Dream - Harga barang kebutuhan pokok pelan-pelan mulai merangkak naik. Setelah bulan kemarin mencatat deflasi, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan November 2015 mencapai 121,82 dengan inflasi 0,21 persen.
Sepanjang tahun ini, tingkat inflasi tahun kalender 2015 telah mencapai 2,37 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (November 2015 terhadap November 2014) sebesar 4,89 persen.
Meski mulai menunjukan kenaikan, BPS melaporkan laju inflasi tahun kalender November 2015 merupakan yang terendah dalam lima tahun terakhir.
Mengutip laporan BPS, Selasa, 1 Desember 2015, sebanyak 69 dari 82 kota IHK mengalami inflasi dan 13 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Merauke 2,35 persen dan terendah terjadi di Ternate 0,02 persen.
Sementara deflasi tertinggi terjadi di Pangkalpinang 1,02 persen dan terendah di Manado 0,01 persen.
Laju inflasi bulan lalu sebagian besar dipicu kenaikan harga kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang naik 0,47 persen. Disusul bahan makanan 0,33 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar 0,15 persen, kelompok kesehatan 0,44 persen, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,05 persen, dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,06 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok sandang 0,23 persen.
Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November 2015, antara lain beras, daging ayam ras, rokok, telur ayam ras, buncis, kacang panjang, tomat, nasi dengan lauk, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, tarif rumah sakit, tarif angkutan udara, dan tarif jalan tol.
Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga, yaitu emas perhiasan, ikan segar, kangkung, minyak goreng, dan bensin.
Advertisement