RSD Wisma Atlet (Foto: Liputan6.com)
Dream - Perjuangan Indonesia melawan Covid-19 yang sudah mencapai 50 ribuan kasus baru per hari tak hanya soal menyelamatkan nyawa pasien. Para tenaga kesehatan, dokter, serta elemen pendukung yang melayani para pasien juga harus mendapat dukungan. Di tangan mereka, kehidupan para pasien sangat bergantung.
Saat ini sebagian besar rumah sakit dan klinik kesehatan di Jakart hampir semuanya sudah penuh dengan pasien kasus bergejala COvid-19. Tindakan tegas dibuat pemerintah dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakt (PPKM) Darurat di 43 Kabupaten/Kota hingga 20 Juli 2021 mendatang.
Upaya tersebut diharapkan dapat mengurangi aktifitas masyarakat di luar rumah guna memutus rantai penularan Covid-19.
Di sisi lain, kondisi yang semakin mengkhawatirkan ini juga memunculkan harapan adanya rasa saling menolong antar sesama di Indonesia. Sudah lazim kita mendengar dan melihat kiriman hampers atau bingkisan yang menjadi tren di masyarakat saat membantu mereka yang terpapar Covid-19.
Bentuk dukungan yang dapat dilakukan bagi para pasien yang harus melakukan isolasi mandiri yakni mengirimkan produk yang diperlukan. Seperti yang dilakukan banyak relawan yang mengirimkan produk ke RS Darurat Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta Pusat.
Kepala Bagian Humas RS Darurat Wisma Atlet, Kolonel dr Mintoro Sumego mengatakan, salah satu kiriman yang sering diterima oleh pengeloal RSD adalah paket makanan. Seperti Super Bubur Kuah Soto yang diperuntukan bagi petugas tenaga kesehatan, juga pasien Covid-19 di rumah sakit tersebut.
Mintoro bersyukur mendapat bantuan produk bubur instan lantaran bermanfaat bagi pasien dan tenaga kesehatan di RS Darurat Wisma Atolet.
" Kami mengucapkan terima-kasih atas semua bantuan yang diperlukan di situasi pandemi ini," kata Mintoro Sumego dalam siaran pers, Rabu 14 Juli 2021.
Menurut Mintoro, asupan nutrisi menjadi hal yang sangat penting untuk mempercepat kesembuhan pasien Covid-19.
Rudy Kurniawan, Humas Resources PT Mayora mengatakan upaya memutus rantai penularan Covid-19 juga bisa dilakukkan dengan menjaga daya tahan tubuh Nakes dan pasien. Salah satunya dengan mengkonsumsi makanan enak agar selalu happy dan sehat karena nutrisi yang tepat.
" Bukan hanya untuk pasien Covid atau penyakit lain, tetapi untuk kita semua yang masih sehat," kata Rudy Kurniawan.
Dream - Tingkat keterisian hunian di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet membludak hingga 85,04 persen. Meski demikian, pelayanan kepada para pasien Covid-19 tetap sesuai standard operating procedure.
“ Meskipun pasiennya banyak kita laksanakan sepenuh hati, dan terlaksana dengan baik. SOP-nya masih sesuai,” tutur Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Kolonel Kes. dr Minforo Sumego,Jumat 25 Juni 2021.
Ia menjelaskan, setiap pagi rumah sakit melaksanakan kegiatan morning report untuk mengecek segala kebutuhan perawatan pasien seperti ketersediaan oksigen.
“ Jadi kami setiap pagi selalu ada morning report, kita siapkan tenaga kesehatan yang menunjang perawatan, misal oksigen, kita kondisikan, alhamdulillah sampai pagi ini terlaksana dengan baik,” tambahnya.
Menurutnya, penanganan pasien Covid-19 selama sepekan terakhir bisa dilakukan dengan baik.
Ia mengatakan, para pasien yang hendak masuk ke RSDC Wisma Atlet supaya menghubungi melalui call center terlebih dahulu. Karena menurutnya akan diprioritaskan pasien covid-19 yang mengalami gejala sedang hingga berat.
