Foto: Ngobras Dream, Jumat, 8 Juli 2022.
Dream - Hari Raya Idul Adha 1443 H sudah di depan mata. Meski ada perbedaan penetapan jatuhnya awal Dzulhijjah, semua masyarakat muslim di Indonesia antusias menyambut Lebaran Haji ini. Salah satunya adalah ramainya masyarakat memesan hewan ternak yang akan dijadikan kurban.
Meski masih suasana pandemi COVID-19, kegiatan Idul Adha dan berkurban tetap berjalan relatif normal dengan beberapa protokol yang harus dipatuhi.
Identik dengan menyembelih hewan kurban, umat Islam yang memiliki rezeki juga bisa berbai dengan memberikan sedekah daging kurban ke saudara di berbagai kota di Indonesia. Apalagi teknologi saat ini memudahkan kita untuk bisa tetap berbagi meski terhalang jarak.
Adanya kurban online pun memudahkan para umat Muslim yang berkurban untuk membagikan rezekinya sampai ke pelosok negeri, Dompet Dhuafa sebuah lembaga Islam yang berkhidmat dalam pemberdayaan kaum dhuafa dengan pendekatan budaya melalui kegiatan filantropis dan wirausaha sosial profetik pun mengakomodir itu.
Tak bisa dipungkiri ibadah kurban tahun ini sempat dicemaskan dengan merebaknya wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak? Ada juga kegundahan tentang perbedaan penetapan hari raya Idul Adha. Mungkin ada pula berbagai pertanyaan lain yang menggantung di benak Sahabat Dream.
Menjawab kegundahan tersebut, Ahmad Faqih Syarafaddin selaku General Manager Resources Mobilization perihal Iduladha 1443 H akan berusaha menjawab pertanyaan Sahabat Dream. Beliau juga akan menjelaskan tentang kondisi kurban di suasana pandemi.
© Dream.co.id
Kita langsung tanya-tanya saja pukul 14.00 WIB di #NgobrasDream bareng Reporter Dream.co.id, Shania Suha Marwan, di Instagram Live @dreamcoid.
Jangan sampai ketinggalan, Sahabat Dream. Mari kita sambut Hari Raya Iduladha 1443 H dengan penuh semangat.
Dream - Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta masyarakat tunggu hasil sidah isbat dalam menentukan Hari Raya Idul Adha 2022. Meski kemungkinan Idul Adha tahun ini akan berbeda.
Ketua MUI Bidang Pendidikan dan Kaderisasi, Abdullah Jaidi mengatakan, berbedaan tersebut disebabkan oleh penentuan 1 Dzulhijjah yang bisa saja terjadi pada tanggal 30 Juni atau 1 Juli 2022.
Ustad Abdul Somad Beri Penjelasan Logis Alasan Idul Adha Indonesia dan Arab Saudi Berbeda
Hal tersebut akan mempengaruhi 10 Dzulhijjah untuk merayakan Idul Adha 1443 H antara tanggal 9 Juli atau 10 Juli 2022.
‘’Ketinggian derajat hilal sepakat ahli hisab kurang lebih dua derajat. Menurut perhitungan MABIMS itu masih di bawah 3 derajat kemungkinannya bisa dilihat, tapi walaupun demikian, keharusan untuk melihat rukhiyatul hilal,’’ kata Abdullah, dalam keterangan resminya, dikutip Rabu, 8 Juni 2022.
Sebelumnya, Pimpinan Pusat Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H, jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Menurut Muhammadiyah, tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah jatuh pada 30 Juni 2022 karena pada saat maghrib 29 Juni 2022 di Indonesia posisi bulan sudah di atas ufuk, artinya kriteria Wujudul Hilal telah terpenuhi.
Sambut Idul Adha 1443 H, SCTV dan Indosiar Serahkan 65 Ekor Hewan Kurban
Berdasarkan perhitungan itu, Muhammadiyah menetapkan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022.
Sedangkan pemerintah menentukan awal bulan Dzulhijah berdasarkan kriteria baru yang disepakati oleh Menteri-menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS).
Menurut perhitungan pemerintah berdasarkan kriteria baru MABIMS, di Indonesia pada saat maghrib 29 Juni 2022 tinggi bulan umumnya kurang dari 3 derajat dan elongasinya kurang dari 6,4 derajat.
Dengan kondisi yang demikian, berdasarkan hisab imkan rukyat atau visibilitas hilal tanggal 1 Dzulhijah 1443 Hijriah kemungkinan jatuh pada 1 Juli 2022 dan Hari Raya Idul Adha jatuh pada 10 Juli 2022.
Dream - Pemerintah telah menetapkan hari raya Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada Minggu, 10 Juli 2022. Keputusan tersebut berdasarkan sidang isbat yang digelar Kementerian Agama (Kemenag) pada 29 Juni 2022.
Sementara itu Kerajaan Arab Saudi telah memutuskan hari raya Idul Adha jatuh pada 9 Juli 2022. Pelaksanaan hari raya Idul Adha ini bersamaan dengan maklumat yang dibuat PP Muhammadiyah yang juga menetapkan tanggal yang sama.
Sambut Idul Adha 1443 H, SCTV dan Indosiar Serahkan 65 Ekor Hewan Kurban
Perbedaan penetapan hari raya Idul Adha ini ditanggap Ustaz Abdul Somad (UAS) dengan memberikan penjelasan yang masuk akal. Hal tersebut ia jelaskan lewat unggahan di Instagram pribadinya @ustadzabdulsomad_official.
Abdul Somad menceritakan seorang jemaah pernah bertanya kepadanya terkait perbedaan Idul Adha 1443 Hijriah di Indonesia dan Arab Saudi.
" Kita ikut Mekah apa Pekanbaru Ustadz?," kata jamaah tersebut ke UAS.
Ustaz Abdul Somad kemudian menjawab bahwa Mekah dan Pekanbaru memiliki mathla' sendiri. Mathla' yaitu saat terbitnya hilal di suatu wilayah.
" Makkah tu punya mathla' sendiri, Pekanbaru punya mathla' sendiri," ujar UAS.
Viral Sapi Kurban Raksasa Setinggi Atap Rumah, Warganet: Panitia Ketar-ketir Nyembelihnya
Kondisi ini, katanya, membuat Mekah punya syuruq sendiri begitu juga Pekanbaru punya syuruq sendiri.
" Tak sama. Mana bisa kita ikut Makkah. Kalau kita di Pekanbaru ikut Makkah. Berarti shalat zhuhur kita jam 15.30 WIB," jelasnya.
Jawaban tersebut belum memuaskan jemaah tersebut yang kembali mengajukan pertanyaan tentang perbedaan Arab Saudi yang lebih dahulu melaksanakan Idul Adha 1443 H daripada Indonesia.
" Waktu shalat pakai waktu matahari, kita di timur lebih dulu. Kalau awal bulan tuh ikut hilal, bulan, yang di barat lebih dulu," jelasnya.
Jemaah tersebut kembali bertanya, " Tapi kan puasa Arafah itu ikut Wuquf Ustadz?" .
40 Caption Idul Adha yang Berisi Ucapan Maaf dan Doa yang Tulus
Mendapati pertanyaan itu, UAS kemudian meminta jemaah tersebut untuk memahami Wuquf di Arab Saudi mengikuti waktu wilayah mana.
" Wuquf ikut apa? Ikut tanggal 9. Tanggal 9 ikut apa? Ikut tanggal 1. Tanggal 1 ikut apa? Ikut hilal. Jadi puasa tu tanggal 9, bukan tanggal 8, bukan pulak tanggal 10," ujar UAS.
Ustaz Abdul Somad meminta umat muslim untuk menghargai perbedaan ini dengan mengikuti mathla' masing-masing daerah. Menurutnya perbedaan ini pernah terjadi sebelumnya.
" Kuraib dari Madinah ke Syam. Di Syam mereka melihat Hilal malam Jum'at. Ibnu Abbas di Madinah melihat Hilal malam Sabtu. Syam dengan Madinah aja beda mathla', apalagi Makkah dengan Pekanbaru," kata UAS.
Doa-Doa Selama Perjalanan Haji, Mulai Keberangkatan hingga Kepulangan Jemaah
Tampilan Comfy nan Stylish Dara Arafah, Andalkan Kulot Printing
Tak Hanya di Wajah, 4 Area Tubuh yang Juga Butuh Sunscreen
Doa Sapu Jagat Hari Tasyrik yang Sering Dibaca Rasulullah SAW dan Keutamaannya
Mengungkap Sejarah Padang Arafah, Tempat Wukuf Jemaah Haji yang Menyimpan Banyak Kisah
Doa Memohon Keselamatan dan Kesehatan, Agar Tetap Fit Jalani Hari
Penampilan Alya Zurayya di Acara Dream Day Ramadan Fest 2023 Day 6
Doa Menyembelih Ayam Jantan dan Betina Serta Syarat Penyembelihan Hewan Sesuai Syariat
Doa Sapu Jagat Hari Tasyrik yang Sering Dibaca Rasulullah SAW dan Keutamaannya
Adu Mewah Kolam Renang Raffi Ahmad di Ketiga Rumahnya, Ada yang Jadi Tempat Favorit Keluarga!
Ekspresi Wajah Virgoun Senyum usai Sidang Cerai, Inara Tahan Tangis