Kisah Kimbab Family Kala Berpuasa di Korea Selatan

Reporter : Tantiya Nimas Nuraini
Kamis, 13 Juni 2019 07:36
Kisah Kimbab Family Kala Berpuasa di Korea Selatan
Mama Gina dan Appa Jay akan membagikan cerita pengalaman mereka berpuasa di Korea Selatan loh. Penasaran?

Dream – Bulan Ramadhan telah kita lalui bersama. Banyak cerita suka dan duka yang kita hadapi sewaktu menjalani puasa selama sebulan penuh.

Selain menunaikan kewajiban sebagai seorang umat muslim, berpuasa juga mengajarkan kita tentang banyak hal. Mulai dari belajar menahan nafsu makan dan minum hingga menahan emosi yang ada di dalam diri kita.

Meski berlapar sepanjang hari, berpuasa memang selalu meninggalkan kesan mendalam dan akan selalu dinanti kehadirannya oleh seluruh umat muslim.

Pahala yang besar dan suasana yang berbeda akan Sahabat Dream rasakan apabila memasuki Bulan Ramadhan. 

Salah satu kisah tak terlupakan juga dialami Keluarga Korea Selatan (Korsel) dan Indonesia, Kimbab Family. Salah satu youtubers yang telah mendapatkan 82 ribu subscribers ini membagikan sedikit cerita mengenai berpuasa di Korea Selatan.

Dalam wawancara dengan jurnalis Dream.co.id, keluarga Kimbab Family yang terdiri dari Mama Gina, Appa Jay, Suji, Yunji, dan Jio, menceritakan pengalaman mereka.  Mama Gina menceritakan pengalaman tentang perbedaan berpuasa di Korea.

1 dari 5 halaman

Perbedaan Berpuasa di Korea Selatan

Kimbab Family

1. Waktu Berpuasa

Mama Gina menceritakan bahwa berpuasa di Kora lebih lama daripada di Indonesia. Biasanya di Indonesia berpuasa hanya selama 13-14 jam sehari, di Korea Selatan berpuasa sehari bisa sampai 16-17 jam.

2. Pengingat Waktu Berpuasa

Di Seoul, Korea hanya memiliki satu masjid yang letaknya jauh dari tempat tinggal Mama Gina. Kondisi itu membuatnya tidak bisa mendengar suara adzan, mengaji, tanda imsak, dan bahkan takbiran yang terdengar.

Untuk mengatasi masalah itu, Mama Gina selama berpuasa selalu mengandalkan aplikasi pengingat waktu.

3. Suasana Ramadhan

Suasana saat memasuki Ramadan di Indonesia sangat khas dan dapat dirasakan di segala penjuru kota. Berbeda keadaannya dengan di Korea Selatan. 

Negara dengan mayoritas penduduk non muslim itu tentu saja tidak menyajikan suasana Ramadhan. Tidak ada pedagang yang menjual jajanan atau makanan khas Ramadhan.

Akan tetapi, Mama Gina bisa mensiasati dengan membuat sendiri makanan khas Ramadhan di rumah (jika bahannya tersedia).

2 dari 5 halaman

Kimbab Family

4.    Buka Bersama

Undangan buka puasa bersama bagi muslim Indonesia saat bulan Ramadan mungkin menjadi hal yang normal. Hampir setiap hari bisa saja ada undangan Bukber. 

Namun kebiasaan ini jadi barang langka bagi Mama Gina saat berpuasa di Korea. Tidak ada undangan atau ajakan untuk buka bersama. Baik itu ajakan dari keluarga maupun dari teman dekatnya Mama Gina sekeluarga.

5.    Terasa Lebih Berat

Selain waktu berpuasa lebih panjang, suasana di luar rumah dan di jalanan selama Ramadan sama seperti hari-hari biasa lainnya. Ini tentu menjadi tantangan Mama Gina yang sama sekali tak merasakan perbedaan saat Ramadhan.

Islam di Korea Selatan memang menjadi agama minoritas.

3 dari 5 halaman

Adaptasi Baru di Kepindahannya Kali Ini

Kimbab Family

Pada awal tahun 2019 ini, Kimbab Family memutuskan untuk pindah dan menetap di Korea Selatan. Banyak sekali kesulitan yang dialaminya termasuk soal adaptasi dengan suasana baru yang akan dirasakan oleh anak- anak di Korea.

Sebelumnya, sekitar 3 tahun yang lalu, Kimbab Family memang pernah tinggal di Korea Selatan. Namun hal itu tak membuat mereka mudah melalui masa-masa Ramadan. 

4 dari 5 halaman

Kimbab Family

Mengenai kepindahan, Mama Gina menceritakan salah satu kesulitannya adalah harus jauh dari keluarga di Indonesia. Kendala lainnya adalah soal perbedaan budaya dan bahasa.

Untuk anak-anak (Suji, Yunji, dan Jio) tidak ada masalah yang serius dalam kepindahannya kali ini, anak-anak bisa beradaptasi dengan cepat.

5 dari 5 halaman

Kimbab Family

Untuk sekolah pun tidak ada kendala dan kesulitan yang besar. Mama Gina dan Appa Jay memang sempat khawatir pada saat awal masuk sekolah di Korea Selatan.

Akan tetapi menurut Appa Jay, sekolah yang saat ini cukup aman dan nyaman karena teman-teman Suji dan Yunji ada juga yang berasal dari luar Korea Selatan.

(Sumber: Kimbab Family)

Beri Komentar