Menjejak Tanah Karo, Resapi Perbedaan Keyakinan

Reporter : Dwi Ratih
Sabtu, 21 November 2015 18:07
Menjejak Tanah Karo, Resapi Perbedaan Keyakinan
Perbedaan keyakinan yang begitu mencolok tak menjadi penghalang mereka untuk selalu hidup rukun berdampingan.

Dream - Rasa lelah berjam-jam dari Kualanamu terbayar ketika tiba di kabupaten Karo, Sumatera Utara. Udara dingin meresap hingga ke tulang membuat wisatawan betah berlama-lama tinggal di kaki gunung Sinabung tersebut.

Pemandangan alam yang hijau berseri, berpadu dengan keunikan budaya Karo. Perbedaan keyakinan yang begitu mencolok tak menjadi penghalang mereka untuk selalu hidup rukun berdampingan.

Mayoritas penduduk Karo memang beragama Protestan. Namun mereka berbaur dengan para muslim yang berjumlah minoritas. Bahkan, mereka sudah hidup bersamaan sejak ratusan tahun lalu tanpa konflik.

Brastagi menjadi salah satu kabupaten yang banyak dikunjungi wisatawan. Berbagai destinasi wisata ditawarkan, seperti bukit Gundaling dan Taman Alam Lumbini yang menyimpan keelokan Pagoda terbesar kedua di dunia.

Pagoda yang terbuat dari baja kuningan ini berdiri megah di tengah-tengah kebun stroberi dan jeruk desa Tongkoh, Dolatrayat. Meskipun pagoda ini merupakan tempat ibadah umat Budha, tapi terbuka untuk masyarakat umum. Serta tidak dipungut biaya apapun untuk masuk ke dalam pagoda.

" Silahkan mengisi buku tamu saja, dan jangan menyalakan flash kamera saat memoto ya," pesan para petugas kepada Dream.co.id pada Jumat, 20 November 2015.

Para wisatawan muslim pun datang silih berganti. Bahkan beberapa bus pariwisata datang mengangkut penumpang berhijab. Daya tarik utama tempat ini adalah replika Pagoda Shwedagon yang berada di Myanmar. Para pengunjung seolah dibawa ke suasana yang berbeda layaknya berwisata ke luar negeri.

" Seperti lagi di luar negeri nih, bagus banget buat foto-foto. Tak menyangka Karo menyimpan lokasi wisata sebagus ini," ungkap Edi Hidayat, salah satu pengunjung Taman Lumbini.

Selanjutnya, hal yang paling penting diperhatikan adalah mencari makanan halal. Di sepanjang jalan akan banyak ditemukan warung-warung makanan. (Ism) 

Beri Komentar