"Jatim Provinsi Santri, Siap Jadi Contoh Ekonomi Syariah"

Reporter : Eko Huda S
Kamis, 29 Oktober 2015 00:14
Soekarwo mengklaim Jatim berhasil memfasilitasi pengembangan ekonomi pesantren.

Dream - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, merasa bangga wilayahnya digunakan sebagai tempat penyelenggaraan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) 2015. Tahun ini merupakan kali ke dua Jatim dipilih sebagai tuan rumah.

" Mengapa Jatim dipilih sebagai tempat ISEF untuk ke dua kalinya?" tanya Soekarwo saat memberi sambutan dalam pembukaan ISEF di Lapangan Makodam V Brawijaya, Surabaya, Rabu 28 Oktober 2015.

Soekarwo diam sejenak. Di atas podium, di panggung megah itu, sang gubernur membiarkan ribuan orang yang hadir menerka-nerka. Sesaat kemudian, dia kembali bersuara.

" Yang bawa pulpen catat ya," pria berkumis tebal ini masih berteka-teki.

Menurut Soekarwo, penunjukan Jatim sebagai tuan rumah ISEF dua kali berturut-turut tak lepas dari komposisi penduduk wilayah timur Pulau Jawa ini. Berdasarkan sensus, 97,81 persen penduduk Jatim merupakan pemeluk Islam.

" Itu sensus 2010 tren 2014. Artinya, Jawa Timur ini adalah provinsi santri," kata dia.

Tak hanya jumlah penduduk muslim. Jatim dipilih sebagai tempat penyelenggaraan ISEF karena berbagai prestasi di bidang perekonomian, khususnya ekonomi syariah.

Soekarwo mengklaim Jatim berhasil memfasilitasi pengembangan ekonomi pesantren. " Jatim juga tengah mengupayakan sertifikasi hotel syariah."

Dia berharap, ISEF yang sudah dua kali diselenggarakan di Jatim bisa membawa dampak baik terhadap perekonomian masyarakat. Tahun depan, tambah dia, agenda ini harus diselenggarakan lebih besar dan implementatif.

" Setuju apa setuju?" tanya Soekarwo. " Setujuuuu," ribuan warga menjawab serempak. " Nah setuju. Dalam Islam, diam tandanya setuju, apalagi banyak yang bilang setuju," timpal sang gubernur.

" Kita tunggu tahun depan, kita siap dijadikan pilot project ekonomi syariah," ujar Soekarwo.

Sementara, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, berharap ke depan Jatim, khususnya Surabaya, menjadi ikon ekonomi syariah. " Kita harapkan Surabaya menjadi ikon ekonomi syariah nasional dan dunia."

Pembukaan

Jatim Provinsi Santri, Siap Jadi Contoh Ekonomi Syariah

Pembukaan ISEF 2015 dihadiri oleh sejumlah pejabat. Antara lain Menteri Keuangan, Bambang Brodjonegoro; Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara; dan juga tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Solahudin Wahid alias Gus Solah.

Agenda ini dibuka oleh Bambang Brodjonegoro. Ditandai penabuhan bedug oleh Soekarwo, Bambang, dan Mirza.

Selain pejabat, acara pembukaan ISEF 2015 juga dihadiri oleh ribuan Shekher Mania, julukan pecinta Habib Syekh Assegaf, yang memimpin salawat dalam acara pembukaan ini. 

Beri Komentar