YKAKI Luncurkan Konsultasi Dokter Online untuk Kanker Anak

Reporter : Shania Suha Marwan
Jumat, 2 Oktober 2020 06:43
YKAKI Luncurkan Konsultasi Dokter Online untuk Kanker Anak
Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) meluncurkan sebuah inisiatif program.

Dream - Bulan September diperingati sebagai Bulan Peduli Kanker Anak. Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan dukungan masyarakat terhadap komunitas kanker anak sebagai kelompok yang rentan dan membutuhkan perhatian khusus, Good Doctor Technology Indonesia (Good Doctor) bersama Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) meluncurkan sebuah inisiatif program.

Program yang diberi nama KADO (Konsultasi Dokter Online) untuk YKAKI, menyediakan konsultasi dokter online untuk anak-anak, orang tua, guru, dan koordinator YKAKI yang tersebar di 8 kota.

Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan RI di 2018 menunjukkan, prevalensi angkat penyakit kanker di Indonesia mengalami kenaikan sebesar 1,8% dibandingkan dengan riset yang sama pada 2013.

Kasus kanker anak berbeda dengan kanker orang dewasa, karena biasanya lebih sulit untuk diketahui. Maka dari itu perhatian dan kesadaran masyarakat terhadap kasus kanker anak perlu ditingkatkan.

1 dari 6 halaman

Konsultasi tak bisa ditunda-tunda

Good Doctor dan YKAKI juga bekerja sama dengan BenihBaik.com untuk mengumpulkan donasi publik dan menyalurkan masker bedah bagi pasien, orang tua, guru, dan koordinator YKAKI di seluruh Indonesia.

Good Doctor & YKAKI

Selain itu, donasi yang terkumpul juga akan disalurkan untuk biaya rumah singgah YKAKI di seluruh Indonesia.

“ Kami mengapresiasi kolaborasi yang dilakukan Good Doctor dan YKAKI dalam meningkatkan kualitas kesehatan anak-anak kanker, terutama yang berasal dari keluarga prasejahtera," ungkap dr. Riskiyana Sukandhi Putra, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI, di konferensi pers virtual, Rabu, 30 September 2020.

" Kebutuhan akan konsultasi kesehatan menjadi hal yang tidak bisa ditunda, untuk itu, kemudahan akses terhadap layanan kesehatan merupakan fasilitas yang pasti bermanfaat bagi mereka, apalagi di masa pandemi ini ketika anak-anak pejuang kanker perlu terlindungi dari paparan COVID-19,” jelasnya.

 

2 dari 6 halaman

Pejuang kanker bisa konsul dengan mudah

Good Doctor & YKAKI

Bersama 10.000 mitra dokter siaga di 70 kota di Indonesia, layanan Good Doctor bisa memberikan respons cepat serta akurat terhadap pertanyaan seputar kesehatan dari keluarga anak-anak pejuang kanker.

Jadi anak anak dan keluarga penjuang kanker bisa terus memantau kesehatan mereka secara berkala dengan mudah.

 

3 dari 6 halaman

Caranya mudah banget

Good Doctor & YKAKI

Melalui program ini, anak-anak dan keluarga pejuang kanker di Indonesia dapat memiliki akses yang sama, untuk konsultasi dengan mitra dokter umum maupun mitra dokter spesialis anak yang telah ditunjuk dengan mudah.

Program “ KADO untuk YKAKI” bisa dimanfaatkan selama setahun, dimulai dari 30 September 2020 sampai 29 September 2021, cukup dengan mengakses layanan GrabHealth powered by Good Doctor di aplikasi Grab.

(Laporan: Shania Suha Marwan)

4 dari 6 halaman

Pelarangan Sampah Plastik, Efektif Atau Tidak?

Dream - Pelarangan penggunaan plastik sekali pakai jadi isu yang marak, setelah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengetok palu regulasi pelarangan penggunaan plastik sekali pakai untuk kantong berbelanja.

