Alhamdulillah, Prospek Peringkat Utang Indonesia Naik

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Kamis, 9 Februari 2017 11:45
Alhamdulillah, Prospek Peringkat Utang Indonesia Naik
Sebelumnya, outlook peringkat utang Indonesia adalah stabil dan kini naik menjadi positif.

Dream – Lembaga pemeringkat Moody’s Investor Service (Moody’s), menaikkan prospek peringkat utang Indonesia dari stable menjadi positive. Moody’s juga mengafirmasi rating pada Baa3 (investment grade) atau layak investasi pada 8 Februari 2017.

Dilansir dari laman bi.go.id, Kamis 9 Februari 2017, naiknya prospek usrat utang itu dipicu dua faktor kunci yaitu penurunan kerentanan sektor eksternal yang diprediksi akan terus berlanjut sebagai dampak kebijakan otoritas dan perbaikan kelembagaan melalui peningkatan efektivitas kebijakan.

Penurunan kerentanan sektor eksternal Indonesia antara lain merupakan dampak dari fokus kebijakan moneter yang mengutamakan stabilitas makroekonomi, reformasi subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM), dan upaya substitusi impor seperti investasi pada sektor manufaktur domestik.

Di sisi kelembagaan, efektivitas kebijakan tercermin dari rekam jejak yang berkelanjutan atas stabilitas makroekonomi dan disiplin fiskal, serta terus berlanjutnya reformasi struktural di bidang ekonomi, fiskal, dan ketentuan.

Meski tak tak kenaikan dari rating, Moody's tak menutup kemungkinan hal itu bisa saja terjadi. Syaratnya, perbaikan lebih lanjut dari sektor eksternal dan kelembagaan tersebut bisa dilaksanakan Indonesia.

Perbaikan prospek peringkat utang ini mendapat disambut bahagia Gubernur Bank Indonesia, Agus D. W. Martowardojo. Orang nomor satu BI tersebut menilai perbaikan outlook Moody’s ini merupakan pengakuan dunia terhadap keberhasilan Indonesia dalam menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

“ Untuk itu, Bank Indonesia akan terus menjaga kedisiplinan dalam pengelolaan makroekonomi dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah,” kata Agus di Jakarta.

Sebelumnya, Moody’s mempertahankan sovereign credit rating Indonesia pada Baa3/stable outlook pada tanggal 28 Januari 2016.(Sah)

Beri Komentar
Jangan Lewatkan
More