Ngeri, Polusi Udara Bisa Picu Keinginan Bunuh Diri

Reporter : Muhammad Ilman Nafi'an
Senin, 30 September 2019 08:24
Ngeri, Polusi Udara Bisa Picu Keinginan Bunuh Diri
Anak yang tinggal di lingkungan tidak sehat dan rumah pinggir jalan dapat lebih mudah terdampak

Dream - Polusi udara sudah jadi bagian dari masyarakat perkotaan dan mereka yang tinggal di kawasan industri. Asap kendaraan dan asap pabrik jadi 'makanan' sehari-hari. 

Kondisi tersebut sebenarnya bisa berujung fatal, terutama untuk anak. Sebuah penelitian dari Cincinnati Children's Hospital, Ohio, Amerika Serikat menunjukkan kalau anak-anak yang lebih sering terpapar polusi udara lebih rentan mengalami kecemasan, stres hingga melakukan bunuh diri.

Hasil penelitian itu kemudian diterbitkan oleh Environmental Health Perspectives yang menunjukkan bahwa anak-anak yang hidup di lingkungan kurang beruntung akan lebih rentan terpapar berbagai penyakit.

" Studi ini adalah yang pertama menunjukkan hubungan antara tingkat polusi udara luar ruangan harian dan peningkatan gejala gangguan kejiwaan, seperti kecemasan dan bunuh diri, pada anak-anak," ujar penulis Dr. Cole Brokamp, salah satu peneliti.

Meski demikian, ia mengakui kalau penelitian tersebut masih perlu pendalaman lebih lanjut mengenai polusi udara dapat mempengaruhi gejala anak melakukan bunuh diri.

" Fakta bahwa anak-anak yang tinggal di lingkungan yang miskin mengalami efek kesehatan yang lebih besar dari polusi udara dapat berarti bahwa pencemar dan stresor lingkungan dapat memiliki efek sinergis pada keparahan dan frekuensi gejala kejiwaan," ucap dia.

 

 

1 dari 5 halaman

Analisa Environmental Health Perspectives

Ada dua analisa yang dilakukan Environmental Health Perspectives, pertama yang dapat membuat anak menjadi cemas yakni paparan dari lalu lintas kendaraan bermotor yang berlalu lalang setiap hari, terlebih ketika rumah anak tersebut berada di pinggi jalan dengan tingkat lalu lintas yang padat.

Polusi Udara Jakarta

" Itu adalah studi pertama yang menggunakan neuroimaging untuk menghubungkan polusi lalu lintas dengan gangguan metabolisme pada materi abu-abu dan gejala kecemasan umum pada anak-anak yang sehat," kata dia.

Studi kedua, paparan polusi dengan aktivitas lalu lintas yang tinggi terbukti meningkatkan gejala kecemasan dan depresi pada anak usia 12 tahun.

 

2 dari 5 halaman

Rentan terkena Alzheimer

" Secara kolektif, studi-studi ini berkontribusi pada semakin banyak bukti bahwa paparan polusi udara selama awal kehidupan dan masa kanak-kanak dapat berkontribusi pada depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya pada masa remaja," kata rekan penulis Dr Patrick Ryan.

Waspadai Penyebab Penyakit Alzheimer

Selain itu, polusi juga dapat meningkatkan penyakit degeneratif seperti Alzheimer dan bentuk demensia lainnya, yang dikhawatirkan para ahli kesehatan. (mut)

(Sumber: Mirror.co.uk)

3 dari 5 halaman

Kenali Jenis Masker Agar Terhindar dari Pengaruh Buruk Polusi

Dream - Kini kian banyak orang memakai masker pelindung mulut dan hidung agar terlindungi dari efek buruk polusi udara.

Tidak hanya itu, semakin buruknya kualitas udara membuat sebagian orang mulai mencari tahu jenis masker yang bisa melindungi dari efek buruk polusi.

shutterstock

Selain yang sering ditemui sehari-hari (simple mask), ternyata ada berbagai jenis masker lainnya yang bergantung pada kebutuhan.

4 dari 5 halaman

Jenis Masker Khusus

Di antaranya adalah carbon mask, electrical air purifier mask, non electrical air purifier mask, full mask, half mask atau yang seperempat wajah, respiratory mask dan air supply mask.

Carbon mask mengandung filter karbon aktif untuk mengurangi paparan debu berukuran besar dan mengurangi bau tidak sedap.

Kenali Jenis Masker Agar Terhindar dari Pengaruh Buruk Polusi

Air purifier mask merupakan masker yang memiliki filter piece N95 dan mampu memfiltrasi partikel halus sampai 95 persen.

Respiratory mask berfungsi sama dengan air purifier mask yang mengandung KN95 dan memfiltrasi partikel halus sampai 95 persen.

Sedangkan, air supply mask dibuat khusus untuk memasok oksigen dan biasa dipakai di area pertambangan.

5 dari 5 halaman

Lalu, Masker Apa yang Diperlukan?

" Kalau kualitas udaranya baik sampai sedang, bisa pakai simple mask untuk menyaring partikel lebih besar dan menghindari distribusi infeksi. Tapi kalau kualitas udaranya buruk, disaranjan memakai respiratory atau air purifier mask," ujar Ketua Departemen Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi FKUI, Agus Dwi Susanto di Aston at Kuningan Suites, Jakarta Selatan, Senin, 5 Agustus 2019.

Namun, respiratory dan air purifier mask tidak dianjurkan untuk dipakai anak-anak di bawah 10 tahun, lansia di atas 50 atau 60 tahun maupun ibu hamil yang sensitif.

" Masker respiratory ini sangat ketat sehingga tidak nyaman untuk bernafas. Kalau terlalu lama dipakai bisa menyebablan keluhan nafas jadi terasa berat. Jadi, hanya bisa memakai simple mask," tutupnya.

Beri Komentar