Kulit Gatal. (Source: Shutterstock)
Dream - Rasa gatal seringkali disepelekan. Apalagi, jika rasa gatal terjadi hanya sementara atau hilang-timbul. Padahal, sensasi gatal hebat yang membuatmu ingin terus menggaruk bisa menjadi tanda penyakit tertentu.
Sensasi gatal hebat yang memiliki istilah medis pruritus juga bisa mengganggu kualitas hidup seseorang karena mampu menurunkan konsentrasi.
Maka dari itu, kamu harus mengetahui penyebab dan cara mengatasi pruritus agar bisa menjalani aktivitas lebih nyaman. Berikut penjelasannya.
Berdasarkan penuturan Yustin Sumito, Spesialis Kulit dan Kelamin Klinik Pramudia, pruritus merupakan gejala berbagai penyakit kulit tertentu. Tapi, tidak semua penyakit kulit yang ditandai dengan pruritus bersifat menular.
" Tergantung dari penyakit yang mendasari," tuturnya dalam acara virtual 'Jangan Sampai Pruritus dan Kulit Kering Menurunkan Kualitas Hidup Usia Lanjut', belum lama ini.
Foto: Meisya Harsa Dwipuspita
Adapun pruritus yang menular disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau jamur. Kondisi ini bisa diklaim kronis jika sensasi gatal berlanjut selama enam minggu atau lebih.
Lansia berusia 65 tahun ke atas adalah salah satu kelompok usia yang lebih berisiko mengalami pruritus. Selain usia, seseorang berisiko mengalami pruritus jika memiliki alergi, sedang hamil, menjalani dialisis, dan memiliki kondisi penyakit lain, seperti eksim, psoriasis, serta diabetes.
Foto: Shutterstock
Langkah awal yang bisa dilakukan untuk meredakan dan mengatasi pruritus adalah menjaga kelembapan kulit. “ Misalnya dengan metode soak-and-smear (rendam kulit selama 10-20 menit di dalam air), dan metode wet wraps (perban atau kain basah yang dibalut dengan krim tertentu)" .
Namun jika gatal tidak kunjung reda dalam waktu yang lama, sebaiknya kunjungi dokter spesialis kulit agar pruritus bisa diatasi secara maksimal.
Laporan: Meisya Harsa Dwipuspita
Dream - Kulit yang terasa gatal akan sangat mengganggu. Sebagian wanita merasakan gatal karena alergi terhadap produk makeup atau makanan tertentu. Namun sebenarnya penyebab rasa gatal di bagian wajah bisa disebabkan oleh banyak faktor.
Beberapa penyebab gatal di wajah terkadang tidak kamu sadari. Alhasil kamu tidak bisa mencegah dan mengatasi rasa gatal itu karena sudah hilang dengan sendirinya.
Meski masih bisa ditahan, rasa gatal tentu membuatmu merasa kurang nyaman. Namun jika sudah sampai tingkat yang cukup parah, rasa gatal pastinya akan mengganggu produktivitasmu.
Jika ingin mengatasinya, cari tahu beberapa penyebab rasa gatal yang dilansir dari Byrdie berikut ini.
Penyebab utama rasa gatal adalah kulit kering dan dehidrasi. Meski belum tentu dialami setiap saat, rasa gatal bisa muncul sebagai sinyal dari reseptor lapisan pelindung kulit bahwa kulitmu membutuhkan kelembapan ekstra.
Dermatologis, Yoon-Soo Cindy Bae menyarankan untuk membersihkan wajah menggunakan pembersih berbahan ringan dan menggunakan pelembap atau face/body oil.
Untuk menunjang kelembapan kulit, Dermatologis, Deanne Mraz Robinson juga menyarankan agar selalu minum air setidaknya setengah berat badan dalam ukuran ons.
Hindari mandi menggunakan air bersuhu terlalu hangat atau dingin dan panas. Gunakan air bersuhu hangat-hangat kuku untuk menjaga kelembapan serta kekuatan lapisan pelindung kulit.
Rasa gatal juga bisa muncul ketika kulitmu mengalami masa penyembuhan setelah terbakar matahari. Sehingga, rasa gatal bisa lebih sering muncul di musim panas. Apalagi, jika kulitmu kering dan terasa sensasi tertarik.
Agar kulit tidak terasa gatal dan perih, kamu bisa menggunakan kain yang direndam air dingin atau aloe vera gel pada area terbakar. Jika rasa gatal dan perih semakin meradang, berkonsultasilah pada dermatologis dan konsumsilah ibuprofen.
Terkena air saat berkeringat bisa menimbulkan rasa gatal hebat. Biasanya, hal ini dialami ketika terkena hujan, mandi, atau berenang saat berkeringat. Dalam dunia medis, hal ini disebut 'urtikaria aquagenic' yang merupakan reaksi histamin dari kekebalan tubuh.
Robinson mengatakan rasa gatal bisa sembuh dengan sendirinya saat tubuh mendingin. Tapi, ia tetap menyarankan untuk berkonsultasi pada dermatologis dan ahli alergi untuk mengatasinya dengan tepat.
Produk yang dapat terpapar atau bersentuhan dengan kulit bisa menjadi penyebab rasa gatal. Penyebabnya tidak selalu berupa produk kosmetik, seperti sabun, sampo, atau pembersih wajah.
Deterjen yang digunakan untuk menyuci pakaianmu juga bisa menyebabkan rasa gatal. Kondisi ini disebut dermatitis kontak alergi. Hal tersebut terjadi akibat respons tubuh terhadap peradangan. Sehingga, kulit pun terasa gatal dan teriritasi.
Berkonsultasilah pada dermatologis dan ahli alergi untuk mengetahui penyebab rasa gatal serta kandungan yang harus kamu hindari setelahnya.
Mencukur rambut atau bulu
Cara mencukur rambut atau bulu yang salah akan membuat kulitmu terasa gatal. Jadi jika kulit di area ketiak, kelamin, atau tungkai terasa gatal, mungkin kamu harus berhati-hati dengan cara mencukurnya.
Biasanya, rasa gatal akan muncul setelah kamu mencukur rambut menggunakan pisau cukur yang tumpul. Sementara, beberapa area kulit sangat sensitif dan bisa mengalami iritasi, peradangan, serta rasa gatal.
Selalu pastikan pisau cukurmu cukup tajam dan diganti secara rutin. Jangan lupa melakukan eksfoliasi untuk menghilangkan sel kulit mati dan mencegah tumbuhnya bakteri maupun jamur pada folikel rambut.
Laporan: Amanda Putri Ivana
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Potret Luna Maya dan Cinta Laura Jadi Artis Bollywood, Hits Banget!
Cara Cek Penerima Bansos BLT Oktober-November 2025 Rp900 Ribu
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media