Jumat `Obati Rindu` Habibie untuk Ainun

Reporter : Ahmad Baiquni
Sabtu, 5 Juni 2010 08:01
Jumat `Obati Rindu` Habibie untuk Ainun
Salah satu penggali makam Ainun, Manan, menuturkan dia dulu mendapat instruksi menggali lubang lebih besar ketimbang biasanya, lantaran jenazah Ainun akan dimakamkan menggunakan peti orang Eropa.

Dream - Pusara mantan Ibu Negara Hasri Ainun Habibie menjadi perbincangan di sosial media. Ini karena pusara itu selalu diisi dengan bunga segar setiap harinya. 

Pantauan Dream.co.id di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakart Selatan, bunga segar itu masih terlihat.

Untuk mengobati rasa rindu pada istrinya, Habibie sering datang berkunjung. Biasanya, Presiden RI ke-3 itu datang ke makam istrinya setiap hari Jumat. Sebelum salat Jumat dan ditemani ajudan.

Sayangnya, pada bulan-bulan ini Habibie tak bisa mengunjungi makam Ainun. " Dia pulang kampung ke Jerman," kata Lanan, salah satu pengurus TMP Kalibata, saat berbincang dengan Dream.co.id.

Jika Habibie tidak bisa berziarah, dia akan digantikan keluarga atau ajudannya. " Biasanya keluarga atau ajudannya yang mengganti bunga-bunga tersebut," terang Lanan.

(Ism, Laporan: Maulana Kautsar)

1 dari 3 halaman

Kisah Lahan Kosong di Samping Makam Ainun

Kisah Lahan Kosong di Samping Makam Ainun © Dream

Kisah Lahan Kosong di Samping Makam Ainun

Dream - Makam itu terlihat bersih. Tiga vas berdiri tegak di atasnya. Dua berisi bunga segar dan satu dibiarkan kosong. Batu nisan setinggi paha tertanam di bagian utara makam. Terukir sebuah nama dari sosok yang ada di dalam puasara, Hasri Ainun Habibie.

Ainun, istri dari Presiden ketiga Indonesia, Baharudin Jusuf Habibie, terbaring selamanya di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Cinta BJ Habibie pada sang istri begitu mendalam, terwujud dalam bunga yang selalu tampak segar sehingga menimbulkan wangi yang semerbak.

Ainun mendapat tempat terhormat bukan hanya di hati BJ Habibie, melainkan seluruh rakyat Indonesia. Penghormatan itu diwujudkan dengan memakamkan Ibu Negara ini bersama para pahlawan dan tokoh yang berjasa bagi Indonesia di Taman Makam Pahlawan.

Makam ini terletak di beberapa pusara tokoh besar nasional. Makam Jenderal Besar Abdul Haris Nasution berada di sisi utara Ainun. Sisi barat, ada makam diplomat ulung mantan Menteri Luar Negeri era orde baru, Ali Alatas.

Di sisi selatan hamparan tanah lapang terlihat begitu menghijau. Serta di sisi timur makam Ainun, jenazah begawan ekonomi Widjojo Nitisastro ditempatkan di sana.

Tetapi, ada lahan kosong di antara makam Ainun dan Widjojo. Lahan makam itu telah dipesan khusus. Muncul pertanyaan siapakah sosok yang nantinya akan menempati lahan tersebut.

" Pak Habibie ingin dekat dengan makan istrinya," tutur Lani, pengurus lahan TMP Kalibata ketika berbincang dengan Dream.co.id di lokasi, Kamis, 4 Juni 2015.

Lani merupakan salah satu PNS yang bertugas mengurusi lahan pemakaman khusus milik negara itu, Taman Makam Pahlawan Kalibata. 

Wakil Kepala Bagian Kantor TMP Kalibata ini menuturkan, lahan kosong tersebut dipesan sendiri oleh Habibie. Memang, sebagai mantan presiden, Habibie memiliki hak untuk menentukan sendiri di mana dia akan dimakamkan.

Dan lahan kosong tersebut sengaja dipilihnya, sebagai perwujudan cinta sejatinya kepada wanita pujaannya. Rasa cinta Habibie itu juga tertuang dalam sajak untuk mengenang sang pujaan hati. 

