Kisah Ziarah ke Makam Bapak

Reporter : Ayik
Kamis, 11 Juni 2015 16:45

Ilustrasi

Saat keduanya tak bersama kita lagi barulah kita menyadari betapa berharganya kehadiran mereka.

Dream - Menjelang bulan suci Ramadan, masyarakat Indonesia disibukan dengan kebiasaan yang rutin dilakukan sejumlah umat muslim.

Berziarah ke makam orang-orang yang telah mendahulukan seperti keluarga dan kerabat menjadi suatu tradisi yang tak bisa dipisahkan, meski sebenarnya ziarah bisa dilakukan kapan saja.

Sebenarnya makna ziarah bagi orang yang masih hidup yakni agar setiap manusia mempersiapkan bekal dengan amal shalih, jadi kapanpun dan di manapun waktu kita dipanggil Tuhan itu tiba, kita sudah siap.

Sebagai seorang anak terkadang kita lupa akan jasa yang telah diberikan orangtua. Saat keduanya tak bersama kita lagi, barulah kita menyadari betapa berharganya kehadiran mereka.

Hal itu pula yang dirasakan oleh seorang pemuda Achmad Ginanto yang berziarah ke makam sang ayah setelah 22 tahun tak pernah menengok makam ayahnya. Ia merasa sangat rindu, hanya butiran doa tulus yang dapat kirimkan sebagai bentuk kerinduan.

Namun sayang istri Achmad justru lebih tidak mempedulikan makam kedua orangtuanya. Seringkali Achmad memberikan nasihat agar istrinya mau berziarah ke makam orangtuanya. Dalam hati Achmad terus bergeming, sebenarnya bagaimana hukum ziarah menurut islam.

Suatu ketika Achmad berziarah ke makam ayahnya, sungguh tak bisa dipercaya dengan apa yang ia lihat di hadapannya.

Penasaran dengan kisah ini? Yuk selengkapnya Baca di sini

_{Kirimkan kisah nyata inspiratif disekitamu atau yang kamu temui, ke komunitas@dream.co.id, dengan syarat dan ketentuan sebagai berikut:}

_{1. Lampirkan satu paragraf dari konten blog/website yang ingin dipublish}
_{2. Sertakan link blog atau sosmed}
_{3. Foto dengan ukuran high-res}
_{4. Isi di luar tanggung jawab redaksi}

_{Ayo berbagi traffic di sini!}