Express Group Mengalami Masalah Keuangan. (Foto: Merdeka.com)
Dream – Kabar mengejutkan berasal dari salah satu perusahaan taksi di Indonesia, PT Express Transindo Utama (Express Group). Perusahaan ini mengalami masalah keuangan.
Oleh karena itulah, manajemen perusahaan terpaksa memangkas 250 orang karyawannya.
Corprate Secretary Express Group, Megawati Affan, mengatakan pengurangan ini dilakukan sampai dengan periode Juni 2017. Pemberhentian ratusan orang karyawan ini didorong oleh dua faktor, yaitu diskon setoran harian pengemudi mitra dan keberadaan taksi online.
“ Tingkat utilitas armada taksi mengalami penurunan karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi,” kata Megawati di Jakarta, Kamis 5 Oktober 2017.
Tak dapat dipungkiri keberadaan transportasi berbasis aplikasi ini menurunkan pendapatan taksi reguler seperti Express. Buktinya, pendapatan Express sampai semester I 2017 turun 58 persen dari Rp374,06 miliar pada semester I 2016 menjadi Rp158,74 miliar. Untuk bisnis penyewaan taksi, pendapatan yang diraup perusahaan turun 60 persen menjadi Rp134,02 miliar.
Express bukan satu-satunya perusahaan taksi yang terkena dampak keberadaan perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi. Ada 31 perusahaan taksi yang gulung tikar karena tergerus dengan perusahaan jasa transportasi berbasis aplikasi, seperti Sri Medali yang dulunya punya 500 armada, kini hanya memiliki 5 armada.
Bagaimana dengan Blue Bird? Meskipun ada persaingan dengan taksi online dan layanan transportasi berbasis aplikasi lainnya, perusahaan ini belum mau memangkas jumlah karyawannya.
Head of Public Relation Blue Bird, Teguh Wijayanto, mengatakan pihaknya meningkatkan layanan untuk menekan laju jasa transportasi berbasis teknologi. Misalnya, mereka meningkatkan kualitas sopir dan kendaraan.
“ Kalau untuk kendaraan, mobilnya harus terawat dan bersih,” kata Teguh kepada Dream.
Dia berkata perusahaan juga melakukan inovasi-inovasi, seperti melakukan kerja sama dengan pihak-pihak untuk mempermudah pemesanan taksi, seperti mal dan hotel.
“ Kami juga bisa diakses dari berbagai channel,” kata Teguh. (ism)
Advertisement
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kebiasaan Pakai Bra saat Tidur Berbahaya? Cari Tahu Faktanya