Bela Palestina di DK PBB, Utusan AS `Serang` Indonesia

Reporter : Maulana Kautsar
Sabtu, 11 Mei 2019 03:15
Bela Palestina di DK PBB, Utusan AS `Serang` Indonesia
Indonesia menyuarakan penolakan pembangunan pemukiman ilegal Israel. Usul itu ditolak AS yang merasa memiliki paket penyelesaian lebih baik.

Dream - Utusan Presiden Donald Trump untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt menampik usulan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) mengenai bangunan liar Israel di tanah milik Palestina.

Greenblatt mengatakan, ancaman untuk menghentikan pembangunan di tanah Palestina itu akan `mengulangi pembicaraan yang melelahkan`. Dia bersikukuh rencana perdamaian yang ditawarkan Amerika Serikat (AS) akan memberikan pendekatan baru.

" Waktunya untuk pendekatan baru," kata Greenblatt, dilaporkan Times of Israel, Jumat, 10 Mei 2019.

Greenblatt mengatakan, bahwa proposal untuk perdamaian Israel-Palestina " akan realistis dan dapat diterapkan" . Dia menggambarkannya, sebagai 'paket kompromi yang tepat untuk kedua belah pihak.'

Paket proposal perdamaian baru ala AS itu akan diumumkan pada Juni 2019.

 

1 dari 4 halaman

Penentangan Palestina

Berbicara di hadapan DK PBB, Menteri Luar Negeri Palestina, Riyad al-Malki kembali menentang rencana AS yang diharapkan akan memasukkan pembangunan ekonomi sebagai komponen utama.

" Ini bukan rencana perdamaian tetapi lebih merupakan syarat untuk menyerah dan tidak ada jumlah uang yang dapat membuatnya diterima," kata Malki.

Palestina memutuskan kontak dengan pemerintahan Trump setelah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada Desember 2017. Palestina juga menuduh Amerika Serikat mengambil sikap sangat pro-Israel.

" Kami harus terlibat untuk upaya perdamaian apa pun, tapi upaya AS sayangnya tidak dapat dikualifikasikan, sebagai upaya perdamaian," kata dia.(Sah)

2 dari 4 halaman

Dari Markas PBB, Indonesia Desak Israel Stop Permukiman Ilegal di Palestina

Dream - Indonesia mendesak Israel menghentikan pembangunan permukiman ilegal di wilayah Palestina. Desakan itu disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi saat memimpin pertemuan informal di Markas Besar PBB, New York.

" Terus berlangsungnya pembangunan permukiman ilegal oleh Israel di wilayah pendudukan Palestina tidak dapat diterima," kata Retno, dikutip dari laman Setkab, Jumat, 10 Mei 2019.

Pertemuan yang diprakarsai Indonesia bersama Kuwait dan Afrika Selatan, itu turut mengundang Menlu Palestina, Riyad al-Maliki.

Retno mengatakan, permukiman ilegal Israel terus bertambah. Ada sekitar 110 ribu pada 1993 menjadi sekitar 620 ribu pada 2017.

Kemunculan bangunan ilegal itu menunjukkan pemukiman ilegal Israel menjadi halangna besar bagi terciptanya perdamaian Israel dan Palestina.

" Meskipun situasi saat ini sangat suram, masyarakat internasional tidak boleh kehilangan harapan untuk dapat menyelesaikan konflik Palestina-Israel melalui perundingan dan dialog," kata Retno.

Retno juga meminta masyarakat menekan agar Israel menghentikan pembangunan pemukiman di Palestina. Salah satu upaya yang muncul yaitu mempertimbangkan Hari Solidaritas Internasional bagi Korban Permukiman Ilegal.

3 dari 4 halaman

Di Markas PBB, Indonesia: Lawan Perampasan Israel Atas Palestina!

Dream - Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi meminta dunia menentang aneksasi Israel atas Palestina. Pesan itu disampaikan Retno saat menghadiri UN Forum on Palestine, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat.

" Perampasan atau aneksasi atas wilayah Palestina sedang berlangsung secara perlahan dan tidak manusiawi. Semua negara harus menentang hal ini," kata Retno, dalam keterangan resminya, Jumat, 5 April 2019.

Retno menyinggung ketidakadilan di wilayah Timur Tengah itu. Retno menyontohkan, semakin bertambahnya pendatang Israel di wilayah Palestina dan aksi penutupan pintu gerbang Masjid Al Aqsa.

Retno menyerukan ke komunitas internasional untuk meneruskan bantuan kemanusiaan ke Palestina. Dia juga berharap Palestina dapat diterima sebagai anggota penuh PBB.

Salah satu seruan penting lain yang disampaikan Retno yaitu pesan ke negara-negara PBB agar tidak memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem. Serta, menghormati resolusi DK PBB.

4 dari 4 halaman

Apresiasi

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Ilustrasi (Foto: Shutterstock)

Permanen Observer Palestina untuk PBB, Riyad Mansour mengatakan, komunitas internasional punya peran untuk mengangkat posisi Palestina dan melindungi hak rakyat Palestina.

" Saat ini, Palestina dan kekuatan penjajah tidak berada pada posisi yang sama," ujar Mansour.

Mansour juga mengapresiasi langkah diplomatik Indonesia untuk melawan penjajahan Israel.

" Indonesia adalah sahabat baik Palestina. Terima kasih atas segala upaya yang telah dilakukan Indonesia guna memajukan isu Palestina di forum PBB," kata dia. (ism)

Beri Komentar