Muhammad Ali
Dream - Kandidat calon presiden (Capres) Amerika Serikat anti-Islam, Donald Trump, mendapat serangan dari petinju muslim legendaris Muhammad Ali.
Ali bahkan mengajak kaum muslim untuk bergerak bersama mencegah orang-orang yang menggunakan isu Islam untuk agenda pribadinya.
" Semua muslim tahu, kekerasan yang dilakukan para jihadis bertentangan dengan prinsip agama kami," kata Ali dalam pernyataannya.
Menurut Ali, pemimpin politik di AS seharusnya menggunakan posisinya untuk memberikan pengertian tentang Islam yang benar. Serta mengklarifikasi jika aksi para teroris telah menodai pandangan masyarakat tentang Islam sebenarnya.
Dalam pernyataan pertamanya kepada NBC News, Ali memang tak secara langsung menyebut Donald Trump sebagai sasarannya. Namun ali menyebutkan kandidat Capres yang mengusulkan melarang imigran muslim masuk ke AS.
" Mereka telah menjauhkan masyarakat dari belajar mengenai agama Islam," tegas Ali.
Sebelumnya, kandidat calon presiden Partai Republik Donald Trump menyerukan pelarangan para muslim masuk ke Amerika Serikat (AS). Ide ini diungkapkan Trump saat menggelar kampanye pada Senin kemarin.
'Donald Trump menyerukan penghentian total terhadap muslim masuk ke AS, hingga perwakilan negara kita mengerti apa yang sedang terjadi," demikian bunyi rilis kampanye Trump.
Trump sebelumnya menyerukan pengawasan terhadapa masjid. Dia juga mengatakan akan membuka database seluruh muslim yang tinggal di AS, yang lantas menjadi kabar paling kontroversial.
Pesan ini muncul setelah insiden penembakan di San Bernardino, California, yang ditengarai dilakukan oleh pendukung ISIS, sehari setelah Presiden Barrack Obama meminta para warga untuk tidak saling serang.
Komentar Trump membuat persaingan antarcalon dari Partai Republik berjalan kacau. Hal itu memaksa para kandidat lain dari partai yang sama terlibat perdebatan apakah perlu diadakan tes agama untuk bisa masuk AS.
Kandidat calon presiden Partai Republik Donald Trump menyerukan pelarangan para muslim masuk ke Amerika Serikat (AS). Ide ini diungkapkan Trump saat menggelar kampanye pada Senin kemarin.
'Donald Trump menyerukan penghentian total terhadap muslim masuk ke AS, hingga perwakilan negara kita mengerti apa yang sedang terjadi," demikian bunyi rilis kampanye Trump.
Trump sebelumnya menyerukan pengawasan terhadapa masjid. Dia juga mengatakan akan membuka database seluruh muslim yang tinggal di AS, yang lantas menjadi kabar paling kontroversial.
Pesan ini muncul setelah insiden penembakan di San Bernardino, California, yang ditengarai dilakukan oleh pendukung ISIS, sehari setelah Presiden Barrack Obama meminta para warga untuk tidak saling serang.
Sayangnya, proposal Trump justru mendapat sambutan yang meriah dari para pendukungnya. Mereka lantas menyebar pernyataan ini di sejumlah media sosial. (Ism)
Advertisement
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
UU BUMN 2025 Perkuat Transparansi dan Efisiensi Tata Kelola, Tegas Anggia Erma Rini
Masa Tunggu Haji Dipercepat, dari 40 Tahun Jadi 26 Tahun
Viral Laundry Majapahit yang Bayarnya Hanya Rp2000
NCII, Komunitas Warga Nigeria di Indonesia
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Clara Shinta Ungkap Rumah Tangganya di Ujung Tanduk, Akui Sulit Bertahan karena Komunikasi Buruk
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu