BNI Syariah Menggandeng PLN Untuk Kerja Sama Pembayaran Payroll. (Foto: BNI Syariah)
Dream – PT BNI Syariah menyediakan fasilitas pembayaran payroll pegawai PT PLN (Persero). Lewat kerjasama ini, bank syariah itu berharap bisa mengelola dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp153 miliar.
Potensi bisnis dari kerjasama ini diakui sangat besar karena PLN memiliki jumlah pegawai sebanyak 51 ribu orang yang tersebar di kantor pusat PLN, 50 kantor unik induk, 373 kantor unit pelaksana, dan 1.042 kantor unit layanan.
Direktur Keuangan dan Operasional BNI Syariah, Wahyu Avianto, menyatakan kerja sama ini memperkuat sinergi dengan perusahaan BUMN. Selain itu, kerja sama ini meningkatkan dana pihak ketiga (DPK), khususnya dana murah.
“ Dengan dukungan jaringan dan teknologi dari BNI, semakin memperkokoh posisi BNI Syariah sebagai bank syariah yang memberikan layanan terbaik sesuai prinsip syariah,” kata Wahyu dikutip dari keterangan tertulis perusahaan, Rabu 30 Oktober 2019
Sekadar informasi, dalam kerja sama ini, hadir juga Pemimpin Divisi Dana Ritel BNI Syariah, Bambang Sutrisn, Pemimpin BNI Syariah Wilayah Jabodetabek Plus Ali Muafa, dan Direktur Human Capital PLN, Muhamad Ali.
Selain payroll, potensi bisnis dari kerja sama degan PLN bisa berasal dari pembiayaan konsumer, yaitu BNI Griya iB Hasanah, BNI Multiguna iB Hasanah, BNI Oto iB Hasanah dan BNI Fleksi Umroh iB Hasanah.
Potensi pembiayaan lainnya terkait kartu pembiayaan BNI iB Hasanah Card, dan pembiayaan linkage atau Koperasi Karyawan PLN.
Untuk menarik minat para pegawai PLN, BNI Syariah menawarkan bundling program yaitu buka tabungan payroll berhadiah “ Giftset Office Look”, pembiayaan tarif khusus karyawan PLN, dan buka tabungan payroll mendapatkan BNI iB Hasanah Card.
Sampai September 2019, tercatat jumlah nasabah payroll BNI Syariah sebesar 50.894 nasabah dengan nominal Rp384,96 miliar.
Dream – PT BNI Syariah mencatatkan laba bersih senilai Rp491,96 miliar pada kuartal III 2019. Perolehan untung anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk ini naik 50,66 persen dibandingkan periode sama setahun lalu yang mencapai Rp306,61 miliar.
Aset BNI Syariah juga dilaporkan naik 12,76 persen (year on year) dari Rp38,95 triliun pada kuartal III 2018 menjadi Rp43,92 triliun pada kuartal III 2019.
Kenaikan aset BNI Syariah lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan industri sebesar 11,53 persen.
Direktur Utama BNI Syariah, Abdullah Firman Wibowo mengatakan kenaikan laba ini didorong oleh pertumbuhan pembiayaan yang berkualitas, efisiensi operasional, ekspansi dana murah yang ditunjukkan oleh rasio CASA yang meningkat, serta rasio pembiayaan bermasalah (non performing financing/NPF) yang terjaga
Selain itu, minat nasabah terhadap produk dengan akad wadiah semakin tinggi, sehingga beban bagi hasil menurun.
“ Alhamdullilah, secara umum kinerja BNI Syariah terus tumbuh secara konsisten di atas rata-rata industri,” kata Firman di Jakarta, dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Jumat 25 Oktober 2019.
Dari sisi bisnis, BNI Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 31,81 triliun, naik 18,34 persen dari kuartal yang sama pada 2018 yang sebesar Rp26,88 triliun.
Segmen barang konsumsi menyumbang Rp15,08 triliun, disusul komersial Rp8,54 triliun, usaha kecil dan menengah Rp6,22 triliun, mikro Rp1,61 triliun, dan kartu pembiayaan Rp3,58 miliar.
Selain pembiayaan, BNI Syariah melaporkan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 11,79 persen menjadi Rp37,49 triliun. Pertumbuhan DPK BNI Syariah lebih tinggi dari pertumbuhan industri sebesar 13,28 persen.
Aktifnya perusahaan mendekatu instusi pendidikan dan komunitas mendorong komposisi DPK didominasi dari dana murah giro dan tabungan yang mencapai 61,95 persen.
Dari sisi rasio efisiensi, sampai triwulan III 2019, BNI Syariah mencatat biaya operasional dibanding pendapatan operasional (BOPO) sebesar 80,67 persen atau membaik dibanding periode sama 2018 sebesar 85,49 persen.
Rasio efisiensi yang membaik ini diperoleh melalui adanya sinergi BNI Syariah dengan BNI Induk dalam hal layanan, operasional perbankan, optimalisasi marketing communication. Seiring rasio efisiensi, rasio profitabilitas salah satunya ROE (Return on Equity) juga mengalami kenaikan dari 10,47 persen menjadi 14,02 persen.
Sampai triwulan III 2019, BNI syariah mencatat rasio pembiayaan bermasalah (NPF) sebesar 3,05 persen membaik dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 3,08 persen. Membaiknya rasio NPF ini dicapai dengan pembiayaan ke sektor yang memiliki risiko rendah dengan terus memonitor kualitas pembiayaan secara konsisten sehingga menghasilkan yield yang optimal.
Dream – BNI Syariah menggandeng Sekretariat Negara Republik Indonesia (Setneg) dan PT Barokah Syariah Properti untuk KPR syariah bagi PNS. BNI Syariah mengincar pembiayaan Rp43,5 miliar dari ratusan PNS melalui kerja sama ini.
Dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Kamis 17 Oktober 2019, Pemimpin Divisi Pembiayaan Konsumer BNI Syariah, Mochamad Samson, mengatakan BNI Syariah menyediakan fasilitas pembiayaan kepemilikan rumah yang hasanah (BNI Griya iB Hasanah) bagi PNS, yang ingin memiliki hunian nyaman yang dibangun PT Barokah Syariah Properti.
“ Selain penyediaan perumahan ke ASN, kerjasama ini juga terkait dengan pemanfaatan produk dan jasa perbankan syariah,” kata Mochamad Samson di Jakarta.
SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi, berkomitmen mewujudkan impian masyarakat untuk memiliki hunian sesuai dengan prinsip syariah. Ditargetkan ada 300 PNS yang bisa melakukan pembiayaan perumahan di BNI Syariah.
Total unit rumah yang dikerjasamakan ada 336 unit. Harganya mulai dari Rp300 juta per unit.
Sekadar informasi, Barokah Syariah Property dipimpin oleh Direktur Utama, Asyifa Tadjudin, membangun kawasan perumahan Setneg Citayam, Jawa Barat, sebanyak 336 unit di Citayam, Kecamatan Ragajaya dengan luas 4 hektare persegi. Perumahan ini dibangun sejak tahun 2019.
Dream – PT BNI Syariah mendukung implementasi qanun lembaga keuangan syariah (LKS) di Aceh dengan membuka tujuh kantor cabang. Kehadiran kantor baru ini diharapkan bisa memudahkan masyarakat mengakses transaksi keuangan.
Ketujuh kantor cabang yang diresmikan itu adalah BNI Syariah Kantor Cabang Pembantu (KCP) Teuku Umar, Meureudu, Panton Labu, Banda Aceh, Kuala Simpang, Bener Meriah, dan Keutapang.
Peresmian ini merupakan komitmen dan dukungan BNI Syariah terhadap berlakunya Qanun Provinsi Aceh No. 11 tahun 2018 tentang Lembaga Keuangan Syariah.
SEVP Bisnis Ritel dan Jaringan BNI Syariah, Iwan Abdi, mengatakan pembukaan layanan syariah ini bertujuan untuk memberikan akses seluas-luasnya kepada masyarakat Aceh untuk bertransaksi syariah.
“ Selain itu pembukaan tujuh KCP ini juga untuk meningkatkan inklusi keuangan dan percepatan implementasi Qanun Lembaga Keuangan Syariah,” kata Iwan dikutip dari keterangan tertulis yang diterima Dream, Senin 14 Oktober 2019.
Dari catatan BNI Syariah hingga Agustus 2019, terdapat sekitar 3 ribu nasabah yang memiliki rekening BNI Syariah di Aceh. Komposisi akuisisi nasabah baru dibandingkan dengan nasabah migrasi di BNI konvensional sebesar 60 persen berbanding 40 persen.
Pembukaan KCP terbaru adalah BNI Syariah Keutapang yang dihadiri oleh Pemimpin BNI Cabang Banda Aceh, Amri Hidayat Arief; Ketua Tim Task Force Qanun LKS, Edwin Fitrianto, Pemimpin Cabang BNI Syariah Aceh, Zul Irfan Lubis; Heddy Wirawan mewakili Regional Head Wilayah Barat BNI Syariah, pejabat dan pemuka agama setempat, serta nasabah BNI dan BNI Syariah.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Mahasiswa Sempat Touch Up di Tengah Demo, Tampilannya Slay Maksimal
Bentuk Roti Cokelat Picu Komentar Pedas di Medsos, Chef Sampai Revisi Bentuknya
Peneliti Ungkap Pemicu Perempuan Sanggup Bicara 20 Ribu Kata Sehari?