Harga Rokok dan Tarif Listrik Picu Inflasi Oktober 2016

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Selasa, 1 November 2016 15:35
Harga Rokok dan Tarif Listrik Picu Inflasi Oktober 2016
Inflasi bulan lalu tercatat mencapai 0,14 persen.

Dream – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Oktober 2016 sebesar 0,14 persen. Kenaikan harga rokok dan tarif listrik mendorong inflasi pada bulan Oktober 2016.

“ Pada Oktober 2016, terjadi inflasi sebesar 0,14 persen,” kata Kepala BPS, Suhariyanto, di Jakarta, dikutip dalam keterangan tertulisnya, Selasa 1 November 2016.

Suhariyanto melaporkan, inflasi pada Januari-Oktober 2016 telah mencapai 2,11 persen. Sementara Inflasi Oktober year on year (yoy) menyentuh angka 3,31 persen.

Dia mengatakan inflasi bulan lalu terjadi karena kenaikan beberapa indeks pengeluaran, yaitu makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau yang naik sebesar 0,24 persen, kesehatan sebesar 0,29 persen, serta pendidikan, rekreasi, dan olah raga 0,1 persen.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi adalah bahan makanan yang deflasi 0,21 persen, sandang 0,31 persen, serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan 0,03 persen.

BPS mencatat ada beberapa komoditas yang harganya naik, seperti cabai merah, tarif listrik, rokok, sawi, dan tarif kereta api.

“ Yang harganya turun, seperti bawang putih, daging ayam, telur ayam, periasan, cabai rawit, dan tarif pulsa ponsel,” kata dia.(Sah)

Beri Komentar