Minder Dekati Cewek, Pria Ini Curhat Tak Bisa Menabung Padahal Gaji Rp11,4 Juta

Reporter : Mutia Nugraheni
Sabtu, 5 Desember 2020 14:00
Minder Dekati Cewek, Pria Ini Curhat Tak Bisa Menabung Padahal Gaji Rp11,4 Juta
Ia sangat bingung karena tak ada sisa uang untuk ditabung.

Dream - Terkadang kita selalu memandang gaji besar akan menyelesaikan semua permasalahan. Padahal dalam kenyataannya, sering kali kebutuhan kita mendadak meningkat setiap kali pemasukan bertambah. Yang menyesakkan, kenaikan itu tak disadari.

Bahkan muncul ungkapan yang menyebutkan semakin tinggi gaji seseorang maka kebutuhan pun semakin besar.

Meski tak selalu dialami semua orang, namun ungkapan itu ada benarnya. Setidaknya ini dirasakan seorang pria asal Malaysia yang memiliki gaji RM3.300 atau sekitar Rp11.449.290 per bulan.

Pria itu menceritakan permasalahan keuangannya lewat UTAR Confessions. Akun anonim itu mengakui jika gaji belasan juta rupiah itu ternyata tak membuatnya bisa memiliki saldo tabungan sangat besar.  Bahkan pria itu sama sekali tak mempunya tabungan.

 

1 dari 5 halaman

Ini Pengeluaran Bulanannya

Dia pun merinci setiap pengeluarannya dengan memperlihatkan kebutuhan bulanannya yang sudah sangat banyak.

- Sewa rumah: RM400/ Rp1.387.792
- Keluarga: RM500/ Rp1.734.741
- Transportasi: RM30/ Rp104.084
- Makan: RM600/ Rp2.081.689
- WiFi dan biaya telepon: RM200/ Rp693.896
- Utang sekolah: RM150/ Rp520.422
- Kebutuhan harian dan belanja: RM200/ Rp693.896
- Kesehatan: RM600/ Rp2.081.689
- Asuransi Tabungan: RM400/ Rp1.387.792
- Kartu medis: RM200/ Rp693.896
- Biaya lain-lain: RM20/ Rp69.389

 

2 dari 5 halaman

Jika dijumlah, tidak ada yang tersisa untuk ditabung. Pria tersebut menambahkan bahwa dia tidak berkencan dengan siapa pun dan masih lajang.

Meskipun ada seorang gadis di kantornya yang dia sukai, pria itu malu dengan gajinya yang dianggap kecil.

4. Simpan sebagian Gaji Anda

Ia pun bertanya bagaimana mengelola keuangan jika gaji di bawah RM3.000 atau Rp10,4 juta per bulan.

“ Untuk menghemat RM1K sebulan, saya harus menjalani hidup saya seolah-olah saya hanya menghasilkan RM2K,” katanya.

Sumber: World of Buzz

3 dari 5 halaman

Curhat Ibu Lihat Gaji Kecil Anak yang Akhirnya Resign dan Jualan Nasi Ayam

Dream – Lulusan baru tak jarang harus menelan pil pahit soal gaji. Mereka acapkali mendapatkan gaji tak sesuai dengan harapan.

Kita memang sering diberi tahu bahwa harus bernegosiasi gaji dengan perusahaan agar bisa mendapatkan penghasilan yang sesuai. Sayangnya, saran ini tak selalu mempan bagi semua pelamar kerja.

Daripada misuh-misuh dengan gaji kecil yang akhirnya membuat nama kamu tercoreng di dunia kerja, mungkin kini saatnya kamu menjadi bos sendiri. Langkah berani inilah yang dilakukan seorang pegawai baru di Thailand.

Dikutip dari World of Buzz, Rabu 2 Desember 2020, seorang fresh graduate dari Bangkok, Thailand, memutuskan berhenti bekerja karena merasa gaji yang diterimanya kecil. Dia akhirnya memilih untuk berjualan nasi ayam.

Ibu dari sang anak ini mengunggah ceritanya di Facebook. Dikatakan bahwa putranya adalah sarjana Komunikasi Bisnis dan baru lulus tahun ini. Sang anak mendapatkan pekerjaan pertamanya di kota beberapa bulan sebelum memutuskan keluar karena gaji yang diterima tak sepadan.

“ Gajinya kecil. Gaji bulanannya 10 ribu baht (Rp4,66 juta). Padahal gaji untuk lulusan baru berkisar 13 ribu baht (Rp6,06 juta),” tulis sang ibu, seperti yang diberitakan oleh media lokal Thailand, Kai Jeaw.

4 dari 5 halaman

Kondisi Perekonomian Tak Memungkinkan

Sang ibu menambahkan bahwa perusahaan tak mampu membayarnya dengan gaji ideal karena kondisi perekonomian. Pimpinan perusahaan hanya mampu membayar 10 ribu baht.

“ Tapi ongkos mengemudi dari rumah ke kantor sudah makan biaya 200 baht (Rp93.246) per hari dan itu sangat melelahkan,” tulis dia.

Sang ibu mendukung pilihan anaknya untuk keluar dari pekerjaan. Sebab, sang anak enggan berbicara setiap pulang kerja.

“ Saya tahu dia sangat tidak bahagia,” kata dia.

5 dari 5 halaman

Jual Nasi Ayam dan Telur Dadar

Setelah berbicara kepada sang anak, orang tua ini menyarankan untuk membuat lapak di samping rumah. Sang anak diminta untuk menjual nasi ayam dan nasi telur dadar. Ibunya berbelanja ke pasar untuk membeli bahan-bahan dan memasak. Sang anak hanya menunggui lapak dan menjual dagangannya. Hari pertama berjualan tidak sukses.

Sang anak hanya menjual satu bekal nasi. Melihat ini, sang ibu meminta dukungan dari warganet untuk menyemangati anaknya.

“ Saya berharap orang-orang bisa mendukung anak saya,” kata sang ibu.

Sayangnya, unggahan ini telah dihapus. Namun, banyak warganet berkomentar dan memberikan dukungan kepada bisnis keluarga sang ibu.

Beri Komentar