“ Kebijakan ini tentu saja akan berdampak pada aspek lain, seperti tenaga kerja, setidaknya lebih dari 170 ribu orang yang bekerja di industri plastik di Indonesia akan terkena dampaknya jika mentalitas ‘pelarangan’ seperti ini terus dibudayakan,” ujar Wahyudi Sulistya Direktur Kemasan Group, dan Prispolly Lengkong Ketua Umum Ikatan Pemulung Indonesia pada Selasa, 29 September 2020.

Sampai saat ini, lanjut Wahyudi, belum ada pengganti plastik dari segi emisi karbon, fungsi, durabilitas, dan harga.

" Setiap hari, kita ini menggunakan plastik karena kita membutuhkannya, ketika larangan penggunaan single-use untuk tas berbelanja disahkan, tas bungkusan pengganti yang saat ini menjadi opsi dan banyak digunakan untuk bungkusan," sambungnya.

Ia juga menyebutkan pengganti plastik seperti spunbound ataupun paper bag pun juga memiliki lapisan plastik Polypropylene atau PP, yang membuat lapisan plastik seperti water-proof.

5 dari 6 halaman

Ada Program Daur Ulang

Yok Yok Ayok Daur Ulang! (YYADU!), sebuah program inisiasi daur ulang keberlanjutan yang dibuat PT Trinseo Materials Indonesia dan juga didukung Kemasan Group pada 2019 silam, melakukan edukasi mengenai kebijakan larangan plastik sekali pakai dari beberapa perspektif.

Sebagian opsi subtitusi kantong plastik, saat ini juga ternyata masih memiliki lapisan plastik, belum lagi, harganya yang juga tidak murah jika dibeli konsumen dibandingkan dengan kantong plastik.

" Lapisan plastik sangat kita butuhkan sehari-hari, apalagi di tengah pandemi. Jika perhatian pemerintah dan masyarakat ada pada sampah single-use plastic, harusnya sampah masker juga menjadi perhatian, yang sekarang sudah menumpuk,” ujar Wahyudi.

“ Artinya, memang solusinya tidak bisa kita larang plastiknya, melainkan waste management,” tutupnya.

6 dari 6 halaman

Ilustrasi

© © Shutterstock

Di kesempatan yang sama, Doktor Jessica Hanafi mengatakan, “  Reusable bags yang dirancang untuk digunakan berkali-kali mempunyai dampak lingkungan yang lebih rendah daripada single-use plastic Polyethylene (PE) bag. Namun tergantung dari jenisnya, reusable bag harus digunakan sampai puluhan kali bahkan lebih dari 150 kali untuk tas dari bahan katun."

Tergantung dari perilaku konsumen, kata Doktor Jessica, jumlah ini bisa saja tidak tercapai.

Sementara itu, untuk material biodegradable dalam praktek manajemen limbahnya harus dikondisikan sedemikian rupa dalam penanganannya agar dapat terurai dalam sistem komposting.

Selain itu, menurut Doktor Jessica, solusi dari masalah sampah lingkungan bukanlah pelarangan, melainkan waste management.

Sudah seharusnya terdapat tata kelola sampah yang baik dari hulu ke hilir, dan ini bisa dicapai melalui kerjasama yang sinergis antara masyarakat, pemerintah dan swasta.

Dianggap tidak menyelesaikan masalah

Ilustrasi

© © Shutterstock

Problematika pelarangan penggunaan single-use plastic yang saat ini marak, ternyata dianggap tidak dapat menyelesaikan masalah lingkungan berdasarkan pemaparan para narasumber di atas.

“ Solusi dari masalah ini sudah seharusnya difokuskan kepada pengelolaan sampah dengan prinsip ekonomi sirkular, suatu hari nanti, sampah plastik akan menjadi sangat berharga, karena sudah banyak penelitian dan pengembangan bahkan di Indonesia yang sudah berhasil mengkonversikan sampah plastic apapun menjadi benda berharga lain, termasuk menjadi energi, ataupun BBM,” tutup Wahyudi.

(Laporan: Savina Mariska)

Beri Komentar