Jokowi 'Ngamuk' Harga Obat dan Alat Kesehatan di RI 5 Kali Lebih Mahal dari Malaysia

Reporter : Editor Dream.co.id
Selasa, 2 Juli 2024 17:36
Jokowi 'Ngamuk' Harga Obat dan Alat Kesehatan di RI 5 Kali Lebih Mahal dari Malaysia
Jokowi meminta harga alkes dan obat-obatan agar murah seperti negara-negara tetangga.

1 dari 10 halaman

Jokowi 'Ngamuk' Harga Obat dan Alat Kesehatan di RI 5 Kali Lebih Mahal dari Malaysia

Jokowi 'Ngamuk' Harga Obat dan Alat Kesehatan di RI 5 Kali  Lebih Mahal dari Malaysia © Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik. 2023 maverick

2 dari 10 halaman

© Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik. 2023 maverick

Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyinggung mahalnya harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan di Indonesia. Dia mengatakan harga obat di Indonesia bisa lima kali lebih mahal dibandingkan Malaysia.

3 dari 10 halaman

© Jokowi di HUT Bhayangkara 2024 maverick

Oleh karena itu Jokowi meminta jajarannya untuk menekan harga alat kesehatan (alkes) dan obat-obatan agar murah seperti negara-negara tetangga. Hal ini disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin usai rapat bersama sang Presiden di Istana Kerpesidenan.

4 dari 10 halaman

"Dia ingin agar harga alat kesehatan dan obat-obatan itu bisa sama dong dengan negara-negara tetangga. Kan kita harga alat kesehatan dan obat-obatan mahal,"

kata Budi dikutip dari Liputan6.com, Selasa, 2 Juli 2024.

5 dari 10 halaman

© Jokowi justru menilai KPK saat ini sudah bagus dan memiliki sistem baik. 2023 maverick

Selain itu, Jokowi meminta agar obat-obatan dan alat kesehatan dalam negeri dibangun agar lebih tangguh.

Khususnya, apabila Indonesia kembali dilanda keadaan tak terduga seperti Pandemi Covid-19.

6 dari 10 halaman

"Beliau pesen obat-obatan dan alat kesehatan industri dalam negeri dibangun supaya bisa lebih di-resilliance Indonesia kalau ada pandemi lagi dan dibahas satu persatu,"

7 dari 10 halaman

© Jokowi di HUT Bhayangkara 2024 maverick

Kepala Negara juga mempertanyakan penyebab industri kesehatan dalam negeri yang tak maju-maju.

Merespons hal tersebut, Budi menjelaskan adanya inefisiensi jalur perdagangan dan tata kelola.

8 dari 10 halaman

"Musti dibikin lebih transparan dan terbuka sehingga tidak ada peningkatan harga yamg unreasonable deh atau unnecessary dalam proses pembelian alkes dan obat-obatan. Itu kan itu lebih masalah tata kelola dan desain proses pembelian kita itu seperti apa,"

kata Budi.

9 dari 10 halaman

Dia mengungkapkan tingginya harga alkes dan obat-obatan di Indonesia dibandingkan Malaysia juga karena inefisiensi perdagangan serta tata kelola.


Oleh sebab itu, Budi menyampaikan pemerintah akan melakukan perbaikan tata kelola sehingga ada transparansi.

10 dari 10 halaman

"Ada biaya-biaya yang mungkin harusnya tidak harus dikeluarkan. Kan ujung-ujungnya yang beli juga kan pemerintah juga kan. Nanti kalau layanan kesehatan ini kan sekarang hampir semuanya dibayar BPJS. Jadi balik lagi, kalau mahal pemerintah yang akan bayar

tutur Budi.

Beri Komentar