Survei Kemenag: Umat Beragama di Indonesia Punya Keshalihan Sosial Tinggi

Reporter : Ahmad Baiquni
Rabu, 13 Oktober 2021 10:00
Survei Kemenag: Umat Beragama di Indonesia Punya Keshalihan Sosial Tinggi
IKS 2021 menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia mengimplementasikan ajaran agama dalam kehidupan sosial.

Dream - Umat beragama di Indonesia diklaim memiliki tingkat keshalihan sosial tinggi. Hal ini berdasarkan hasil Indeks Keshalihan Sosial (IKS) 2021 yang diluncurkan Balitbang-Diklat Kemenag.

" Survei ini berhasil memotret secara kuantitatif implementasi ibadah yang ada dalam agama-agama baik yang bersifat individual dan sosial," ujar Kepala Balitbang-Diklat Kemenag, Achmad Gunaryo, dikutip dari Kemenag.

IKS 2021 menyatakan tingkat keshalihan sosial secara nasional masuk kategori sangat baik. Skor yang muncul yaitu 83,92.

Menurut Gunaryo, keshalihan sosial masyarakat Indonesia selama ini sebenarnya sudah tinggi. Meski demikian, kecenderungan tersebut masih dapat ditingkatkan.

" Hasil survei ini menjadi informasi penting bagi Pemerintah dan organisasi keagamaan tentang potret keshalihan sosial masyarakat serta bagaimana upaya meningkatkannya," kata dia.

 

1 dari 2 halaman

Mengukur Pengaruh Ajaran Agama Pada Sikap Sosial

Kepala Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan (BALK) Kemenag, Adlin Sila, mengungkapkan, secara umum masyarakat menaruh perhatian pada keshalihan secara ritual. Padahal, agama berfungsi untuk menyempurnakan akhlak sehingga keshalihan sosial menjadi sesuatu yang penting dilakukan.

" Selama ini pengaruh agama belum signifikan dalam kemanusiaan, lingkungan, dan pemerintahan yang bersih," kata Adlin.

Ketua Tim Survei IKS, Abdul Jamil Wahab, menjelaskan survei ini disusun menggunakan beberapa variabel. Mulai dari habitus (kebiasaan), pengamalan ritual agama, pengetahuan agama, dan program Kemenag.

 

2 dari 2 halaman

Implementasi Ajaran Agama

Tujuan dari survei ini untuk mengukur sejauh mana tingkat keseimbangan antara ritual yang bersifat individu dengan sosial di antara umat beragama. Ini untuk membuktikan klaim yang selama ini menyatakan masyarakat Indonesia memiliki tingkat keshalihan sosial yang tinggi.

" Ini coba dibuktikan melalui riset atau survei sehingga diketahui bagaimana realitasnya. Jika ritual tinggi tapi sosial rendah, berarti keberagamaan belum kontributif bagi pembangunan nasional," kata Jamil.

Meski demikian, Jamil menyatakan IKS 2021 ini baru mengukut tingkat keshalihan sosial umat dari enam agama yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha dan Kongucu. Ke depan, dia berharap survei dapat dijalankan untuk umat agama lain di Indonesia, termasuk Penghayat Kepercayaan.

" Selama ini, ada asumsi bahwa mereka memiliki kesalehan sosial tinggi, utamanya pada dimensi kepedulian yang tinggi dalam isu lingkungan dan budi pekerti. Hal ini perlu dibuktikan dalam survei sehingga bisa jadi best practices bagi yang lain," kata Jamil.

Beri Komentar