“ Memang untuk kasus ini sangat banyak, pasien masuk Wisma Atlet mengandalkan call center, pakah dia dalam kondisi gejala sedang, sampai berat atau ringan. Jadi nanti kita buat clue-nya, pasien yang diterima di Wisma Atlet itu pasien yang memiliki gejala sedang sampai berat,” jelasnya.
Sementara untuk pasien bergejala ringan dan tanpa gejala, kata dr Sumego, dikondisikan ke tempat-tempat isolasi terpusat yang sudah disediakan seperti di RSDC Wisma Atlet.
Pada pekan ini, perkembangan kasus positif COVID-19 nasional mengalami peningkatan yang sangat signifikan sebesar 42 persen. Peningkatan secara nasional ini disebabkan oleh lonjakan kasus tertinggi yang terjadi di enam provinsi Pulau Jawa.
Meningkatnya jumlah kasus tentu juga diikuti dengan keterisian BOR atau rasio tempat tidur terpakai di ruang isolasi RS rujukan Covid-19. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per tanggal 23 Juni 2021, BOR nasional mencapai 69 persen yang terdiri dari tempat tidur isolasi 70 persen dan tempat tidur intensif 62 persen. Sementara BOR RS di Jakarta telah mencapai 90 persen, Jawa Barat 81 persen, Banten 79 persen, Jawa Tengah 79 persen, dan Yogyakarta 74 persen.
Selain itu tempat-tempat isolasi terpusat seperti RSDC Wisma Atlet, yang dipersiapkan untuk merawat pasien dengan gejala ringan dan sedang terus mengalami peningkatan keterisian pasien secara signifikan, per Kamis 24 Juni 2021 pukul 18.00 WIB persentase keterisian tempat tidur tersisa kurang dari 20 persen. Sedangkan jumlah kasus aktif terus mengalami peningkatan.
Dream - Kapasitas Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Jakarta terus menipis. Akibatnya, RSD ini hanya menangani pasien Covid-19 bergejala berat serta sedang, dan tidak lagi menerima pasien gejala ringan maupun tanpa gejala.
" Pasien yang diterima di Wisma Atlet itu adalah pasien-pasien dengan gejala sedang hingga berat," ujar Koordinator Humas RSDC Wisma Atlet, Minforo Sumego, dalam diskusi disiarkan kanal YouTube BNPB.
Dia mengatakan pasien gejala ringan dan tanpa gejala akan diarahkan ke Rumah Susun Nagrak di Kelurahan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara. Rumah susun ini sudah melayani pasien Covid-19 bergejala ringan dan tanpa gejala.
" Nagrak sudah berjalan," kata Sumego.
Selanjutnya, Sumego menjelaskan pasien dengan gejala berat dan sedang yang ingin dirawat di Wisma Atlet diharuskan menghubungi call center lebih dulu. Selanjutnya tim Wisma Atlet akan menyeleksi pasien yang layak dirawat di fasilitas tersebut.
" Betul-betul diatur masuknya pasien, jadi pasien menghubungi call center dulu apakah dalam kondisi gejala sedang sampai berat atau gejala ringan," ucap dia.
Data per Jumat, 25 Juni 2021, jumlah pasien yang dirawat di Tower 4, 5, 6, dan 7 RSD Wisma Atlet sebanyak 6.713 orang. Jumlah ini menurun dibandingkan sehari sebelumnya sebanyak 6.994 orang.
Kondisi ini berdampak para penurun Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkat keterisian tempat tidur di RSD Wisma Atlet menjadi sebanyak 85,04 persen. Sehingga saat ini tempat tidur yang tersedia sebanyak 14,96 persen, setara 1.181 dari total 7.894 tempat tidur.
" Pasien rawat inap terjadi dari 3.461 pria, 3.252 wanita," ujar Kepala Penerangan Kogabwilhan-I, Koloner Marinir Aris Mudian.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN