(Foto: Mynewshub.cc)
Dream - Kak Qis panggilannya. Tapi itu ketika Jefferi Mohd Nor, 52 tahun, menjadi transgender. Namun sekarang Jefferi sudah tobat.
" Saya anak laki-laki, tapi saya tidak membantu ibu saya di akhir hayatnya. Jadi sekarang saya minta maaf karena egois dan terlena ingin menjadi banci," kata Jefferi.
Sejak kematian ibunya, Jefferi dirundung penyesalan yang mendalam. Itu karena dia tetap mempertahankan statusnya sebagai transgender.
" Sampai sekarang itu menjadi penyesalan saya. Mengapa saya tidak mengganti pakaian pria, sholat jenazah dan membantu mengangkat jenazah almarhumah ke liang kubur," tambahnya.
Saat menjadi banci, Jefferi dikenal sebagai Kak Qis. Dia terkenal di negaranya di Malaysia setelah melakukan berbagai usaha untuk mendukung penampilannya.
Dia pernah melakukan operasi plastik dan suntik silikon di beberapa bagian tubuhnya. Seperti payudara, hidung, mata, tulang belakang, tulang pipi dan bibir untuk mengejar kehidupan populer sebagai wanita.
Namun pada akhir hidupnya, dia memilih bertobat dan kembali sebagai pria tahun lalu. Dia sekarang pulang-pergi ke Thailand untuk mengangkat silikon yang diletakkan di beberapa bagian tubuhnya. (ism)
Dream - Jeffery, yang pernah menjadi guru, mengatakan, kematian ibunya pada bulan September 2009 karena pecah lambung telah membuatnya berpikir banyak tentang kehidupannya sebagai banci.
" Ibu adalah sahabat saya. Apa pun yang saya lakukan Ibu selalu bantu kecuali saat memutuskan untuk menjadi wanita.
" Meskipun saya telah menjadi 'anak perempuan' bagi ibu saya, dia tetap tidak membuang saya dan menghadapi penghinaan banyak orang. Begitu banyak jasa ibu saya," katanya.
Menurutnya, saat ibunya meninggal, dia masih memilih baju wanita meski tidak memakai kerudung.
" Saya hanya melihat orang-orang berdoa dan menurunkan jenazah ibu liang kubur. Padahal itu adalah tanggung jawab saya sebagai anak laki-laki. Penyesalan ini menghantui hidup saya sampai sekarang. Seandainya bisa memutar waktu, saya akan menggunakannya untuk membantu almarhumah sampai akhir hayat.
" Ibu tidak suka saya menjadi banci. Tapi dia tidak pernah menyia-nyiakan saya sejak kecil. Dia menghadapi hujatan orang banyak dan tetap membantu saya meski telah mencoreng mukanya," kata anak tertua dari kedua bersaudara tersebut. (ism)
Dream - Jeffery kemudian bercerita, dia pernah berniat bermigrasi ke Inggris untuk menjalin pernikahan sesama jenis dengan seorang pria bule yang jadi 'pacarnya'.
Namun, takdir Allah SWT, sebelum dia meninggalkan Malaysia, sang ibu ditakdirkan untuk jatuh sakit dan butuh perawatan yang intensif.
" Saya kemudian fokus merawat ibu saya dan meninggalkan pacar saya. Saya melupakan keinginan untuk menikah di sana. Mungkin Allah masih mencintai saya dengan menghalangi perjalanan saya itu. Jika tidak, saya pasti murtad di sana, nauzubillah," katanya.
Menceritakan bagaimana dia bisa terjebak di dunia transgender, Jeffery mengaku, semua itu muncul setelah kuliah.
Setelah menjadi seorang guru, dia pergi ke sekolah mengenakan pakaian pria. Pada malam hari, menjadi wanita. Dan dia merasa senang dengan itu.
" Saya kemudian berhenti menjadi guru dan fokus pada bisnis. Lalu saya memiliki segalanya seperti rumah, mobil mewah, kecantikan dan ada tiga anak adopsi bersama saya. Hidup saya cukup lengkap, tapi jiwa saya masih kosong," katanya.
Menurutnya, kekuatan Allah tidak ada yang tahu. Allah mendatangkan seorang pria non-muslim yang konon bisa melihat nasibnya pada tahun lalu.
" Saya bersikeras bahwa saya tidak mau. Tapi pria itu masih ingin melihat saya dengan hanya melihat wajah saya. Apa yang pria itu bilang begitu menyentuh di hati saya.
" Dia bilang saya sama sekali tidak bahagia karena saya tidak sholat lima kali. Waktu saya membenarkannya karena saya belum pernah sujud kepada Allah selama puluhan tahun," katanya.(ism)
Dream - Sejak saat itu Jeffery mulai sholat tapi masih mengenakan pakaian wanita.
" Saya mulai sholat tapi ego memakai pakaian wanita. Tidak memakai mukena, tapi memakai baju kurung atau jubah tanpa tutup kepala.
" Setiap kali orang datang ke tempat usaha saya, mereka kaget melihat saya sholat dan merasa kasihan pada saya," katanya.
Jeffery mulai berpikir meski sholat tapi menjadi wanita, dia tetap tidak tenang.
" Akhirnya saya memutuskan untuk kembali ke fitrah saya dan mulai mengeluarkan implan payudara, hidung dan sebagainya.
" Saya menjual semua perhiasan dan membuang semua pakaian wanita saya. Saya mulai memakai baju pria. Dan Alhamdulillah perubahan ini baru setahun. Yang paling saya senang, saya akhirnya bisa sholat Jumat setelah hampir 50 tahun," katanya.
Jeffery mengatakan dia sekarang sudah tidak tertarik pada pria dan tidak meragukan lagi statusnya sebagai pria. Jeffery kemudian meminta para transgeder agar segera bertobat karena hidup ini hanya sementara.
" Bertobatlah wahai semua transgender, hidup ini hanya sementara. Jangan seperti saya, sudah di ujung usia baru terketuk hatinya untuk bertobat," katanya.
(ism, Sumber: mynewshub.cc)
Advertisement
4 Komunitas Animasi di Indonesia, Berkarya Bareng Yuk!
Senayan Berbisik, Kursi Menteri Berayun: Menanti Keputusan Reshuffle yang Membentuk Arah Bangsa
Perusahaan di China Beri Bonus Pegawai yang Turun Berat Badan, Susut 0,5 Kg Dapat Rp1 Juta
Style Maskulin Lionel Messi Jinjing Tas Rp1 Miliar ke Kamp Latihan
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Konser Sejarah di GBK: Dewa 19 All Stars Satukan Legenda Rock Dunia dalam Panggung Penuh Magis
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Desain Samsung Galaxy S26 Bocor, Isu Mirip iPhone 17 Pro Bikin Heboh Pecinta Gadget
Official Genas, Komunitas Dance dari Maluku yang `Tularkan` Goyang Asyik Tabola Bale
Selamatkan Kucing Uya Kuya Saat Aksi Penjarahan, Sherina Dipanggil Polisi
Rekam Jejak Profesional dan Birokrasi Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Pengganti Sri Mulyani Indrawati