Cara Mudah Atasi Permasalahan Rambut Hijabers

Proses penyembuhan akan lebih cepat, jika dibantu dengan produk perawatan rambut yang mengandung lak1000 dan ceramide.

Dream - Bagi perempuan berhijab, permasalahan rambut kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Setelah seharian tertutup hijab, pori-pori kulit kepala kekurangan udara untuk pertumbuhan yang maksimal.

Tak usah panik, karena pada dasarnya rambut memiliki potensi alami untuk memperbaiki diri. Proses penyembuhan akan lebih cepat, jika dibantu dengan produk perawatan rambut yang mengandung lak1000 dan ceramide. Kedua kandungan tersebut dapat meresap hingga 10 lapisan kutikula rambut.

" Pilih formula yang bertugas melapisi helai rambut sehingga sifatnya homogen, yaitu merata dari ujung ke pangkal rambut dan bikin mudah diatur," ungkap Head of Research and Innovation L'oreal Indonesia, Aldo Fajar di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu, 1 Oktober 2016.

Selain itu, Aldo juga menyarankan agar menjaga rambut dalam kondisi kering sebelum mengenakan penutup kepala. Hal tersebut dilakukan agar air tidak tercampur dengan minyak rambut yang akan memperparah kerusakan.

Dikatakan Aldo juga pastikan tidak mengikat atau menarik rambut kuat-kuat, agar rongga pada akar rambut dapat bernapas. Dengan melakukan hal tersebut, lima permasalahan rambut seperti patah, kering, kusam, rapuh dan bercabang tidak akan menghampiri para hijabers.

Tak hanya itu saja, Marketing Director L'oreal Paris Indonesia Ankit Porwal juga menyoroti gaya hidup masyarakat yang cenderung berubah. Bahkan dari hasil survei kepada 1.289 responden terungkap lima permasalahan di atas memang mendominasi permasalahan rambut wanita Indonesia.

Di samping itu, kesibukan membuat perawatan rambut diabaikan atau malah mendapat penanganan yang kurang tepat. Ditambah dengan penggunaan tiga sampo berbeda dalam waktu yang terlalu dekat.

" Gunakan sampo yang diformulasikan khusus untuk kulit kepala orang Indonesia. Sehingga bahan-bahannya disesuaikan dengan cuaca dan masalah rambut yang dihadapi perempuan Indonesia," saran Angkit Porwal.