati, WHO juga meneliti lebih dalam," kata dia.

4 dari 5 halaman

Kondisi Pasien Membaik

Pemahaman terhadap pola sebaran virus ini mirip dengan strain SARS pada 2002. Setelah 2,5 tahun, SARS menghilang dan menjadi flu musiman.

Achmad mengatakan, kondisi dua pasien positif corona dalam kondisi baik. Dua orang lain yang tinggal serumah dengan mereka dinyatakan negatif.

" Dua orang warga kita kondisinya bagus, tidak menggunakan selang oksigen karena tidak sesak, tidak menggunakan infus karena tidak ada kedaruratan, keluhan terakhir masih batuk, tidak panas sama sekali, itu kondisi fisiknya," ucap dia.

Pernyataan serupa juga disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Hingga waktu konferensi pers berlangsung, Menkes mendapat laporan jika kondisi pasien yang kini dirawat di RSPI dalam keadaan baik.

" Paling tidak saya tahu mereka sehat. Sampai detik ini mereka sehat," kata Terawan dikutip Dream dari Liputan6.com.

Dalam pernyataannya di Rumah Sakit Pusat Infeksi Sulianti Saroso sebelumnya, Terawan mengatakan bahwa kedua pasien yang merupakan seorang ibu dan putrinya sempat mengalami gejala berupa batuk, pilek, dan kesulitan bernapas.

" Batuk, pilek, tadinya agak sesak. Dia dengan demam, agak sesak, ya sudah kita tracking semua. Kalau sekarang sih kondisinya tinggal batuknya saja," kata Terawan. Saat ini, Kemenkes masih melakukan penelusuran kontak dekat dengan pasien.

Pada bagian lain, Achmad menyebut, saat ini Balitbang Kementerian Kesehatan sudah memeriksa 155 spesimen dari 44 rumah sakit di 23 provinsi.

" Diantaranya ada dua positif, yang kemarin itu, masih ada dua yang belum kita periksa, baru masuk, yang lain negatif," ucap dia.(Sah)

5 dari 5 halaman

Warga Depok Tahu Terinfeksi Corona Usai Ditelepon WN Jepang

Dream - Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan kronologi dua warga Depok, Jawa Barat, bisa tertular virus corona. Keduanya diketahui sempat kontak langsung dengan seorang Warga Negara Jepang.

Terawan mengatakan, WNI dan warga Jepang itu sebelumnya bertemu di sebuah kelas dansa. Usai pertemuan itu, WNI itu mengalami batuk dan menjalani rawat jalan.

" Kemudian pulang masih nggak nyaman, kalau nggak salah tanggal 26 (Februari) minta dirawat karena batuk nggak sembuh, demam," ujar Terawan.

Saat menjalani perawatan, tanggal 28 Februari pasien itu ditelepon oleh warga Jepang dari Malaysia. Orang Jepang itu memberitahu sedang dirawat di Malaysia karena positif terjangkit corona.

" Kemudian dia memberitahu dokter yang merawat, dia dalam pemantauan sehingga teman-teman dokter di rumah sakit itu telah menyiapkan diri begitu dianggap sebagai pasien dalam pemantauan," kata Terawan.

Setelah itu, pasien lalu dipindahkan ke Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso. Terawan mengatakan tim bergerak cepat melakukan penelusuran kontak pasien tersebut.

" Sampai sini tanggal 1 langsung kita cek dan sebagainya. Hasilnya tadi pagi maka tracking-nya sudah jalan sehingga si cewek ini bersama ibunya 64 tahun dua-duanya kita cek," kata Terawan.

Saat ini, kedua pasien tersebut dalam keadaan baik. " Hanya batuk sekali," kata Terawan.

Beri Komentar