Anak Gugat Ibunya Rp1 Miliar, "Cepat Tobat Mas Bro"

Reporter : Sandy Mahaputra
Kamis, 25 September 2014 12:05
Anak Gugat Ibunya Rp1 Miliar,
Nenek Fatimah digugat anak kandung dan menantunya sebesar Rp 1 miliar. Gugatan dipicu persoalan jual beli tanah sekitar 27 tahun lalu. Ini komentar pembaca Dream.co.id.

Dream - Balada nenek Fatimah. Wanita renta 90 tahun yang digugat anak kandung dan menantunya sebesar Rp 1 miliar. Bermula dari jual beli sepetak tanah seluas 397 meter persegi di kawasan Cipondoh, Tangerang pada tahun 1987.

Tanah itu dibeli almarhum suami nenek Fatimah, H Abdurrahman. Mendiang mengeluarkan uang Rp 10 juta, ditambah uang warisan Rp 1 juta. Tanah dibeli dari menantunya, Nurhakim. Pria yang menikah dengan putri nenek fatimah, Nurhana.

Berdasarkan keterangan anak bungsu Fatimah, Amas (37), saat itu Nurhakim tak ingin mengubah nama pada sertifikat tanah alias balik nama. " Masih keluarga, masa sama menantu tidak percaya," kata Amas seperti dilansir dari Merdeka.com.

Beberapa tahun kemudian, setelah Abdurahman meninggal, Nurhakim tiba-tiba menggugat tanah karena mengaku tidak pernah dibayar oleh bapak mertuanya. Awalnya dia meminta Fatimah dan anak-anaknya untuk membayar Rp 10 juta, lalu naik menjadi Rp 50 juta, Rp 100 juta, hingga Rp 1 miliar. Sampai akhirnya kasus ini berujung ke pengadilan.

Dari kasus itu, banyak pembaca Dream.co.id yang menaruh simpati kepada si nenek. Bahkan ada pula meminta nenek Fatimah jangan mengutuk anak dan menantunya. Karena kekuatan doa ibu.

Tapi tak sedikit pula yang mencaci dan mengutuk Nurhana dan Nurhakim, anak dan menantu si nenek. Pembaca juga mengingatkan si anak dan menantu tentang kisah anak durhaka dari tanah Sumatera Barat, Malin Kundang. Kasus ini dinilai lebih dari cerita legenda Malin Kundang.

Seperti apa komentar para pembaca setia Dream.co.id? Berikut diantaranya:

Ahmad Syaefullah
astaghfirullah" seorg sahabat rosulullh yg bernama al-qomah yg taat sama allah begitu susahnya ketika sakaratul maut,lantaran kesalahan jarang menengok ibu kandung,,,bgm sampai menghujat&menuntut ibu kandung...naudzu billahi min dzalik!!!.

Vochatronic
tanda - tanda akhir zaman

Sasya Fam · Ikuti · Semarang, Indonesia
ga inget apa ya, kamu tu utang bertrilliun-trilliun lebih sama ibumu

Rahmah Hartati ·
Coba dia srh byr asi, nyebokin, buang ee, nyuci ompol, jemur kasur yg kn ompol, nyuapin, ngajarin jalan, ngajarin ngomong, dan msh bnyk lg apa cukup 1 M buat byr itu semua

SoLvy Ate Lytharyz · Bekerja di PT CINTA ABADI
semoga tuhan sadarkan dia,,

Bugi Nugraha · Bekerja di PT.Baruna Raya Logistics
Cepet tobat mas broo belom tw dia doa ibunda itu akan didengar dan dikabulkan ALLAH SWT ajab ALLAH itu pedih mas broo

Dewi Lulu Maryana · Riyadh, Saudi Arabia
Bagi anaknya dan menantunya neraka tempat mu

Ling Ling ·
Semoga Tuhan melindungi sang nenek/ibu, karena syurga ada ditelapak kaki seorang ibu. Kisah ini sangat menyentuh hati, jangankan 1 milyard .... 100 milyard pun kalau aku mampu rasanya ingin aku persembahkan untuk ibu yg tlah melahirkan kita, kita tdk akan bisa seperti ini tanpa seorang ibu

Ishaq · Smk Hass Ashabulyamin
ingat " kita" keluar dari " RAHIM IBU" bukan dari " BATU" . " durhaka kpd Ortu, NERAKA tujuan-Mu" #masih_ada_akhirat

