Ilustrasi Karyawan Yang Sebal Dengan Bos Mereka. (Foto: CheatSheet)
Dream – Di dunia kerja, ada banyak hal yang membuat karyawan merasa pekerjaan membuat mereka seakan di neraka. Salah satunya adalah pimpinan.
Pimpinan bisa menjadi salah satu penyebab karyawan enggan melakoni pekerjaan, bahkan memilih hengkang dari perusahaan. Hal ini dibuktikan oleh sebuah survei yang dilakukan oleh Gallup pada 2015.
Survei ini menunjukkan 50 persen dari 7,2 ribu karyawan meninggalkan pekerjaannya karena pimpinan mereka. Survei tersebut juga menyebutkan pimpinan yang buruk bisa memperparah hubungan pegawai dengan pekerjaannya.
Tentunya, karyawan memprotes banyak hal tentang manajer mereka. Kebanyakan keluhan mereka sama. Seperti pimpinan yang bossy dan pimpinan yang tak mempercayai karyawan.
Berikut ini adalah 5 hal yang membuat karyawan jengkel terhadap bos mereka dilansir dari CheatSheet, Selasa 4 Oktober 2016.
Sebuah pusat layanan jasa tanggap krisis untuk bisnis, Supportive Solutions, mengatakan komunikasi merupakan faktor yang penting dalam komunikasi. “ Komunikasi yang buruk adalah masalah besar di tempat kerja,” kata pimpinan Supportive Solutions, Tony Slawinski.
Dia mengatakan masalah komunikasi yang kerap muncul adalah tidak menghargai karyawan, gagal memberikan arahan yang jelas, dan tidak mengagendakan rapat dengan waktu yang jelas bersama bawahannya.
Memiliki pimpinan yang pilih kasih adalah hal yang paling menyebalkan di mata karyawan. Para bos akan menyukai karyawan yang menyenangkannya. Tak jarang karyawan pun “ menjilat” pimpinan mereka untuk mendapatkan perhatian bos. Tentu saja cara ini menimbulkan kecemburuan bagi karyawan lainnya. Mereka yang tidak diperhatikan akan merasa dianaktirikan oleh pimpinan.
Karyawan sering merasa tak dihargai, bahkan merasa beban kerjanya terlalu banyak. Salah satu tandanya adalah manajer menambah pekerjaan kepada karyawan mereka. Marketing manager di situs job recruiter, Talentzoo, Joe Folan, mengatakan pimpinan kerap menambahkan pekerjaan usai karyawan merampungkan semua pekerjaan mereka.
“ Kata mereka, ‘Kami tidak menghargai Anda leb ih dari karyawan Anda kerja keras untuk merampungkan proyek dan Anda menghargai mereka dengan menambah porsi pekerjaan di mejanya’,” kata Folan.
Kekurangan ini yang menjadi keluhan terbesar karyawan. Micromanagement ini membuat kinerja karyawan akan terganggu. Misalnya, ketika deadline pekerjaan semakin dekat, pimpinan tidak bertanya soal perkembangan dan mengagendakan rapat.
“ Micromanagement ini menunjukkan sedikit kepercayaan terhadap karyawan dan merampas hak mereka untuk mengetahui kemampuan mereka dalam bekerja. Micromanagement ini adalah sebuah perilaku obsesif kompulsif yang takut tidak berada di posisi teratas,” kata anggota American Psychological Association, Jan Stringer.
Nah, ini adalah tipe bos terburuk. Perilaku ini tak bisa diubah dengan mudah. Pimpinan yang sombong ini berarti mereka meremehkan karyawan dan selalu menggencet bawahan mereka. Bisa jadi mereka kurang piknik. Mereka tak memperdulikan karyawannya dan kalau perlu…bawahan mereka tetap berada di barisan paling bawah.(Sah)
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Rangkaian acara Dream Inspiring Women 2023 di Dream Day Ramadan Fest Day 5
Benarkah Gaji Pensiunan PNS Naik Bulan Ini? Begini Penjelasan Resminya!
Timnas Padel Indonesia Wanita Cetak Sejarah Lolos ke 8 Besar FIP Asia Cup 2025
Hore, PLN Berikan Diskon Tambah Daya Listrik 50% Hingga 30 Oktober 2025
Diterpa Isu Cerai, Ini Perjalanan Cinta Raisa dan Hamish Daud
AMSI Ungkap Ancaman Besar Artificial Intelligence Pada Eksistensi Media