Perhitungan Total Simpanan Tapera Setelah 20 Tahun Disesuaikan Laju Inflasi, Hasilnya Tidak Ada Artinya

Reporter : Editor Dream.co.id
Jumat, 31 Mei 2024 07:48
Perhitungan Total Simpanan Tapera Setelah 20 Tahun Disesuaikan Laju Inflasi, Hasilnya Tidak Ada Artinya
Iuran Tapera perlu ditinjau ulang karena hanya akan membebani pekerja.

1 dari 11 halaman

Perhitungan Total Simpanan Tapera Setelah 20 Tahun Disesuaikan Laju Inflasi, Hasilnya Tidak Ada Artinya

Perhitungan Total Simpanan Tapera Setelah 20 Tahun Disesuaikan Laju Inflasi, Hasilnya Tidak Ada Artinya © APINDO menolak tegas kebijakan pemotongan gaji pekerja swasta untuk simpanan Tapera 2024 maverick

2 dari 11 halaman

© APINDO menolak tegas kebijakan pemotongan gaji pekerja swasta untuk simpanan Tapera 2024 maverick

Dream - Direktur Eksekutif The PRAKARSA, Ah Maftuchan menilai kebijakan iuran simpanan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) hanya akan membebani pekerja. Pernyataan itu dibuat setelah dibuat simulasi nilai simpanan yang diperoleh selama 20 tahun dengan mempertimbangkan inflasi.

3 dari 11 halaman

“Niat baik pemerintah untuk menyediakan rumah bagi pekerja melalui ‘Tapera’ melalui skema iuran sebagai salah satu alternatif sumber pendanaan untuk perumahan harus ditinjau ulang. Karena skema iuran justru hanya akan membebani pekerja,”

tegas Maftuch dalam siara pers The PRAKARSA, Kamis, 30 Mei 2024.

4 dari 11 halaman

Untuk diketahui Presiden Joko Widodo mengeluarkan PP No. 21 tahun 2024 tentang perubahan atas PP Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). PP ini mengatur agar pekerja membayar iuran untuk perumahan.


Di mana Iuran Tapera dibebankan sebesar 3 persen, dengan rincian 0,5 persen ditanggung oleh pemberi kerja dan 2,5 persen ditanggung oleh pekerja.

Sementara untuk Pekerja Mandiri diharuskan membangunan iuran 3 persen yang ditanggung seluruhnya sendirian.

5 dari 11 halaman

© Ilustrasi Perumahan 2023 maverick

Pengamat kebijakan publik The PRAKARSA Eka Afrina, menilai presentasi penghitungan yang ada di PP tersebut tidak jelas dasar penghitungannya. Secara nominal tidak dijelaskan rumah seperti apa yang akan didapatkan pekerja yang mengikuti program tersebut.

6 dari 11 halaman

© Ilustrasi Perumahan 2023 maverick

Skema menyediakan rumah melalui sekenario hipotek konvensional atau penyediaan rumah bersubsidi dinilai jauh lebih baik dan masuk akal karena bisa langsung dinikmati oleh pekerja.

7 dari 11 halaman

“Belum ada informasi yang jelas mengenai penghitungan iuran dan jenis rumah yang didapatkan nantinya oleh pekerja. Belum lagi ketika mengiur, pekerja tidak langsung bisa menempati rumah karena harus mengiur dalam periode tertentu dulu. Lain halnya dengan

ungkap Eka.

8 dari 11 halaman

© uang rupiah Shutterstock

Disebutkan dalam PP bahwa Tapera dilakukan melalui penyimpanan oleh Peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu yang hanya dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan perumahan dan/atau dikembalikan berikut hasil pemupukannya setelah kepesertaan berakhir.

9 dari 11 halaman

© Ilustrasi Pekerja 2023 maverick

The PRAKARSA menilai jika jangka waktu minimal iuran yang diberlakukan selama 20 tahun, maka kepemilikan rumah oleh pekerja akan sangat sulit direalisasikan. Mengingat adanya risiko inflasi dan ketidakpastian ekonomi di masa depan.

10 dari 11 halaman

Di sisi lain memperkirakan tingkat inflasi selama 20 tahun ke depan adalah tugas yang sangat menantang dan penuh dengan ketidakpastian.
Inflasi dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor ekonomi, politik, dan sosial yang sulit diprediksi dengan akurasi tinggi.


" Namun, kita dapat melihat data historis dan proyeksi ekonomi dari berbagai sumber untuk memberikan gambaran kasar menggunakan rumus Cumulative Inflation = (1 + r)^n – 1," tulis The Prakarsa.

11 dari 11 halaman

Jika proyeksi konservatif inflasi rata-rata sekitar 2-3 persen per tahun bisa digunakan sebagai dasar. Ini berarti tingkat inflasi kumulatif selama 20 tahun kedepan bisa berada di kisaran 50-80 perse.

“Nominal akumulasi iuran dan hasil pemupukannya jika dihitung berdasarkan proyeksi inflasi pada 20 tahun yang akan datang, maka nominal iuran dari pekerja menjadi tidak ada artinya dan tidak mungkin cukup digunakan untuk mendapatkan rumah di masa depan.” ucap Eka.

Beri Komentar