2 dari 3 halaman

5 Fakta Kehebatan R80, Pesawat Anyar Besutan Habibie

5 Fakta Kehebatan R80, Pesawat Anyar Besutan Habibie © Dream

5 Fakta Kehebatan R80, Pesawat Anyar Besutan Habibie

 

Dream - Pada usia senja mantan presiden ke-3 RI, Bacharuddin Jusuf Habibie, 78 tahun, siap membuat dunia dirgantara Indonesia kembali bergairah.

Ya..., pria yang pernah menjabat menteri riset dan tehnologi itu berencana membuat suksesor pesawat N250 produksi IPTN (saat ini PT Dirgantara Indonesia) yang pernah berjaya saat lahir pada 1995.

Pesawat kali ini diberi nama Regio Prop 80 (R80). Dia mengklaim teknologi yang diadopsi lebih efisien dan canggih, baik dari segi desain dan mesin.

Pesawat R80 dikembangkan oleh PT Ragio Aviasi Industri (RAI), perusahaan perancang pesawat terbang komersil milik Habibie." Penerbangan itu sangat penting. Kita membutuhkan pesawat terbang N250 yang pernah berjaya di masanya," kata Habibie bersemangat.

Nah, berikut ini adalah rangkuman fakta-fakta menarik pesawat R80 yang siap membanggakan Indonesia. Simak halaman berikutnya; 5 Fakta Kehebatan R80, Pesawat Anyar BJ Habibie

3 dari 3 halaman

Pesawat Baru Buatan Habibie Siap Mengudara

Pesawat Baru Buatan Habibie Siap Mengudara © Dream

Pesawat Baru Buatan Habibie Siap Mengudara

Dream - Bacharuddin Jusuf Habibie kembali menunjukkan taji dalam dunia dirgantara. R80, pesawat anyar rancangan dia akan terbang uji coba perdana.

Pesawat R80 atau yang bisa disingkat regional 80 karena memiliki kapasitas 80 orang, akan melakukan penerbangan perdana di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

" Insya Allah 2017-2018 akan first flight sambil menunggu sertifikasi kelayakan udara. Saya dengar pemerintah Jabar sedang membuat Bandara Kertajati," kata Habibie dikutipDream.co.id dari laman Merdeka.com, Kamis 11 September 2014.

Diharapkan R80 ini mampu melanjutkan kejayaan N250 yang pernah berjaya di era-1990an.

Menurut mantan Presiden ke-3 ini, revolusi dari pesawat N250 ini secara teknologi sudah lebih canggih. Secara by pass rasio 40 dan bisa lebih hemat bahan bakar mencapai 30 persen. Pesawat ini juga dapat dikendalikan secara elektronik atau dikenal istilah fly by wire.

Baling-baling yang ada di sayap juga termasuk teknologi baru, karena dapat menentukan antara angin dingin dan angin panas yang dihasilkan dari mesin. Dengan teknologi ini pesawat dapat melaju dengan kecepatan tinggi.

Pesawat R80 ini merupakan mimpi Habibie sejak lama. Menurut pria yang kini berusia 78 tahun tersebut, Indonesia merupakan negara kepulauan sehingga membutuhkan pesawat terbang yang mampu menghubungkan satu pulau ke pulau lain yang lebih banyak.

" Negara kita ini dilahirkan secara maritim, sehingga Indonesia enggak bisa hanya mengandalkan KA atau wahana lain. Tapi pesawat sangat dibutuhkan," ujarnya.

Presiden Direktur PT Ilthabi Rekatama, Ilham Habibie menyebut pesawat ini adalah penyempurnaan dari N250 rancangan bapaknya itu.

" Secara teknologi sangat berbeda, misalkan handphone saja buatan 1998 sama yang 2014 tentu sudah pasti beda, sehingga R80 akan ada perubahan drastis secara teknologi," ungkapnya.

Pesawat itu akan diproduksi PT Dirgantara Indonesia layaknya pesawat terdahulu. Selain ahli yang sudah terpercaya, secara alat juga sudah sangat memadai.

Beri Komentar