Dream – Pandemi Covid-19 yang membatasi aktivitas masyarakat ternyata telah menciptakan peluang baru yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan diri. Salah satunya adalah masyarakat dipaksa untuk beradaptasi dengan dunia digital dalam memenuhi kehidupannya sehari-hari.

Tanpa harus cemas datang ke kerumunan yang berpotensi memicu penyebaran Covid-19, masyarakat bisa menggunakan bantuan teknologi untuk menunjang aktivitasnya. Salah satu contohnya adalah pemanfaatkan e-Commerce atau platform online shopping lain banyak digunakan ketika tak bisa datang ke pusat perbelanjaan.

Contoh lainnya adalah masyarakat yang sebelum pandemi terbiasa datang ke rumah sakit untuk memeriksa kesehatannya, kini bisa memanfaatkan telemedicine. Tak hanya memenuhi kebutuhan hidup, perkembangan digita juga membuka peluang bisnis yang lebih besar bagi masyarakat.

Adaptasi di sebuah lingkungan baru

Tren penggunakan teknologi juga ditangkap Cahyanto Arie Wibowo, Head of Growth Kapanlagi Youniverse dalam Kick Off Webinar bertajuk Digital Mindset for Digital Acceleration yang digelar Telkomsel. Dia mencatat terdapat 345 juta koneksi mobile di Indonesia per Januari 2021. Tren ini meningkat 1,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

“Jadi, kalau orang masih takut ke digital, ini momentumnya sayang sekali sih. Digital sekarang potensinya sangat besar,” jelas Arie.

Dengan persaingan yang lebih ketat karena melibatkan pebisnis dari seluruh dunia, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diakui menghadapi tantangan saat memasuki era digital.

Pelaku usaha diharuskan untuk belajar dan beradaptasi pada sebuah lingkungan baru. Teknologi digital sedapat mungkin dimanfaatkan untuk memasarkan sebuah produk atau jasa sehingga bisa mencapai target konsumennya.

Menurut Arie terdapat dua kunci sukses pemasaran digital yang bisa diterapkan oleh para pelaku UMKM untuk membantu usahanya.

1. Kreativitas

Baik dari sisi ide atau kampanye yang dilakukan pemilik usaha atau brand, kreativitas menjadi kunci penting yang harus jadi perhatian. Faktor ini menjadi penentu mendapatkan hasil yang memuaskan baik dari sisi pembeli atau penjual.

Ketika sudah memiliki ide atau konsep yang kreatif, pelaku usaha juga perlu mengeksekusinya dengan strategi yang sesuai.

Arie menyarankan pelaku usaha agar menampilkan informasi lebih detail saat mengeksekusi ide yang akan menjadi materi Instagram, banner, atau media kreatif lain.

“Kembali lagi, tujuan kita untuk memasarkan produk kita adalah membuat user tahu produk kita,” ujar Arie.

2. Sediakan Informasi Secara Ringkas dan Terpercaya

Setelah menguasai kreativitas dan cara mengeksplorasinya, para pengusaha UKM juga harus dapat membangun kepercayaan dengan pelanggan terhadap produk yang dijual.

Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberikan informasi yang ringkas dan dapat dipercaya mengenai sebuah produk seperti foto produk yang optimal, pelayanan, hingga hasil review pelanggan lain.

Arie menegaskan, meskipun strategi pemasaran digital sudah dilaksanakan dengan baik, kepercayaan pelanggan tetap menjadi kunci baik dari sisi online maupun offline.

“Usahakan bangun kepercayaan dari sisi produk yang kita jual agar saat user melihat produknya, mereka beli dan setelah beli, mereka tidak kecewa,” saran Arie.

Tidak sampai di situ saja, perhatikan pula pelayanan setelah produk terjual misalnya keluhan pelanggan. Jika tidak ditangani dengan baik, hal ini bisa menjadi bumerang untuk usaha yang sudah dibangun.

Meski pandemi lebih fokus menyoroti dampak negatif kehidupan bermasyarakat, pandemi justru mengajarkan banyak hal termasuk dari sisi bisnis baik produk maupun teknologi untuk beradaptasi mencapai perubahan.

Laporan: Elyzabeth Yulivia