Proses Karantina Pasien Terjangkit Virus Corona Di China
Dream - Perawat asal India yang bekerja di Arab Saudi dinyatakan positif terjangkit virus corona. Informasi ini disampaikan oleh Kementerian Luar Negeri India.
Sejumlah media melaporkan perawat tersebut diduga tertular virus ketika merawat rekannya asal Filipina. Berdasarkan hasil tes medis, rekan perawat itu positif terjangkit.
Tetapi, baik Riyadh maupun Delhi belum melaporkan adanya kasus penyebaran wabah di negara masing-masing.
" Sekitar 100 perawat India, yang bekerja di rumah sakit Al Hayat telah dites dan negatif kecuali satu orang perawat yang didapati terjangkit virus corona," ujar Menteri Negara Urusan Luar Negeri India, V Muraleedharan, dilaporkan Alaraby.
" Perawat yang terjangkit sudah dirawat di Rumah Sakit Nasional Al Hayat dan kini sedang tahap penyembuhan," kata dia lewat Twitter.
Untuk diketahui Rumah Sakit Nasional Al Hayat berlokasi di wilayah Aseer, Al Rabwah, Arab Saudi.
Muraleedharan memastikan ini merupakan virus yang sama yang telah menghilangkan 17 nyawa di Wuhan, China. Juga menginfeksi lebih dari 570 orang di seluruh dunia.
Setelah Wuhan, kasus keterjangkitan virus corona dilaporkan muncul di Jepang, Hong Kong, Makau, Korea Selatan, Taiwan, Thailand, Vietnam, Singapura, dan Amerika Serikat.
Negara-negara kawasan Teluk telah mengambil sejumlah langkah seperti screening penumpang dari China menyusul mewabahnya virus corona yang mematikan. Langkah tersebut dijalankan serentak bersama otoritas kesehatan di seluruh dunia.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan telah berkoordinasi dengan regulator penerbangan sipil untuk memantau penumpang yang tiba dari penerbangan baik langsung maupun tidak dari China.
Kementerian Kesehatan Bahrain juga mengumumkan telah mengambil langkah-langkah pencegahan terhadap wabah ini. Tanpa menyebut secara rinci langkah yang dijalankan.
Demikian pula dengan Uni Emirat Arab, telah menjalankan screening.
" Bandara Dubai telah mengkonfirmasi, bahwa semua penumpang yang tiba dari penerbangan langsung dari Republik Rakyat China harus menjalani pemindaian panas tubuh di gerbang kedatangan," demikian pernyataan otoritas UEA.
Pemerintah Dubai pada Kamis menyatakan ada 989 ribu turis China berkunjung ke UEA tahun lalu dan diperkirakan bertambah pada 2020. Sebanyak 3,6 juta warga China transit di bandara sepanjang 2019.
Dream - China mengarantina sepuluh kota di sekitar pusat wabah virus Corona. Karantina membuat lebih dari 20,5 juta jiwa terkunci di wilayah mereka. Kota-kota lain di sekitar Wuhan memang menghentikan transportasi dan menutup Jembatan pada Jumat, 24 Januari 2020.
Kota Huangshi di provinsi Hubei mengumumkan bahwa rute transportasi dan terminal kapal feri ditutup mulai pukul 02:00 GMT pada hari ini. Secara keseluruhan, setidaknya 10 kota telah dipesan pada saat ditutup.
Upaya ini ditempuh karena para pejabat kesehatan khawatir laju penularan virus Corona akan meningkat karena ratusan juta orang China bepergian ke dalam dan luar negeri selama liburan saat Tahun Baru Imlek, yang dimulai pada Sabtu, 25 Januari 2020.
Menurut laman Al Jazeera, Komisi Kesehatan Nasional China menyebut, sebanyak 830 kasus infeksi virus Corona, dengan 25 kematian.
Virus Corona berasal dari kota Wuhan akhir tahun lalu dan telah menyebar ke kota-kota China lainnya, termasuk Beijing dan Shanghai. Virus Corona bahkan sudah menyebar hingga Amerika Serikat, Thailand, Korea Selatan, dan Jepang.
Virus Corona disebut telah sampai ke Singapura pada Kamis, 23 Januari 2020. Perdana Menteri China, Lee Hsien Loong menyatakan kesiapannya menghadapi virus ini.
" Kami sangat siap, karena kami telah bersiap untuk situasi seperti itu sejak kami berurusan dengan SARS pada tahun 2003," kata Lee Hsien Loong.
" MOH (Kementerian Kesehatan) sekarang telah mengaktifkan rencana untuk melawan penyebaran virus, yang sejauh ini tampaknya tidak sama mematikannya dengan SARS," ucap dia.
Sementara itu, di Jepang, telah terkonfirmasi kasus infeksi kedua virus Corona dari China.
Infeksi virus Corona juga disebut sudah sampai di Korea Selatan. Pusat Pengendalian dan Penyakit Korea Selatan sudah mengonfirmasi penyebaran virus ini.
Dream – Pemerintah melarang maskapai penerbangan Indonesia terbang ke Wuhan, Tiongkok. Langkah ini bertujuan untuk mengantisipasi masuknya virus corona melalui jalur penerbangan.
Larangan ini juga menindaklanjuti NOTAM G108/20 yang diterbitkan oleh otoritas Beijing, Tiongkok.
Dikutip dari Liputan6.com, Jumat 24 Januari 2020, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Polana B. Pramesti, akan melakukan antisipasi penyebaran virus corona melalui jalur penerbangan.
" Kami telah melakukan koordinasi intensif kepada seluruh maskapai penerbangan di Indonesia untuk mengantisipasi kemungkinan penyebaran virus pneumonia masuk ke Indonesia melalui aktivitas penerbangan,” kata Polana di Jakarta.
Dampak virus corona ini, informasi melalui NOTAM G0108/20 menyampaikan bahwa Bandar Udara Internasional Wuhan Tianhe tidak dapat digunakan sebagai bandara alternate kecuali untuk penerbangan kondisi darurat mulai 23 Januari pukul 11.00 UTC (18.00 WIB) sampai 02 Februari pukul 15.59 UTC (22.59 WIB), sehingga penerbangan dari Indonesia menuju kota Wuhan akan dialihkan ke kota lain di Tiongkok
Advertisement
YASUKOSA, Komunitas Pecinta Satwa yang Rawat Hewan Jalanan

LRT Selalu Kinclong, KAI Ternyata Siapkan `Pasukan Khusus`

Ledakan di SMA 72 Jakarta, Ada Senjata Bertuliskan `Welcome to Hell`

Ditanya Soal Atur Uang Rumah Tangga, Menkeu Purbaya: Di Rumah Saya Tidak Berdaya

Nessie Judge Dikecam Karena Jadikan Foto Korban Pembunuhan di Jepang Dekorasi Studio


Komunitas Tennis Ind Tangerang Kota, Ada Kelas Seru untuk Pemula
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6

MRT Cikarang-Balaraja Dibangun 2026, Jadi Jalur Utama Timur-Barat Jabodetabek

Wanita Ini Didenda Rp23 Juta karena Kucingnya Sering ke Rumah Tetangga

Miliarder Baru Bermunculan, Daftar 10 Orang Terkaya Indonesia 2025 Versi Forbes

Tradisi dan Modernitas Berpacu di Arena: Semarak Sportainment Piala Raja HB X 2025

Menkeu Purbaya Ungkap Pemicu Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,04% pada Kuartal III 2025
