Dream - Rasulullah Muhammad SAW, dalam sejumlah riwayat, menerima wahyu dengan pelbagai ekspresi. Ada kalanya gemetar, gembira, bahkan menangis.
Salah satunya seperti dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim. Hadis tersebut berisi riwayat tatkala Rasullullah menangis mendengar ayat Alquran yang dibacakan sahabat Abdullah bin Mas'ud RA.
Suatu hari, Rasulullah meminta sahabat yang begitu dekat dengannya untuk membacakan Alquran. Abdullah tentu merasa heran, lantaran Rasulullah adalah orang yang menerima wahyu Alquran secara langsung.
" Wahai, Rasulullah, apakah (layak) saya membacakan Alquran untukmu, sementara ia diturunkan kepadamu?" kata Abdullah.
" Aku sedang mendengarnya dari orang selain diriku," jawab Rasulullah.
Abdullah menuruti permintaan Rasulullah dan membaca Surat yang diminta. Rasulullah tiba-tiba menyuruh Abdullah berhenti saat sampai pada ayat 41 Surat An Nisa, yang artinya:
" Maka bagaimanakah (halnya orang-orang yang durhaka nanti), apabila Kami mendatangkan seseorang saksi (rasul) dari tiap-tiap umat dan Kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas mereka itu (sebagai umatmu).”
Abdullah menghentikan bacaannya, lalu menoleh ke arah Rasulullah. Dia melihat air mata menetes dari kedua mata Rasulullah.
Ayat 41 Surat An Nisa menjelaskan peran Rasulullah yang menjadi saksi bagi umatnya yang durhaka di akhirat kelak. Tangis Rasulullah pecah karena tak sampai hati ada umatnya yang akan menerima penderitaan, meski karena ulahnya sendiri.
Advertisement
Fakta Unik di Ethiopia yang Kini Masih 2018 Meski Dunia Sudah Tahun 2025
Belajar Sejarah Nggak Lagi Boring Bareng Komunitas Jelajah
4 Cara Ampuh Hilangkan Lemak di Perut, Cobain Yuk!
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu