Foto: Tangkapan Layar Kanal YouTube Pecah Telur
Dream - Bagi masyarakat pulau Jawa, khususnya yang berdomisili di Yogyakarta, mungkin sudah tidak asing lagi dengan Waroeng Spesial Sambal " SS" . Rumah makan ini menyajikan aneka sambal segar dan masakan khas Indonesia.
Waroeng SS termasuk rumah makan yang relatif baru. Didirikan tahun 2002 di Yogyakarta, usaha ini baru berdiri 10 tahun. Namun meski masih muda, usaha yang dibangun Yoyok Hery Wahyono ini telah menjelma menjadi restoran yang dikenal masyarakat.
Berawal dari warung tenda kaki lima, kini Waroeng SS telah memiliki 96 cabang.
Semua kesuksesan ini berasal dari masa kuliah Yoyok. Sebagai mahasiswa UGM jurusan teknik kimia UGM kala itu yang tidak kunjung lulus, dia harus memutar otak untuk bisa memiliki pendapatan.
Yoyok baru menyadari jika kuliah teknik kimia tidak semudah yang dibayangkan. Tak hanya belajar kimia. Yoyok harus mempelajari matamatika dan fisika yang cukup banyak.
" Akhirnya saya tidak bisa lulus meskipun sudah 20 semester," ungkap Yoyok dalam video yang diunggah di kanal YouTube Pecah Telur, 24 Mei 2022.
Dengan berat haru, Yoyok yang sebelumnya bercita-cita menjadi seorang insinyur harus mengubur mimpi tersebut.
" Akhirnya saya harus mereset cita-cita dari seorang engineer menjadi seseorang yang lain. Ya salah satu hobi yang saya miliki yaitu memasak. Saya memilih untuk buka warung," ujarnya.
Bersama teman-temannya dia lantas membuka Waroeng Spesial Sambal (SS) di areal kampus UGM. Yoyok bersama rekannya mendirikan Waroeng SS dalam bentuk warung tenda di pinggiran jalan Kaliurang. Lokasi ini cukup strategis karena dikenal sebagai sentra kuliner mahasiswa dan dekat dengan beberapa kampus ternama.
Bermodalkan uang Rp9 juta hasil tabungan dan pinjaman saudara, akhir Yoyok mengadu nasib mendirikan Waroeng Spesial Sambal (SS) pada 20 Agustus 2002
Dalam sebulan warung tenda miliknya sudah memiliki pelanggan tetap. Umumnya penggemar Warung SS ini adalah kalangan mahasiswa yang sangat merindukan makanan rumahan dengan harga yang pas di kantong. Kala itu, omzetnya bisa mencapai Rp1,5 juta setiap hari.
Kini usaha yang dirintis Yoyok tersebut telah memiliki 96 cabang yang tersebar di seluruh wilayah pulau Jawa dan Bali. Bahkan Waroeng SS telah memiliki satu cabang yang berlokasi di Kuala Lumpur, Malaysia.
Selama 20 tahun mengelola bisnis kulinernya, Yoyok mengungkapkan dirinya juga menghadapi pasang surut. Beberapa cabang Waroeng SS pernah mengalami kerugian.
" Kalau cabang itu rugi terus, pernah. Bukan hanya pernah, tapi sampai sekarang pun juga masih ada. Tapi tidak sampai kita tutup, pokoknya jangan sampai menutup cabang," ungkap Yoyok.
Saat salah satu warungnya mengalami kerugian, Yoyok tidak akan mengambil langkah untuk menutupnya. Karena, menurutnya hal tersebut hanya akan melemahkan mental.
" Kalau kita rugi tutup, rugi tutup, jadi melemahkan mental. Jadi membuat kita melegalkan untuk mudah menyerah. Kapan kita berhenti? Ya kalau kita sudah tidak berdaya. Warung itu rugi, terus kita masih mampu nomboki, masih ada penjualan, dan pelanggan yang datang berarti belum sampai di titik tak keberdayaan. Jadi masih harus diperjuangkan," jelas Yoyok.
Untuk mengatasi hal tersebut, biasanya Yoyok akan merelokasi warung yang mengalami kerugian.
" Relokasi itu biasanya juga di luar kehendak kita. Mindahkan warung itu kan tambah mas, tambah ngeluarin uangnya lagi. Tapi biasanya momen pindahnya itu, yang bikin kita jadi tumbuh," tuturnya.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN