Ilustrasi
Dream - Aksi jual pelaku pasar serta jatuhnya bursa saham regional ke zona merah membuat pasar modal Indonesia tak berkutik dari zona merah. Sempat menembus zona hijau, indeks tak mampu menahan tekanan negatif pasar.
Langkah pemodal asing yang kembali berburu saham di Bursa Efek Indonesia juga tak sanggup menahan tekanan negatif pasar. Terlebih lagi, asing hanya membelanjakan uang sekitar Rp 30,04 miliar.
Pada penutupan perdagangan BEI, Senin, 22 September 2014, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpeleset 7,77 poin (0,15%) ke level 5.219,8. Sebanyak 186 emiten di BEI menarik IHSG masuk zona merah.
Transaksi perdagangan saham di awal pekan ini terbilang masih minim. Perputaran uang di BEI kali ini hanya mencetak angka Rp 4,26 triliun.
Sebagian besar indeks sektor saham bergerak di zona merah dipimpin emiten-emiten sektor infrastruktur yang turun 0,86 persen, diikuti properti 0,83 persen dan perdagangan 0,82 persen.
Sebaliknya, emiten sektor perbankan dan konsumer mampu menahan laju IHSG melemah lebih dalam. Kedua sektor saham ini menguat 0,58 persen.
Laju IHSG memang kurang meyakinkan sejak awal perdagangan. Sentimen koreksi indeks Dow Jones yang berimbas pada bursa saham Asia membuat IHSG bergerak kurang nyaman. Pelaku pasar juga memanfaatkan isu pelemahan rupiah untuk melakukan aksi ambil untung.
Beruntung IHSG sempat menyentuh zona hijau dengan mencetak level tertinggi di 5.228,9. Upaya rebound di menit-menit akhir perdagangan tak mampu membuat IHSG kembali ke zona positif.
Nasib kurang beruntung justru dialami Indeks Saham Syariah Indonesi (ISSI) yang tak mampu keluar dari zona merah. Tak masuknya saham-saham perbankan dalam Daftar Efek Syariah (DES) membuat ISSI tak punya tenaga untuk bergerak menguat.
Indeks ISSI sore ini ditutup melemah 0,56 poin (0,33%) ke level 169,93. ISSI terseret pelemahan harga saham ISSI dari 115 emiten. Kenaikan harga saham dari 74 emiten ISSI tak mampu membawa indeks ini masuk zona merah sedikitpun.
Transaksi perdagangan saham syariah melibatkan 26,59 miliar saham dengan nilai Rp 2,75 triliun.
Di pihak lain, indeks saham bluechips syariah yang juga ditutup melemah justru sempat bergerak menguat. Indeks Jakarta Islamic Index (JII) ditutup melemah 2,29 poin (0,33%) ke level 702,42.
Naiknya harga saham dari 8 emiten bluechips syariah tak mampu menghadang koreksi yang dialami 19 emiten pengisi daftar JII.
Dari kawasan regional, pelemahan IHSG masih lebih baik dibandingkan bursa saham China yang terpuruk cukup dalam. Sore ini Hang Seng dan Shanghai Composite melemah masing-masing 1,44 persen dan 1,7 persen.
Pelemahan juga dialam indeks Nikkei dan Strait Times masing-masing 0,71 persen dan 0,16 persen.
Nilai tukar rupiah sore ini relatif bergerak flat dengan naik tipis 1 poin ke level 11.959 per dolar AS. (Ism)
Advertisement
Cerita Darsono Setia Rawat Istrinya yang Tak Bisa Kena Cahaya Selama 32 Tahun
Shandy Aulia Sampai Sewa Makeup Artist untuk Foto Paspor dan Visa, Hasilnya Wow Banget!
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
10 Atlet dengan Bayaran Tertinggi di Dunia 2025, CR7 atau Messi Paling Tajir?
Bahas Arah Kebijakan Ekonomi, Prabowo Adaptasi Ajaran Ayahnya
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Patrick Kluivert Tutup Kolom Komentar Akun Instagramnya Setelah `Dicerai` PSSI
Menkeu Bagikan Nomor WhatsApp `Lapor Pak Purbaya`, Warga Bisa Curhat Soal Pajak
6 Zodiak yang Lebih Rentan Gaslighting dan Digaslight: Hati-Hati Kalau Kamu Salah Satunya
8 Destinasi Wisata Alam Terbaik di Asia Versi Agoda, Ada Megamendung
Studi: Industri Kripto Berpotensi Ciptakan 1,22 Juta Lapangan Kerja di Indonesia
7 Rekomendasi Warna Rambut yang Cocok untuk Kulit Kuning Langsat, Biar Tampil Glowing Alami!