Dream - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku sedih dengan rendahnya serapan anggaran, khususnya anggaran transfer ke daerah. Dari catatan, pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota saat ini masih menimbun uang Rp 259 triliun. Jumlah yang sangat besar sekali.
“ Kalau dibelanjakan (uang itu) akan menggerakkan ekonomi masyarakat. Belanjakan pada tempat yang tepat. Uang itu ditunggu masyarakat kalau dibelanjakan, uangnya bisa berputar,” kata Jokowi seperti dikutip dari laman situs Sekretariat Kabinet, Kamis, 26 November 2015.
Jokowi pun mempertanyakan rendahnya penyerapan anggaran padahal Ia sudah sering mengeluhkannnya. Di sisi lain, banyak orang yang membutuhkan uang, tetapi pemerintah atau lembaga tidak menggunakan uang uang sudah dianggarkan.
“ Apa masalahnya? Takut? Takut apa? Saya tanya, takut? Takut apa? Kalau Bapak/Ibu semuanya tidak mengambil serupiah pun, yang ditakuti apa?” keluh Jokowi.
Menghadapi ketakutan itu, Jokowi memastikan dirinya siap pasang badan jika terjadi masalah di kemudian hari. Dengan syarat, pengguna anggaran telah melalui prosedur pencairan transfer daerah dan dialokasikan sepenuhnya sesuai dengan keperuntukkannya.
Terkait rendahnya penyerapan anggaran itu, Jokowi mengatakan, tahun depan caranya akan berbeda. Pihaknya akan mengganti transfer dana dari uang menjadi surat utang.
“ Kalau uang cash lagi nanti ditaruh di deposito. Nanti yang kita transfer yang serapannya rendah adalah surat utang. Artinya kalau daerah itu memerlukan Rp 102 miliar, ya Rp 102 miliar yang diambil,” pungkasnya.
Advertisement
Lihat Mewahnya 8 Perhiasan Bersejarah Kerajaan Prancis yang Dicuri dari Museum Louvre
Hobi Membaca? Ini 4 Komunitas Literasi yang Bisa Kamu Ikuti
Baru Dirilis ChatGPT Atlas, Browser dengan AI yang `Satset` Banget
Bikin Syok, Makan Bakso Saat Dibelah Ternyata Ada Uang Rp1000
Kemenkeu Siapkan Rp20 Triliun untuk Hapus Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan