Potensi Besar Keuangan Syariah `Benua Hitam`

Reporter : Ramdania
Senin, 22 September 2014 14:14
Potensi Besar Keuangan Syariah `Benua Hitam`
Perbankan dan pasar keuangan syariah di Tanzania memiliki potensi yang menjanjikan. Ada 5 bank yang menawarkan layanan perbankan syariah.

Dream - Negara-negara di Benua Hitam Afrika rupanya memiliki potensi besar dalam pengembangan keuangan syariah. Misalnya, Tanzania yang memiliki jumlah penduduk muslim sebanyak 40 persen.

Kepala Eksekutif Pusat Perbankan dan Ekonomi Islam Alhuda MUhammad Zubair Mughal menilai, Tanzania memiliki potensi besar dalam perkembangan keuangan Islam. Kondisi akan berpengaruh pada pebankan syariah untuk negara di kawasan Afrika Timur.

Hal ini disampaikan Mughal dalam road show Dar e Salaam untuk menyosialisasikan Keuangan dan Perbankan Syariah di 6 negara Afrika.

Menurut Mughal, selama dirinya menganalisis industri keuangan syariah di Afrika, dia menemukan konsepsi keuangan syariah. Konsep yang menjadi landasan penerapan keuangan syariah yang berasal dari kawasan Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, dan Aljazair. Negara-negara yang memiliki potensi besar di benua tersebut.

Kini perbankan dan keuangan syariah telah berkembang pesat di Nigeria, Libya, Afrika Selatan, Kenya dan Maroko. Sementara Mesir, Sudan, Tanzania, Tunisia sudah mengambil posisi yang lebih kuat dalam bidang itu.

Menurut perkiraan, total volume keuangan Islam di Afrika sekitar US$ 78 miliar atau sekitar 5 persen dari industri keuangan Islam secara global. Terdapat sekurangnya 96 bank syariah, 29 lembaga pendanaan syaraiah, 31 lembaga keuangan mikro syariah dan lebih dari 41 perusahaan asuransi syariah.

Dia menambahkan perbankan dan pasar keuangan syariah di Tanzania memiliki potensi yang menjanjikan. Ada 5 bank yang menawarkan layanan perbankan syariah di negara ini. Satu diantaranya sudah menjadi bank syariah. Sementara itu, terdapat beberapa perusahaan asuransi yang masih menunggu lampu hijau dari regulator untuk masuk ke pasar asuransi syariah di negara ini.

Tanzania memiliki penduduk Muslim sekitar 40 persen. Dulu, peraturan perbankan yang ada masih menghambat pengenalan perbankan syariah di negara tersebut. Pasar keuangan syariah yang ada saat ini masih jauh dari potensi yang ada. Namun, beberapa negara di Afrika tengah berupaya untuk mempopulerkan layanan keuangan syariah ini.

Mughal menambahkan sifat risiko perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional. Oleh karena itu, diperlukan kehati-hatian, standard akuntansi, dan audit khusus untuk menerapkannya. Seperti tidak berlakunya perhitungan bunga seperti di perbankan konvensional. Namun, ini menjadi mampu menjadi sentimen negatif untuk menjatuhkan perbankan syariah ini. (Ism(

Beri Komentar