Tenaga Ahli Ekonomi Syariah Sedang Jadi Rebutan

Reporter : Arie Dwi Budiawati
Jumat, 15 April 2016 17:02
Tenaga Ahli Ekonomi Syariah Sedang Jadi Rebutan
Setidaknya diperluka puluhan ribu ahli untuk mengembangkan ekonomi ini.

Dream - Saat ini, tenaga kerja yang ahli di bidang ekonomi syariah sangat dibutuhkan. Hal ini bertujuan untuk menunjang perkembangan ekonomi Islam.

Dilansir dari situs Gulf News pada Jumat 15 April 2016, industri keuangan syariah tumbuh sebesar 15-20 persen per tahun. Setidaknya negara berkembang membutuhkan 50 ribu tenaga profesional ekonomi syariah dalam beberapa tahun untuk membuat sektor ini terus berkembang.

Pakar dari International Center for Education in Islamic Finace (INCEIF), Riyaz Malik, mengatakan, mencetak tenaga ahli di bidang ekonomi syariah merupakan tantangan tersendiri.

Di industri perbankan syariah, misalnya, seorang tenaga ahli dituntut untuk memiliki kemampuan membuat produk yang inovatif dan solusi keuangan berbasis syariah. Produk keuangan ini pun tidak hanya menyasar pada nasabah Muslim, tapi juga non-Muslim.

" Sangat penting bagi mereka untuk memiliki pengetahuan bagaimana cara memadupadankan prinsip ekonomi dan keuangan syariah serta punya kreativitas dan inovasi untuk memajukan industri ini," kata Riyaz.

Sekadar informasi, Dubai Islamic Economy Development Center memperkirakan ada 8 ribu ahli yang dibutuhkan di Dubai. Daerah ini sedang memerlukan banyak pakar untuk mendorong ekonomi syariah, seperti menyiapkan bank ekspor-impor Islam dan membuat regulasi keuangan halal.

Lalu, baru-baru ini, Bahrain Institue of Banking and Finance melakukan inisiasi dengan International Islamic Center for Reconciliation and Arbitration untuk meluncurkan sertifikasi program arbitrase Islam. Inisiasi ini merupakan salah satu cara untuk meningkatkan edukasi keuangan syariah. Di Uni Emirat Arab sendiri ada 9 universitas dan 30 lembaga kursus yang menawarkan program studi keuangan syariah.

Masalahnya, ujar CEO Finance Accreditation Agency, Amat Taap Manshor, lembaga-lembaga pendidikan itu tidak bisa melakukan. " Satu tantangan besar untuk mengembangkan sumber daya manusia di ekonomi syariah adalah menetapkan standar pendidikan dan pelatihan keuangan syariah," kata Manshor.

 

Beri Komentar