Mau Beli Rumah untuk Investasi, 7 Jurus Jitu Ini Cocok Buat Pemula

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Senin, 29 Juli 2019 09:36
Mau Beli Rumah untuk Investasi, 7 Jurus Jitu Ini Cocok Buat Pemula
Tak sedikit orang membeli rumah untuk investasi.

Dream – Sektor real estate terbukti banyak mencetak orang sukses. Tak heran jika banyak orang berburu unit properti untuk ditinggali dan investasi.

Saat memutuskan untuk investasi di sektor properti, kamu harus memahami seluk-beluk dunia ini.

Dikutip dari Rumah.com, Senin 29 Juli 2019, ada tujuh taktik cerdas untuk para investor properti pemula. Pertama, pastikan rumah ini tepat untuk kamu. Apakah kamu cukup sigap dalam memperbaiki kerusakan bangunan, mulai dari toilet mampet, talang air rusak, atau dinding berjamur?

Pemilik properti yang punya satu atau dua rumah biasanya mengerjakan sendiri kerusakan yang terjadi pada bangunan.

Tujuannya tentu untuk menghemat biaya. Jika kamu tidak suka atau tidak memiliki kemampuan mengerjakannya sendiri, mungkin ini bukanlah jenis investasi yang tepat untukmu.

Kedua, melunasi utang terlebih dahulu. Sebagian investor mungkin berutang untuk mengawali portofolionya sebagai pebisnis. Akan tetapi, lebih baik kamu menghindari utang untuk mulai sebuah bisnis. Lunasi dulu utang lama sebelum mengajukan pinjaman sebagai modal usaha.

1 dari 5 halaman

Uang Muka

Ketiga, investasi properti umumnya perlu menyetor uang yang lebih besar daripada membeli properti pertama. Hal ini sudah menjadi ketetapan sejumlah bank pemberi kredit perumahan. Jadi, siapkan modal yang lebih besar untuk keperluan biaya ekstra KPR.

Keempat, hati-hati dengan kenaikan suku bunga. Ongkos yang dibutuhkan dalam KPR perumahan terlihat ringan di awal.

Namun, seiring berjalannya waktu, kenaikan suku bunga bisa menjadi masalah baru. Harus diingat, kamu harus meminimalisir total angsuran KPR supaya tidak menggerus pengeluaran bulanan.

2 dari 5 halaman

Perhitungkan Marjin

Kelima, perhitungkan marjin. Firma Wall Street kerap mendapatkan margin keuntungan 5-7 persen per tahun dari pembelian properti karena mereka harus membayar gaji pegawai. Di sisi lain, investor pribadi seharusnya bisa mendapat keuntungan hingga 10 persen.

Siapkan biaya perawatan sekitar 1 persen dari harga properti setiap tahunnya. Ongkos lainnya seperti asuransi, pajak dan perawatan taman, juga bisa dimasukkan ke dalam daftar perhitungan.

Keenam, jangan membeli properti tua. Mungkin membeli properti tua dan merenovasinya cukup menggiurkan untukmu. Jika belum berpengalaman, bisa-bisa kamu malah merugi. Kecuali, kamu memiliki kenalan jasa kontraktor berkualitas yang ongkos jasanya cukup terjangkau.

3 dari 5 halaman

Biaya Operasional

Ketujuh, jangan lupakan biaya operasional. Secara umum, perhitungkan operasional dari properti baru kamu sekitar 35 persen—80 persen dari pendapatan kotor harga sewa. Kalau mematok tarif Rp1,5 juta untuk sewa bulanan dan biaya operasionalnya Rp600 ribu, keuntungannya sebesar 40 persen.

Kalkulasi paling mudah adalah dengan menggunakan aturan 50 persen. Jadi jika biaya sewanya Rp2juta, biaya operasional bisa mencapai Rp1 juta per bulan.

4 dari 5 halaman

Meraup Untung dari Apartemen Mahasiswa, Begini Caranya

Dream – Di sektor properti, ada jenis hunian yang bisa dimanfaatkan sebagai investasi. Hunian itu tak lain adalah apartemen mahasiswa.

Namanya juga apartemen mahasiswa, tentunya hunian ini berada di lingkungan yang berkaitan erat dengan peserta didik perguruan tinggi. Apartemen ini bisa menjadi alternatif mahasiswa untuk dijadikan hunian karena lokasinya berdekatan dengan kampus dan fasilitasnya memadai.

Apakah hunian ini bisa dijadikan sebagai sarana investasi? Bisa. Dikutip dari Rumah.com, Minggu 23 Desember 2018, ada dua metode yang bisa digunakan untuk investasi apartemen. Yang pertama, sistem sewa. Ke dua, jual beli.

 

 

Kalau kamu memilih metode jual beli, ada banyak faktor yang harus dipertimbangkan untuk meraup keuntungan yang optimal. Kamu harus cermat menghitung besar biaya yang sudah dikeluarkan sejak proses pembelian unit apartemen.

Biaya tersebut meliputi pajak jual beli apartemen, seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Biaya Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), pajak atas barang mewah, akte jual beli, biaya balik nama sertifikat, dan biaya perawatan. Setelah mengakumulasi biaya-biaya tambahan, barulah kamu bisa menetapkan harga jual. Jangan sampai merugi, ya.

5 dari 5 halaman

Kalau Metode Sewa?

Untuk pilihan sewa apartemen, biasanya investor mengharapkan keuntungan dari uang sewa yang masuk tiap tahun. Keuntungan secara optimal dari periode ini bisa diperoleh dengan penentuan tarif sewa apartemen yang tentunya berbeda dengan menyewakan rumah.

Kamu bisa memulai investasi dengan menggali informasi di sekitar lokasi apartemen. Contohnya, karakteristik penyewa di area tersebut, kemampuan finansial calon penyewa, dan tarif sewa standar di lokasi apartemen kamu berada.

Jangan lupa juga untuk menghitung biaya-biaya yang akan dan sudah dikeluarkan untuk menyewakan apartemen.

Beri Komentar