Jangan Garuk Kulit Saat Alami 4 Kondisi Ini Agar Tidak Semakin Parah

Reporter : Cynthia Amanda Male
Selasa, 7 Desember 2021 11:33
Jangan Garuk Kulit Saat Alami 4 Kondisi Ini Agar Tidak Semakin Parah
Cari tahu efek samping menggaruk kulit saat gatal.

Dream – Kulit gatal merupakan kondisi yang sangat mengganggu. Meski umumnya diklaim sebagai penyakit ringan, kulit gatal bisa menghambat produktivitas dan berujung pada kondisi yang lebih parah.

Oleh karena itu, kamu perlu memerhatikan penanganannya agar kulit gatal bisa segera teratasi. Hal mudah yang bisa dilakukan untuk mencegah keparahan pada kulit gatal adalah tidak menggaruknya.

Menggaruk kulit yang gatal bisa saja membuatmu sedikit lebih lega. Namun pada beberapa kondisi, menggaruk kulit yang gatal bisa berakibat buruk. Dilansir Klik Dokter, berikut penyebab kulit gatal yang sebaiknya tidak digaruk.

1 dari 5 halaman

Kulit kering

Kulit Kering

Pada beberapa kondisi, kulit kering disertai dengan rasa gatal. Pasalnya, lapisan pelindung kulit terluar atau stratum corneum terlalu kering. Menggaruk area tersebut hanya akan membentuk celah dan bukaan. Sehingga, kulit pun akan lebih mudah terinfeksi.

Eksim

Eksim ditandai dengan kondisi kulit yang sangat kering, kasar, pecah-pecah, meradang, dan gatal. Jika digaruk, kondisi kulitmu akan semakin parah, berdarah, sulit diobati, dan dapat meningkatkan risiko lichen simplex kronikus yang bisa membuat kulit menebal, menggelap, serta keriput.

Prurigo nodularis juga menjadi salah satu kondisi yang disebabkan oleh kebiasaan menggaruk saat eksim kambuh. Kondisi ini ditandai dengan goresan kulit yang berkembang menjadi benjolan.

2 dari 5 halaman

Psoriasis

Sama halnya dengan eksim, menggaruk kulit saat gejala psoriasis kambuh bisa menyebabkan berbagai dampak buruk, seperti pendarahan, infeksi, atau meningkatnya rasa gatal.

Skabies

Mungkin, kondisi kulit ini agak jarang dialami karena skabies disebabkan oleh gigitan serangga atau tungau. Tak hanya digigit, serangga juga bersarang dan berkembang biak di bawah kulit.

Akibatnya, kulitmu akan terasa gatal sangat hebat di sore atau malam hari. Jika digaruk terlalu sering, kulitmu bisa terinfeksi lebih parah. Bahkan, kulit bisa mengeluarkan nanah dan berdarah. Apalagi, jika kukumu kotor.

Penyakit menular ini akan semakin sulit disembuhkan jika kulitmu sudah bernanah dan berdarah. Oleh karena itu, segera konsultasikan ke dokter sebelum skabies semakin gatal dan parah.

3 dari 5 halaman

Lebih Sering Mandi Selama Pandemi, Waspada Kulit Kering

Dream - Pemerintah mulai melonggarkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di berbagai kota seiring dengan penurunan kasus COVID-19. Karyawan mulai bekerja kembali di kantor, anak-anak kembali belajar di sekolah, dan kembali dibukanya tempat hiburan serta pusat perbelanjaan.

Tentunya ini disambut baik oleh masyarakat yang rindu untuk kembali beraktivitas di luar rumah. Namun masyarakat juga perlu beradaptasi dengan kebiasaan baru yang telah menjadi protokol kesehatan pemerintah.

Tak Semua Bakteri Buruk Bagi Kulit, Ada yang Malah Bikin Sehat

Membersihkan kulit dan tubuh ketika kembali di rumah usai aktivitas dari luar rumah menjadi sebuah kebiasaan. Hal ini selaras dengan data dari Indonesia Water Institute (IWI) yang menyatakan bahwa, selama pandemi terjadi terjadi peningkatan 3 kali lipat kebiasaan mandi. Hal ini lebih banyak dari pada kondisi sebelum pandemi.

Mandi yang dilakukan lebih sering memang dapat membunuh virus dan bakteri yang menempel di kulit. Namun sayangnya kebiasaan ini dapat membuat kulit kehilangan kelembapan.

zen© © Ferdike Yunuri Nadya/ Dream

“ Kebiasaan mandi yang sering ini, dapat berpotensi menjadi penyebab tejadinya kulit kering. Apalagi jika durasi waktu mandinya lama dan suhu air yang terlalu panas maka kulit akan semakin kering,” ujar dr.Arini Widodo, spesialis kulit pada acara konferensi virtual Zen Antibacterial Soap, 12 November 2021.

4 dari 5 halaman

Menjaga Kelembapan Kulit dan Kunci Kelembapannya

Untuk menjaga kelembapan kulit ada dr. Arini menyarankan untuk menggunakan suhu air yang normal dan hindari sering mandi dengan air hangat. Pilih juga sabun yang memiliki zat yang dapat melembapkan.

Doc Zen© © Doc Zen

Awas! Jerawat di Area Mata Bisa Berujung Kebutaan

“ Perawatan kulit yang baik, menggunakan sabun yang tepat, dan menjaga barrier kulit tetap sehat akan menghindarkan kita dari masalah kulit yang membuat kulit menjadi unhappy,” kata dr. Arini.

Setelah mandi langsung gunakan lotion untuk mengunci kelembapan kulit. “ Lotion yang digunakan sehabis mandi lebih efektif menyerap dibandingkan waktu lain,” ungkap dr Arini.

Hal ini dikarenakan, setelah mandi pori-pori sedang terbuka dan lotion akan menyerap lebih maksimal dan menutrisi kulit lebih optimal.

5 dari 5 halaman

Pilih Sabun yang Melembapkan

Sebelum memilih sabun, pahami dulu kondisi kulit. Jika kulit kering, pilih sabun antibacterial yang mengandung bahan natural yang aman dan melembapkan. Serperti Zen yang mengandung Japanese Red Shiso yang diklaim dapat mengatasi kulit kering.

Doc Zen© © Doc Zen

Penderita Autoimun Kulit Lebih Sering Kambuh Saat Pandemi

“ Zen sebagai sabun antibacterial yang mengandung bahan natural dari Japanese Red Shiso, ingin mengajak kita semua untuk selalu membersihkan dan melindungi kulit, agar kulit kita sehat, segar serta dapat mengatasi Kresek (Kulit Kering Sekali),” kata Aristo Kristandyo, Senior VP Marketing PT Bina Karya Prima pada kesempatan yang sama.

Zen juga mengeluarkan 3 varian yakni, Shiso & Sandalwood yang berfungsi sebagai anti inflamasi (anti peradangan) serta aroma yang merelaksasi tubuh dan pikiran. Lalu Shiso & Sea Salt yang membantu mengangkat sel kulit mati, debu dan polusi. Dan Shiso yang dapat mengurangi gatal dan kemerahan, sangat cocok untuk kulit sensitif, serta lembut di kulit.

Beri Komentar