Bursa Efek Indonesia (sumber: Http://merdeka.com)
Dream - Dua indeks acuan saham syariah di Bursa Efek Indonesia (BEI) menutup perdagangan dengan nasib berbeda. Senda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) berhasil menutup sesi perdagangan di zona hijau.
Sebaliknya, saham-saham bluechips syariah tak bisa lepas dari tekanan aksi jual. Alhasil, Jakatya Islamic Index (JII) ditutup melemah.
Pada penutupan perdagangan BEI, Jakarta, Senin, 18 Mei 2015, ISSI naik tipis 0,085 poin (0,05%) ke level 169,109.
ISSI bergerak fluktuatif sepanjang perdagangan awal pekan ini. Memulai sesi di zona merah, ISSI sempat turun ke posisi terendah di 168,501.
Munculnya aksi beli jelang penutupan membuat ISSI se,at menyentuh level tertinggi di 169,374. Sebelum akhirnya ditutup di level 169,109.
Pelaku pasar terlihat aktif berburu saham dari 103 emiten syariah. Namun, aksi beli ini dibayangi pelemahan harga saham dari 81 emiten syariah.
Transaksi perdagangan saham syariah mencapai Rp 3,24 triliun dengan 40,31 miliar saham yang berpindahtangan.
Nasib kurang baik melanda saham-saham bluechips syariah. Dibayangi 14 emiten yang tersungkur ke zona merah, indeks Jakarta Islamic Index (JII) turun tipis 0,341 poin (0,05%) ke level 708,510.
JII sebetulnya tak sepenuhnya berjalan di zona negatif. Indeks JII sempat menembus zona hijau dengan level tertinggi di 709,618. Namun, turunnya harga saham bluechips syariah favorit memaksa JII jatuh ke zona merah dengan level terendah di 704,873.
Emiten bluechips syariah penghuni daftar saham pencetak harga tertinggi adalah UNVR yang naik Rp 350, ICBP Rp 150, SMGR Rp 75, AKRA dan ASSI masing-masing R 50 per saham.
Para penghuni top gainer ini tak bisa melawan saham-saham bluechips syariah yang justru terkoreksi lebih dalam. Top losser JII dihuni oleh UNTR yang terpangkas Rp 700, ITMG Rp 200, AALI Rp 125, INDF Rp 125, dan INTP Rp 100 per saham.
Sementara itu, IHSG berhasil menembus zona hijau setelah investor kembali memborong saham emiten perbankan. IHSG ditutup menguat 10,715 poin (0,20%) ke level 5.237,811.
Lantai bursa awal pekan ini memperdagangkan 56,85 miliar saham bernilai Rp 5,16 triliun. Aksi jual beli ini diwarnai langkah pemodal asing yang justru menambah porsi saham yang dilepasnya.
Asing mencetak nett sell sekitar Rp 446,97 miliar, lebih dari dua kali lipat dari penutupan akhir pekan lalu.
Dari pasar keuangan, kurs rupiah masih belum bisa beranjak dari tekanan. Rupiah sore ini bertengger di level 13.144 per dolar AS, melemah 84 poin (0,64%).
Advertisement
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO
Mantan Ketum PSSI Usulkan STY Kembali Latih Timnas, Ini Alasannya
Wanita Ini 400 Kali Operasi Plastik Selama 15 Tahun
Potret Keren Yuki Kato Taklukan Chicago Marathon 42,2 Kilometer
16 Peneliti dari ITB Masuk Daftar World Top 2% Scientists 2025
9 Kalimat Pengganti “Tidak Apa-Apa” yang Lebih Hangat dan Empatik Saat Menenangkan Orang Lain
Throwback Serunya Dream Day Ramadan Fest bersama Royale Parfume Series by SoKlin Hijab
PT Taisho Luncurkan Counterpain Medicated Plaster, Inovasi Baru untuk Atasi Nyeri Otot dan Sendi
Azizah Salsha di Usia 22 Tahun: Keinginanku Adalah Mencari Ketenangan
Momen Prabowo Saksikan Penyerahan Uang Pengganti Kerugian Negara Rp13,25 Triliun dari Korupsi CPO