Dewi Pujaan · Jakarta
Ya Allah sadarkan lah anak dan menantu ibu Fatimah.....biar mereka dibukakan pintu hatinya ....untuk selalu berbuat baik pada ibunya !! Surga itu di telapak kaki ibu... Subahanallah sebagai anak yg berumur masih ajak tega menyakiti batin sang ibu nya ... Anak dan menatu gk memiliki hati ...nurhana nurhakim ..tobat lah sebelum engkau kena murka dari Allah swt

Sukarja Karj · Universitas Negeri Surabaya ( UNESA )
Pengorbanan orang tua kepada anaknya ...tidak ternilai harganya...apapun keadaanya orang tua tetap kita hormati...apalagi terhadap ibu.... karena beliulah kita kita ini ada....

Pri Priatna · ST ELEKTRO
Semoga Allah S.w.t memberikan kemudahan dan kesabaran pada nenek fatimah..dan memberikan ganjaran yg setimpal untuk orang yang menzoliminya...

U'ut Azzahrotull Mawaddah · Bekerja di InsomNISA ·
Astagfirullah ...sabar ya nenek fatimah,allah akan membalas semua perbuatan anak dan menantumu .....berdoa saja semoga dia di sadarkan bahwa berani sama ibu kandung sendri bakal sengsara hidupnya ......anak menantu gila harta ...

Arie Chriesna · Ikuti · Observer Japan - Indonesia di Japan Tuna Corp
Mohon ampunan n cpt tobat mas....sblum ajab mnimpamu...inget..do'a n stetes air mata ibu yg trjatuh krna sakit hati akan mmbawamu k neraka yg paling jahanam...naudzubillah....

Erni Ari · Bekerja di International trade
Lbh sadiss dri malinkundang. Smga azab dri allah cpt menghampiri mu. Anak ga tau diuntung.. Dri kecil di besarin bkn nya balas.. Mati ga diterima bumi lo!!!

Umi Sultan · Agency Marketing di Prudential Indonesia (Official Fan Page)
ibu jangan pernah mengutuk mereka . karna doa ibu akan di dengar Alloh swt �pasti adzab dunia akherat yg akan mrk terima

Antonio Subandono · Staff Administrasi Keuangan di PT. Yodya Karya (Persero)
Ya Alloh, bikin nangis gw...tega amat sama Ibu kandung sendiri.

Argianz Died · Bekerja di SMK Negeri 1 Tempel
sungguh orang yang tidak bisa menghargai betapa besar pengorbanan orang tua. cepat sadar dan taubat mz

*****

Penjelasan pihak anak dan menantu

Kuasa Hukum Penggugat, M Singarimbun mengatakan bahwa, kliennya Nurhakim mengaku kalau dia memberikan sertifikat tanah kepada ayah mertuanya, Abdurahman, karena dijanjikan akan dibeli pada tahun 1987. Namun sampai mertuanya meninggal, dia tidak pernah mendapat bayaran atas penjualan tanah itu.

" Nurhakim sempat pindah ke Palangkaraya, Kalimantan, bersama Nurhana. Saat mengetahui mertuanya meninggal, dia pulang ke Tangerang untuk minta supaya tanah itu dibayar. Tapi pihak keluarga menolak karena merasa sudah membayar. Akhirnya dia meminta sertifikat tanahnya dikembalikan, tapi tidak diberikan juga. Karena itu dia layangkan gugatan ke pengadilan," jelasnya.

Menurut Singarimbun, kliennya tidak menggugat sebesar Rp 1 miliar. Hanya ganti rugi sebesar Rp 2 juta per meter luas lahan. Ganti rugi itu berdasarkan hitungan harga tanah saat ini. " Tidak sampai Rp 1 miliar, hanya sekitar Rp 800 jutaan," jelasnya.

Sebenarnya masalah tersebut telah dicoba agar diselesaikan secara kekeluargaan dengan beberapa kali mediasi. Namun pihak keluarga tergugat bersikeras tidak mau menyepakati permintaan Nurhakim.

" Harapan kami sih ingin diselesaikan baik-baik, tanahnya dibayar atau sertifikatnya dikembalikan saja. Tapi mereka tetap bersikukuh," tukasnya.
Sumber: Merdeka.com

 

 

(Ism)

Beri Komentar