Ilustrasi (Foto: Pexels.com/Anastasiya Gepp)
Dream - Mungkin Sahabat Dream pernah belajar tentang majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah atau dalam diskusi di bidang sastra. Majas adalah salah satu gaya bahasa untuk mendapatkan suasana dalam sebuah kalimat menjadi lebih hidup.
Dalam percakapan sehari-hari, banyak orang menggunakan bahasa kiasan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Meski sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari, banyak dari kita kadang tidak menyadarinya. Apalagi Bahasa Indonesia memang memiliki banyak sekali kiasan.
Majas yang tanpa kita sadari kerap dipakai dalam percakapan sehari-hari ialah majas personifikasi atau perbandingan. Majas personifikasi biasanya digunakan untuk membandingkan dan meningkatkan kesan imajinatif dalam kalimat. Majas personifikasi ini menggambarkan benda mati seolah-olah bernyawa dan memiliki ciri-ciri manusia.
Selain majas personifikasi, sebenarnya terdapat banyak majas yang perlu dipelajari. Namun dalam artikel kali ini, Dream hanya akan membahas tentang majas personifikasi.
Yuk langsung saja simak informasi selengkapnya berikut ini.
Sebelum lebih jauh membahas majas personifikasi, Sahabat Dream perlu mengetahui terlebih dahulu tentang pengertian majas. Majas yaitu gaya bahasa untuk menghidupkan suatu kalimat. Kalimat yang diberi majas akan tampil dengan suasana yang lebih hidup.
Salah satu contohnya ialah 'tangan kanan'. Arti sebenarnya dari tangan kanan adalah anggota tubuh manusia. Akan tetapi dalam ungkapan 'dia milik tangan kanan Pak Buddy, makna artinya berubah menjadi 'orang kepercayaan'.
Majas kerap digunakan dalam karya sastra seperti puisi dan prosa. Karya puisi biasanya menggunakan lebih banyak majas dibandingkan prosa. Majas dalam puisi mampu menghidupkan sebuah karya sastra serta bisa menimbulkan konotasi tertentu.
Majas sendiri terdiri dari persamaan, perbandingan dan metafora yang dapat meningkatkan dan menciptakan kesan imajinatif bagi pendengarnya. Majas ini juga dipakai dengan tujuan mewakili pikiran dan perasaan penulis. Tentu saja peranan kiasan adalah untuk membuat karya sastra dan prosa terasa lebih indah dari segi kata-kata.
Majas personifikasi adalah gaya bahasa yang menciptakan metafora untuk benda mati agar tampak hidup dan memiliki ciri-ciri seperti manusia. Majas ini membuat benda mati seolah-olah hidup layaknya manusia, seperti menari, berjalan, bernapas, dan menyanyi. Salah satu contohnya adalah 'angin bawalah diriku melayang' atau 'angin kirimkan salamku untuknya.'
Agar lebih memahami tentang majas personifikasi, kita perlu menelusuri lebih jauh tentang makna, contoh, hingga ciri-ciri dan fungsinya. Menggunakan majas personifikasi berarti menggunakan komunikasi verbal dan nonverbal secara bersamaan, karena harus mampu menciptakan kesan imajinatif.
Berikut kategori majas yang dibagi menjadi empat, yaitu:
Majas personifikasi merepresentasikan sifat manusia. Poin ini menjadi ciri-ciri majas personifikasi yang paling mudah diingat. Terkadang, majas personifikasi juga sangat mirip dengan fabel. Keduanya merupakan gambaran majas personifikasi.
Agar lebih jelasnya, berikut ciri-ciri majas personifikasi:
Ciri-ciri majas personifikasi ialah majas yang mengekspresikan sifat manusia pada benda mati. Maksud penggunaan sifat manusia pada majas ini adalah untuk memberikan sifat seperti berbicara, berpikir, dan bertingkah laku seperti manusia. Contoh majas personifikasi bisa dilihat dari lagu Ebiet G Ade berjudul Berita Kepada Kawan, 'Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita, coba tanyakan pada rumput yang bergoyang.'
Ciri majas personifikasi yang kedua ialah melibatkan kelima indera. Panca indera adalah penglihatan, inspirasi atau penciuman, rasa, perasaan atau sentuhan, dan pendengaran. Meskipun personifikasi tuturan benar-benar imajiner, namun keterlibatan panca indera dapat menciptakan unsur kedekatan atau keintiman.
Ciri majas personifikasi yang ketiga adalah penafsiran situasi atau kondisi dengan imajinasi. Dalam citraan tutur yang mempersonifikasikan karya, pembaca akan diajak ke dalam bayangan atau imajinasi pengarang. Majas personifikasi dalam lagu juga memiliki tujuan yang sama, yaitu menjelaskan atau menggambarkan situasi dengan citra karakter liris.
Contoh dari ciri-ciri yang ketiga ini ialah bisa dilihat dari lirik lagu Dewa19 berjudul 'Angin'.
Angin memberitahunya bahwa aku mencintainya
Angin mengatakan kepadanya bahwa aku membutuhkannya
Dari kalimat tersebut, pendengar diajak membayangkan bahwa angin dapat membawa pesan manusia.
Fungsi majas personifikasi dalam karya sastra ialah sebagai berikut:
Agar kamu lebih memahami apa itu majas personifikasi, cobalah menyimak beberapa contoh di bawah ini seperti dikutip dari dosenbahasa.com:
Advertisement
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Zaskia Mecca Kritik Acara Tanya Jawab di Kajian, Seperti Membuka Aib
Pertumbuhan Ekonomi RI Capai 5 Persen, Prabowo: Masih Tinggi Dibandingkan Seluruh Dunia
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini