Mayor (Purn) Hermintoyo (Foto: Merdeka.com/YouTube Beny Adrian)
Dream - Menjadi pengawal presiden tentu bukan pekerjaan mudah. Para anggota dituntut selalu siap dan sigap dalam berbagai kondisi.
Namun dibalik sikap para anggota Paspamres, ternyata tersimpan cerita-cerita menarik yang tak banyak orang tahu. Seperti kisah Mayor (Purn) Hermintoyo.
Melalui kanal YouTube Beny Adrian, Hermintoyo membagikan kisahnya saat masih mengawal Presiden ke dua Indonesia, Soeharto.
Hermintoyo tentu merasa terhormat bisa menjadi pengawal pribadi presiden. Saat itu Hermintoyo menjadi Wapri di mana Kapten Syafrie Syamsuddin merupakan Komandan Pengawal Pribadi Presiden.
" Saya mendapat perintah untuk mengawal pribadi Pak Harto wakilnya Pak Adam Malik. Saya Sersan Dua, Bunyamin Sersan Dua mengawal Pak Adam Malik dengan Pak Harto," ungkap Mayor (Purn) Hermintoyo.
" Berarti masuk Paspampres ya Pak Ya?" tanya pemilik akun YouTube beny adrian.
" Masuk Paspampres, BP tapi," jawabnya.
" Jadi Wapri ya pak ya?" tanyanya lagi.
" Wapri. Nah Komandan Pengawal Pribadinya itu Kapten Syafrie Syamsuddin," jelasnya.
Hermintoyo pun sedikit menceritakan kisah menariknya saat masih menjadi seorang anggota Paspampres. Menurutnya, momen itu menjadi momen yang tak terlupakan.
" Jam satu malam. Kontrol Pak Harto 'Ngantuk Le?' 'Oh siap', ini senjata AK tak injak talinya, tapi pistol di sini (pinggang). Sudah, wah besok saya dihukum sama Pak Syafrie," ungkapnya sembari tertawa mengingat kenangannya dengan Presiden Soeharto.
Tak hanya itu, ternyata dirinya memiliki kesan tersendiri saat mengingat sosok Pak Harto.
" Ternyata Pak Harto bijaksana. Tidak ada laporan, Alhamdulillah aman lah saya," sambungnya.
" Aman ya Pak ya?" kata pemilik akun.
" Iya, aman. Itu kesannya kepada Pak Harto," jelasnya.
" Itu Bapak Wapri nya Pak Harto 79 berarti ya Pak?," tanyanya.
" (Tahun) 79 sampai 84," jelasnya.
Sumber: merdeka.com
Advertisement
Jadi Pahlawan Lingkungan Bersama Trash Hero Indonesia
10 Brand Kosmetik Paling Ramah Muslim di Dunia, Wardah Nomor Satu
KAJI, Komunitas Bagi Para Alumni Mahasiswa Indonesia di Jepang
4 Komunitas Seru di Depok, Membaca Hingga Pelestarian Budaya Lokal
Universitas Udayana Buka Suara Terkait Dugaan Perundungan Timothy Anugerah