Kisah Sedih Guru Buat Kelas Online Dicueki Murid-muridnya. (Foto: Twitter)
Dream - Disebabkan gelombang ketiga pandemi Covid-19 yang melanda Malaysia, kementerian pendidikan negara itu telah mengambil inisiatif untuk menutup sekolah-sekolah buat sementara waktu.
Karena itu, para guru dan pelajar terpaksa meneruskan kegiatan belajar dan mengajar (KBM) secara online untuk menggantikan pelajaran tatap muka di sekolah
Namun, kegigihan guru-guru dalam mengendalikan kelas secara online ini seringkali dipandang enteng oleh sebagian pelajar.
Mereka malas dan mengambil sikap tidak peduli untuk melibatkan diri dalam kelas online yang diselenggarakan para guru.
Kondisi itulah yang dialami oleh ayah dari gadis Malaysia bernama Nuha yang kebetulan seorang guru yang mengajar mata pelajaran untuk ujian akhir tingkat SMA.
Melalui postingan di Twitter, Nuha membagikan pengalaman ayahnya yang hanya bisa menatap layar laptop tapi tidak ada seorang pun muridnya yang menghadiri kelas yang diadakan secara online.
© Twitter
Menurut gadis itu, hampir setengah jam ayahnya telah menunggu murid-muridnya di depan laptop. Namun, penantian itu sia-sia karena tidak ada yang login untuk mengikuti kelas online.
Tidak hanya menunggu, ayahnya juga mencoba menghubungi muridnya satu per satu. Tetapi, berbagai alasan dilontarkan kepada ayah Nuha agar mereka tidak ikut kelas online.
" Kasihan Abi, dia buat kelas (tapi) murid-muridnya tak seorang pun yang masuk. Sampai Abi terpaksa menelepon mereka seorang demi seorang.
" Itu pun mereka tak angkat. Mereka tahu Abi akan telepon mereka kalau hari itu ada kelas, tapi mereka matikan ponsel," tulis Nuha di Twitter.
Nuha pun merasa sedih ikut meneteskan air mata dengan situasi yang dihadapi ayahnya. Akhirnya dia memutuskan untuk masuk ke kelas online ayahnya.
© Twitter
Dia ingin menyenangkan hati ayahnya yang tentunya merasa sedih dengan sikap murid-muridnya yang meremehkan kelas online.
Nuha pun menceritakan bagaimana perjuangan ayahnya agar bisa menyelenggarakan kelas online untuk murid-muridnya di tengah pandemi Covid-19.
Sebelum ini ayahnya sangat bersemangat meminta bantuan Nuha tentang cara membuat kelas online menggunakan aplikasi Zoom dan Google Meet.
Namun, semangat ayahnya langsung lenyap ketika murid-muridnya tidak mengapresiasi usaha guru mereka yang mencoba untuk menularkan ilmunya. Padahal ayahnya sebelum ini gagap teknologi menggunakan aplikasi.
Postingan Nuha tentang ayahnya itu menjadi viral. Rata-rata netizen menyatakan simpati atas upaya ayahnya.
Ada juga netizen yang mengkritik siswa yang bersikap kasar kepada gurunya. Padahal sebentar lagi mereka akan mengikuti ujian.
Sumber: Lobak Merah