Viral Unggahan Teori Jin yang Membuat Pesawat Bisa Terbang

Reporter : Razdkanya Ramadhanty
Selasa, 14 Juli 2020 08:33
Viral Unggahan Teori Jin yang Membuat Pesawat Bisa Terbang
Aliran udara yang melewati sayap melengkung membuat udara terdorong ke bawah. Kemudian menimbulkan reaksi daya dorong ke atas dengan besaran yang sama.

Dream - Dengan pengetahuan yang semakin luas dan mudah didapat, masyarakat umumnya meyakini jika sebuah pesawat terbang dapat melayang diudara karena adanya daya dorong dari mesin dan daya angkat udara. Namun hal itu tak membuat masyarakat sepenuhnya bebas dari informasi tak benar soal cara pesawat bisa terbang.

Salah satu yang sudah lama beredar adalah informasi jika pesawat terbang bisa melayang karena bantuan makhluk halus seperti jin. Salah satu informasi ini disebarkan akun Facebook Fanny Azkanindita Novian pada 10 Juli 2020.

Untuk meyakinkan para pembacanya, akun tersebut membuat narasi yang meragukan teknologi bisa membuat sebuah pesawat melayang. Dia juga mengunggah sebuah gambar pesawat terbang.   

" Pesawat bisa terbang itu karena dibawa jin. Pake logika aja, mana ada besi seberat 50 ton bisa melayang di udara??? Engineer itu sebenernya ahli ilmu htam, sains itu cuma buat nutup" in ilmu htam mereka"

Akun Fanny Azkanindita Novian kemudian menanyakan mengenai kebenaran klaim tersebut.

" Emang bener ya, kakak?Kok jadi merinding.Saya belum pernah sih naik pesawat. Tapi kata yang udah, " pantes aja dingin dan merinding" , katanya," tulis akun Faceboook Fanny Azkanindita Novian.

Konten yang disebarkan akun Facebook Fanny Azkanindita Novian telah 186 kali dibagikan dan mendapat 57 komentar warganet.

Jin Bawa Pesawat

1 dari 6 halaman

Cek Fakta

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim tentang pesawat bisa terbang karena dibawa oleh jin. Penelusuran dilakukan menggunakan situs pencari Google Search dengan memasukkan kata kunci " kenapa pesawat bisa terbang" .

Hasilnya tedapat beberapa artikel yang menjelaskan mengenai hal tersebut. Satu di antaranya artikel berjudul " Kenapa Pesawat Bisa Terbang" yang dimuat situs kompas.com pada 2 Februari 2020 lalu.

KOMPAS.com - Setiap benda yang memiliki bobot berat biasanya tidak bisa bertahan di udara. Lalu mengapa pesawat bisa terbang?

Dilansir dari Live Science, pesawat menggunakan empat macam gaya, yaitu:

1. Gaya angkat (lift), untuk mengangakat pesawat ke atas.

2. Gaya gravitasi menciptakan bobot dan membuat pesawat tetap di tanah.

3. Gaya hambat (drag), menghambat pesawat maju ke depan.

4. Gaya dorong (thrust), dihasilkan dari mesin pesawat yang membuat pesawat maju.

Pesawat yang terparkir dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan gaya lain yang tercipta dari molekul udara.

Untuk bisa terbang, pesawat menggunakan gaya angkat yang lebih besar dibandingkan gaya gravitasi.

Serta ditambah gaya dorong dari mesin pesawat yang membuat pesawat melaju dengan kecepatan tertentu.

Dengan gaya angkat dan gaya dorong menghasilkan gaya aerodinamik pada sayap. Bentuk sayap yang agak melengkung, memungkinkan bagian bawah pesawat terkena gaya lebih besar dari bagian bawah pesat.

Hal tersebut karena adanya aliran udara dengan kecepatan berbeda di bagian atas dan bawah pesawat.

Aliran udara yang melewati sayap melengkung membuat udara terdorong ke bawah. Kemudian menimbulkan reaksi daya dorong ke atas dengan besaran yang sama. Di situlah hukum Newton III tentang aksi dan reaksi timbul.

2 dari 6 halaman

Pesawat bergerak maju

Agar bergerak maju, peawat menggunakan mesin yang menghasilkan gaya dorongan besar. Mesin pesawat berfungsi untuk menyedot udara dan mendorongnya kebelakang.

Dalam sekali sedot, pesawat dapat menyedot 57 juta liter udara. Udara tersebut kemudian diubah menjadi tenaga untuk mendorong pesawat bergerak maju.

3 dari 6 halaman

Kendali pesawat

Sebuah pesawat harus memiliki perangkat kendali (control devices). Sehingga pesawat bisa dikendalikan sesuai keinginan dan tujuan penerbangan bisa dilakukan dengan baik.

Perangkat kendali pada pesawat dikendalikan oleh Pilot dalam sebuah ruang kendali (cockpit). Perangkat kendali dasar pesawat meliputi:

Aileron Terletak pada sayap dan digunakan pada saat melakukan rolling (berbalik) di udara. Penggerakannya berada pada sumbu longitudinal pesawat. Aileron dikendalaikan dengan stick control yang ada di cockpit.

4 dari 6 halaman

Peran Elevator dan Rudder

Terletak pada bagian ekor atau bagian horizontal stabilizer. Digunakan untuk melakukan piching dan pada sumbu lateral pesawat. Elevator dikendalikan dengan menggunakan stick control yang berada di ruangan cockpit.

Teknologi ciptaan manusia lain yang membuat pesawat bisa terbang adalah rudder yang terletak di bagian ekor, tepatnya vertical stabilizer.

Rudder digunakan untuk melakukan yawing (berbelok) di udara dan penggerakan pada sumbu vertical pesawat.

Alat ini dikendalikan dengan menggunakan rudder pedal yang terletak pada ruang cockpit.

5 dari 6 halaman

Sejarah pembuatan pesawat

Pesawat terbang merupakan pesawat jenis pesawat berat. Sedangkan untuk pesawat yang lebih ringan atau disebut dengan balon udara panas diterbangkan oleh Joseph Montgolfier dari Perancis pada 1782.

Kemudian disempurnakan oleh Ferdinand von Zeppelin asal Jerman. Dirinya memodifikasi balon berbentuk cerutu yang digunakan untuk membawa penumpang dan barang pada 1900.

Pertama kalinya pesawat diterbangkan oleh Wright bersaudara yaitu Orville dan Wilbur Wright. Menggunaan pesawat rancangan sendiri yang dinamakan Flyer pada 1903 di Amerika Serikat.

Selain Wright bersaudara, juga terdapat beberapa penemu pesawat lainnya, antara lain Samuel F Cody yang melakukan aksinya di Inggris.

Setelah zaman Wright menemukan pesawat terbang berat, pesawat komersial yang lebih besar dibuat pada tahun 1949 bernama Bristol Brabazon.

6 dari 6 halaman

Klaim tentang pesawat bisa terbang karena dibawa oleh jin ternyata tidak benar. Meski berbobot besar, pesawat tetap bisa terbang dengan menggunakan gaya angkat yang lebih besar dibandingkan gaya gravitasi.

Serta ditambah gaya dorong dari mesin pesawat dan menghasilkan gaya aerodinamik pada sayap. Bentuk sayap yang agak melengkung, memungkinkan bagian bawah pesawat terkena gaya lebih besar dari bagian bawah pesat.

(Sah, Sumber Liputan6.com)

Beri Komentar