© MEN
Dream - Rencana pembangunan ibu kota baru, Nusantara, di Kalimantan Timur turut menjadi sorotan dunia. Salah satunya dari lembaga World Economic Forum (WEF) yang pernah menggelar konferensi di Jakarta.
Lewat beberapa platform media sosialnya, WEF memperlihatkan video berisi penjelasan soal rencana pemindahan ibu kota Indonesia dari Jakarta ke Nusantara.
" Indonesia menciptakan ibu kota baru karena saat ini Jakarta sedang akan tenggelam dengan rata-rata penurunan 25 cm per tahun," tulis WEF memulai videonya tersebut seperti terlihat di akun Facebook World Economic Forum.
Dalam penjelasan video selama 1 menit 24 detik itu, WEF mengungkapkan DPR telah menyetujui rencana pemindahan lokasi ibu kota yang diberi nama Nusantara ke Borneo.
Nama Borneo digunakan WEF karena masyarakat internasional lebih mengenal pulau Kalimantan sebagai Borneo.
" Kantor pemerintahan baru akan dibagun begitu pula istana presiden."
Diperkirakan proyek ini akan menciptakan 100 ribu rumah baru untuk 320 ribu warga termasuk PNS, anggota militer dan polisi. Proses pemindahan akan berlangsung apda 2024 dengan biaya US$32 miliar.
WEF juga menyinggung soal kondisi Jakarta yang saat ini ditempati 10 juta penduduk dengan 40 juta berada di kawasan satelit Jakarta. Separuh daerah di Jakarta sudah berada di bawah permukaan air laut dan 95% kawasan Jakarta dikhawatirkan menghilang karena naiknya permukaan laut, seringnya terjadi banjir, dan pemanfaatan air sumur.
Di bagian lain WEF juga membandingkan rencana pemindahan ibu kota Indonesia ini dengan langkah serupa yang pernah dilakukan Myanmar pada 2005 dan Brasil. di tahun 1950-an.
Unggahan video oleh lembaga internasional WEF tersebut mendapat beragam reaksi dari netizen luar negeri. Kebanyakan dari mereka mengkhawatirkan hilangnya hutan Borneo yang selama ini menjadi paru-paru dunia.
Pemilik akun Guy Leung berkomentar, kebijakan ini tak diragukan akan akan menyebabkan kerusakan lingkungan dan habitat liar di Kalimantan. Langkah ini akan mengurangi areal hutan dan lingkungan rusak karena pembnagunan kontruksi dan polusi kendaraan yang akan berdatangan.
" Saya berharap melindungan dan menjaga habitat orang utan dan hewan liar berharga lainnya dan mempertahankan keasrian Borneo yang sudah terkenal," komentarnya.
Namun tak semua netizen berkomentar negatif. Seorang warganet yang sedang menempuh pendidikan di Inggris menilai kebijakan ini sudah lama dipikirkan. Penelitian sejak lama mengusulkan ibu kota Indonesia dipindahkan karena naiknya permukaan laut yang berdampak pada kesejahteraan warga.
" Lebih baik terlambat daripada tidak dilakukan. Namun relokasi ibu kota ke daerah berbeda akan menyebabkan kerusakan pada habitat alami, sumber daya air, tanah, dan makanan," komentarnya mengingatkan.
Video yang sama juga diunggah WEF ke akun Instagram resminya, @worldeconomicforum, dengan komentar yang tak jauh berbeda.
Dari beberapa unggahan WEF, video tentang pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan mendapat banyak komentar dari netizen. Sebanyak 1.100 warganet menuliskan pendapatnya di unggahan itu dan 51 ribu memberikan tanda suka.
Advertisement
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Inspiratif, Tiga Artis Cantik Ini Ternyata Founder Komunitas
Fakta-Fakta Ciamis Jadi Kota Kecil Terbersih se-ASEAN
Psikolog Ungkap Pentingnya Pengawasan Orangtua Saat Anak Main Game
Hj.Erni Makmur Berdayakan Perempuan Kalimantan Timur Lewat PKK
Potret Beda Pesta Pora 2025, Ada Jumatan Bareng Dipimpin Rhoma Irama
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Kata Ahli Gizi Soal Pentingnya Vitamin C untuk Tumbuh Kembang Anak
Tak Hanya di Indonesia, 7 Mitos Aneh di Berbagai Belahan Dunia
Seru Abis! Komunitas Ini Sampaikan Kritikan dengan Main Karet Depan Gedung DPR